25.6 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Suami Ini Tikami Istri di Depan Anaknya

Foto kombinasi: Rano dan Eko/Metro Santar/JPNN Baringin Gultom, suami yang menikam istrinya Juwita boru Hutahean (kanan).
Foto kombinasi: Rano dan Eko/Metro Santar/JPNN
Baringin Gultom, suami yang menikam istrinya Juwita boru Hutahean (kanan).

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Sepertinya 25 tahun hidup sebagai suami istri belum cukup bagi Baringin Gultom (55) dan Juwita boru Hutahean (55), untuk saling memahami. Buktinya, hanya karena rebutan kunci sepeda motor, Baringin tega menikam istrinya sebanyak 5 liang.

Peristiwa berdarah ini, terjadi di depan rumah pasutri yang telah dikaruniai 2 anak itu di Huta V, Nagori Bandar, Kecamatan Bandar, Minggu (15/3).

Menurut beberapa warga yang berada di lokasi, sebelum penikaman, Baringin sudah sering terdengar cekcok dengan istrinya. Puncaknya, sekira pukul 09.30 WIB, keduanya kembali terlibat cekcok.

Pagi jelang siang itu, Juwita bersama dua putrinya Titin boru Gultom (23) dan Lohot boru Gultom (14), berencana berangkat ke Gereja menggenderai sepedamotor yang saat itu parkir di depan rumah. Setelah selesai berkemas, Juwita kemudian mencari kunci sepeda motor tersebut. Tapi Juwita tak menemukannya.

Juwita bersama kedua putrinya kemudian menanyakan masalah kunci tersebut pada Baringin. Meski kunci berada di kantongnya, Baringin mengaku tak tau dan memilih mengurung diri di dalam kamar. mengantongi kunci sepedamotor namun ia sengaja mengunci diri di kamar.

Hal ini yang memicu pertengkaran keduanya. Tiba-tiba saja emosi Baringin memuncak, ia lalu mengambil pisau dapur dan menyuruh istrinyake luar dari rumah. Tak menyangka Baringin akan nekad melakukan penikaman, Juwita menemui suaminya yang sudah berada di luar.

Secara sadis dan cepat, Juwita ditikam Baringin hingga lima liang. Darah segar dari tubuh Juwita memancar hingga ia terhempas ke tanah. Kedua putrinya, juga tidak menyangka hal itu akan terjadi. Saat ditemui di halaman rumah, Juwita sudah berlumuran darah.

Sontak, teriakan kedua gadis ini mengundang perhatian warga sekitar. Dibantu warga sekitar, kedua gadis tersebut membawa Juwita ke RS Karya Husada. Setelah mendapatkan pertolongan pertama, Juwita yang merupakan guru PNS di salah satu SD di Pondok Seng, Bah Bayu, Nagori Kerasaan II, Kecamatan Bandar kemudian dirujuk ke RS Vita Insani Siantar untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

“Begitu kami datang, Juwita sudah berlumuran darah dan terhempas di tanah. Penikaman ini dipicu dari persoalan kunci sepeda motor hingga berlanjut pada penganiyaan. Kami juga tidak menyangka hal itu terjadi karena Baringin itu setahu kami pendiam. Memang sering terdengar cekcok di dalam rumah. Kami tidak beranilah terlalu mencampurinya. Kami juga terkejut, dia (Baringin) tega menikam istrinya di depan kedua putrinya,” jelas salah seorang pria yang tidak bersedia namanya ditulis.

Plt Kapolsek Perdagangan AKP Masku Sembiring SH melalui Kanit Reskrim Ipda SM Hutagaol SH melalui telepon selulernya mengatakan, pihaknya saat ini masih meminta keterangan dari Baringin. Sementara, korban penikaman (Juwita) sedang dirawat di RSVI Siantar.

“Tersangka Baringin menyerahkan diri ke Polsek Perdangangan setelah kejadian. Pemicu persoalannya karena kunci sepedamotor. Tersangka hingga saat ini belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya masih labil,” jelasnya. (rah/ag/smg/deo)

Foto kombinasi: Rano dan Eko/Metro Santar/JPNN Baringin Gultom, suami yang menikam istrinya Juwita boru Hutahean (kanan).
Foto kombinasi: Rano dan Eko/Metro Santar/JPNN
Baringin Gultom, suami yang menikam istrinya Juwita boru Hutahean (kanan).

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Sepertinya 25 tahun hidup sebagai suami istri belum cukup bagi Baringin Gultom (55) dan Juwita boru Hutahean (55), untuk saling memahami. Buktinya, hanya karena rebutan kunci sepeda motor, Baringin tega menikam istrinya sebanyak 5 liang.

Peristiwa berdarah ini, terjadi di depan rumah pasutri yang telah dikaruniai 2 anak itu di Huta V, Nagori Bandar, Kecamatan Bandar, Minggu (15/3).

Menurut beberapa warga yang berada di lokasi, sebelum penikaman, Baringin sudah sering terdengar cekcok dengan istrinya. Puncaknya, sekira pukul 09.30 WIB, keduanya kembali terlibat cekcok.

Pagi jelang siang itu, Juwita bersama dua putrinya Titin boru Gultom (23) dan Lohot boru Gultom (14), berencana berangkat ke Gereja menggenderai sepedamotor yang saat itu parkir di depan rumah. Setelah selesai berkemas, Juwita kemudian mencari kunci sepeda motor tersebut. Tapi Juwita tak menemukannya.

Juwita bersama kedua putrinya kemudian menanyakan masalah kunci tersebut pada Baringin. Meski kunci berada di kantongnya, Baringin mengaku tak tau dan memilih mengurung diri di dalam kamar. mengantongi kunci sepedamotor namun ia sengaja mengunci diri di kamar.

Hal ini yang memicu pertengkaran keduanya. Tiba-tiba saja emosi Baringin memuncak, ia lalu mengambil pisau dapur dan menyuruh istrinyake luar dari rumah. Tak menyangka Baringin akan nekad melakukan penikaman, Juwita menemui suaminya yang sudah berada di luar.

Secara sadis dan cepat, Juwita ditikam Baringin hingga lima liang. Darah segar dari tubuh Juwita memancar hingga ia terhempas ke tanah. Kedua putrinya, juga tidak menyangka hal itu akan terjadi. Saat ditemui di halaman rumah, Juwita sudah berlumuran darah.

Sontak, teriakan kedua gadis ini mengundang perhatian warga sekitar. Dibantu warga sekitar, kedua gadis tersebut membawa Juwita ke RS Karya Husada. Setelah mendapatkan pertolongan pertama, Juwita yang merupakan guru PNS di salah satu SD di Pondok Seng, Bah Bayu, Nagori Kerasaan II, Kecamatan Bandar kemudian dirujuk ke RS Vita Insani Siantar untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

“Begitu kami datang, Juwita sudah berlumuran darah dan terhempas di tanah. Penikaman ini dipicu dari persoalan kunci sepeda motor hingga berlanjut pada penganiyaan. Kami juga tidak menyangka hal itu terjadi karena Baringin itu setahu kami pendiam. Memang sering terdengar cekcok di dalam rumah. Kami tidak beranilah terlalu mencampurinya. Kami juga terkejut, dia (Baringin) tega menikam istrinya di depan kedua putrinya,” jelas salah seorang pria yang tidak bersedia namanya ditulis.

Plt Kapolsek Perdagangan AKP Masku Sembiring SH melalui Kanit Reskrim Ipda SM Hutagaol SH melalui telepon selulernya mengatakan, pihaknya saat ini masih meminta keterangan dari Baringin. Sementara, korban penikaman (Juwita) sedang dirawat di RSVI Siantar.

“Tersangka Baringin menyerahkan diri ke Polsek Perdangangan setelah kejadian. Pemicu persoalannya karena kunci sepedamotor. Tersangka hingga saat ini belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya masih labil,” jelasnya. (rah/ag/smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/