Ada yang menarik pada pelaksanaan UN khusus jurusan IPS di Pakpak Bharat. Tidak seperti sekolah di kabupaten/kota di Sumut lainnya yang melaksanakan ujian sejak pagi, di daerah ini UN dimulai pukul 14.00 WIB.
Hal ini tak lain karena distribusi soal yang tak merata. Sedikitnya dari 6 SMA sederajat di kabupaten itu hanya 1 sekolah yang mendapatkan naskah mata pelajaran Bahasa Indonesia jurusan IPS yakni MAS Sibande Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe.
Adapun kelima sekolah yang tak dapat adalah SMAN I Salak, SMAN I Kerajaan, SMAN I Sigunung, UPT SMAN I Tinada, dan UPT SMA N I Sitellu Tali Urang Julu.
Dan, dari 229 siswa yang tercatat sebagai peserta UN jurusan IPS tingkat SMA sederajat hanya 20 soal yang dikirim ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pakpak Bharat.
Akibat kekurangan lembaran soal itu, Disdik setempat akhirnya sepakat memfotokopi sebanyak 209 soal UN. Kesepakatan ini diambil oleh para pengawas dari UNIMED, Bupati Pakpak Bharat yang diwakili oleh Sekda Drs Holrer Sinamo MM, Anggota DPRD Mansehat Manik yang juga ketua PGRI, pihak kepolisian yang dihadiri oleh Wakapolres Pakpak Bharat Kompol Soepriatmono, serta para Kepala sekolah SMA sederajat.
“Kami sepakat untuk melaksanakan UN pada pukul 14.00 WIB secara serentak di semua SMA sederajat,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat, Jalan Berutu Spd MM.
Apa yang terjadi di Pakpak Bharat setali tiga uang dengan Kabupaten Dairi. Kadisdik Dairi, Drs Naek Lumban Tobing, mencatat pada hari pertama Ujian Nasional 2013 terdapat 15 sekolah di Kabupaten Dairi kekurangan soal bidang studi IPS. Akibatnya, UN pun tertunda selama satu setengah jam.”Kami memperkirakan kekurangan soal ini akibat tidak lancarnya proses percetakan dan pendistribusian soal dari pusat ke Kabupaten Dairi,” kata Naek.
Untuk mengatasi kekuarangan, sesuai instruksi dari Tim Pelaksana UN kekurangan tersebut di atasi dengan memfotokopi soal yang diambil dari soal di ruang lainnya.
“Jumlah soal yang difotokopi sesuai dengan kekurangannya,” tambah sang Kadis.
Di Binjai Mulai Pukul Satu Siang
Sementara di Binjai, pelaksanaan UN di empat sekolah seperti Madrasah Aliyah Negeri (MAN), SMA Taman Siswa, SMA Putra Anda, dan SMA Abdi Negara harus dilakukan siang hari sekira pukul 13.00 WIB.
Kejadian di Binjai mirip dengan di Pakpak Bharat. Naskah mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak sampai. Fotokopi pun jadi solusi. Pantauan di SMA Taman Siswa (Tamsis) Binjai di jalan Jend Sudirman, seluruh siswa kelas XII jurusan IPS, sudah berdatangan sejak pukul 07.00 pagi. Namun karena tidak ada naskah UN beserta lembar jawabannya, para siswa hanya bisa menunggu di dalam kelas dengan wajah bingung.
Kondisi ini juga baru diketahui pihak sekolah sekira pukul 06.00 pagi, sehingga tidak memungkinkan bagi pihak sekolah memberitahukan penundaan ujian seperti daerah-daerah lain. “Kita pun disuruh menunggu instruksi dari dinas pendidikan untuk mengambil keputusan,” ucap Kepala SMA Tamsis KI Raharjo.
Baru sekira pukul 10.00 WIB, kepala sekolah mendapat kepastian ujian akan tetap dilaksanakan pukul 13.00 WIB dengan menggunakan naskah soal dan lembar jawaban fotokopi. Hal inipun membuat siswa kesal dan gelisah, sebab siswa jurusan IPA sudah ada yang pulang.
“Sudah hilang konsentrasi kami, sudah dari pagi kami menunggu dan sebagian sudah ada yang pulang, gimana mau konsen kalau seperti ini,” gondok Andriani, siswi kelas XII IPS Tamsis saat ditemui di ruang kelasnya.
Menyikapi hal itu, Kadis Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Binjai Dwi Anang Wibowo mengatakan sudah mendapatkan info adanya kekurangan UN tersebut.
“Saya malam tadi (kemarin, Red) sekira pukul 00.00 WIB dapat info ada kekurangan soal UN untuk jurusan IPS dan sekira pukul 05.20 pagi tadi (kemarin, Red),” ucapnya saat datang ke SMA Tamsis.
Disdik Tapteng Fotokopi 1.192 Soal
Bagaimana dengan Tapanuli Tengah? Jawabannya sama saja. Daripada ditunda, Dinas Pendidikan Tapteng lebih memilih memfotokopi sebanyak 1.192 paket naskah soal yang kurang.Kekurangan naskah soal tersebut terjadi di 16 sekolah di Tapteng. Di mana rata-rata kekurangan untuk jurusan IPS. Kondisi tersebut sempat membuat waktu ujian molor hingga beberapa jam.
“Keputusan untuk memfotocopi naskah soal untuk mengatasi kekurangan itu kami ambil setelah rapat dengan panitia kabupaten dan provinsi, DPRD, pihak kepolisian, dan pengawas, kemarin malam,” kata Bupati Tapteng Raja Bonaran Situmeang didampingi Kadis Pendidikan Delta Pasaribu, usai meninjau pelaksanaan UN di SMA Negeri 1 Plus Matauli Pandan, Senin (15/4) siang.
Keputusan memfotocopi atau menggandakan tersebut diambil berdasarkan isi surat edaran Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) No:0016/SDAR/BSNP/IV/2013 tanggal 10 April 2013 perihal Strategi Mengatasi Permasalahan yang Muncul Selama Pelaksanaan UN 2013, yang menyebutkan bila terjadi kekurangan soal, maka naskah soal dan lembar jawaban dapat difotocopi.
Terkait potensi kecurangan jika difotocopi, menurut Bupati itu tidak terjadi sebab selama proses memfotokopi tetap dikawal pihak kepolisian dan panitia penyelenggara, dan diawasi pihak pengawas terkait. “Saya pikir potensi kecurangan tidak ada karena dalam proses memfotocopi ini juga ada aturan dan pengawasan yang ketat oleh semua pihak yang terkait,” timpalnya.
Kadis Pendidikan Delta Pasaribu menambahkan, molornya waktu ujian hanya akan terjadi pada hari pertama. Sebab, persoalan serupa untuk ujian di hari kedua juga sudah diatasi. “Keterlambatan karena menunggu fotokopi soal ini hanya pada hari ini (kemarin,red), besok dan lusa sudah dapat dipastikan ujian di mulai pagi sesuai jadwalnya,” kata Delta. (tam/ndi/jos/nor/nas/smg)