25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Pleno Calon Kapolri Ditunda, DPR – Badrodin Ngopi-ngopi

212238-37263-badrodin-haiti-gede

SUMUTPOS.CO- Tiba-tiba menunda pleno tentang proses fit and proper test calon Kapolri Komjen Badrodin Haiti yang dijadwalkan Rabu (15/4), anggota Komisi III DPR justru sepakat mengunjungi kediaman pribadi mantan Kapolda Sumut tersebut. Di ruang tamu rumah jenderal bintang tiga itu, anggota Komisi Hukum ngopi-ngopi sembari ketawa-ketiwi dengan Badrodin, istri, dan kedua anak mereka.

RUMAH Badroidin terletak di Jalan Muhammad Kahfi No.34, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Rumah bercat putih berlantai dua tersebut dibangun di atas lahan yang lumayan luas.

Di bagian depan rumah, terdapat pagar warna cokelat dan tanaman bambu yang juga berfungsi sebagai pagar dengan ketinggian sekitar 3 meter. Halamannya luas dan ditumbuhi aneka tanaman.

Pantauan JPNN (Sumut Pos grup), banyak terdapat bunga anggrek di sudut kanan rumah. Bunga ini ditanam berdekatan dengan 5 rumpun tanaman buah naga. Ada juga pohon rambutan dan pinang.

Berjalan ke bagian belakang, terdapat sebuah kolam renang dengan luas sekitar 6×8 meter. Hanya saja kolam ini sepertinya jarang digunakan dan kurang terawat karena selain terisi air setengahnya, bagian dinding juga dipenuhi lumut.

Halaman belakang ini terlihat cukup luas, diperkirakan sekitar 130-an meter persegi. Di sana juga ditanam dua pohon rambutan yang cukup besar dan rindang. Sehingga suasananya terasa adem.

Tanpa pemberitahuan terlebih dulu, Komisi III DPR memutuskan menunda pleno tentang proses fit and proper test terhadap Badroidin. Komisi DPR yang membidangi hukum itu memilih bertandang ke rumah Badrodin di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (15/4) siang.

“Plenonya tadinya jam 12 diundur nanti sore atau malam setelah kunjungan ke kediaman Pak Badrodin. Nanti akan jalan jam 13.30 WIB ke rumahnya di Jagakarsa,” kata Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin.

Mengenai alasan penundaan pleno komisi, politikus Golkar itu menegaskan bahwa hal itu karena ada permintaan anggota. Terutama fraksi-fraksi di DPR yang memerlukan waktu untuk konsolidasi internal.

Dalam pleno nanti akan dibahas secara detail pertimbangan-pertimbangan dalam fit and proper test setelah sebelumnya Komisi III DPR meminta pendapat dan masukan publik dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU). Misalnya, masukan dari Kompolnas, BEM Universitas Indonesia, dan beberapa pihak lainnya.

Kedatangan komisi yang dipimpin Aziz Syamsudin itu merupakan silaturahmi yang dilakukan DPR rangkaian sebelum uji kepatutan dan kelayakan Badrodin menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara.

Dalam kesempatan itu pula, Tejaningsih Haiti, istri Badrodin, dan dua anaknya Farouq Ashadi dan Fakhri Subhana, ikut menerima dengan ramah kedatangan rombongan Komisi III DPR ke rumah pribadinya.

Dalam pertemuan itu, para wakil rakyat yang melakukan rangkaian fit and proper test calon Kapolri ini terlibat tanya jawab dengan Tejaningsih. Salah satunya soal kesiapan Tejaningsih menjadi istri kapolri.

“Kami bertanya, jika menjadi istri polisi, apakah Ibu siap untuk menjadi istri Kapolri,” tanya Junimart Girsang, anggota Komisi III dari Fraksi PDIP.

Pertanyaan serupa juga dilontarkan John Kenedy Aziz dari Fraksi Golkar, dia menanyakan perasaan Tejaningsih ketika mengetahui Badrodin Haiti sebagai kepala keluarga dicalonkan Presiden Jokowi menjadi Kapolri.

Pertanyaan ini dijawab dengan lugas oleh Tejaningsih. Menurut dia, sejak awal dia memang menginginkan punya suami pegawai negeri sipil (PNS). Karena kalau swasta, katanya, bisa berhadapan dengan kebangkrutan.

ý”Saya memang ingin punya suami pegawai negeri, kalau swasta ketika bangkrut kan ikut bangkrut. Ibu dan ayah saya PNS, saya ingin suami PNS,” ujar istri Badrodin setengah bercanda.

Namun, Tejaningsih mengaku tak pernah bermimpi suaminya akan menjadi Kapolri, yang saat ini sedang menjalani proses uji kepatutan dan kelayakan di DPR.

ý”Kalau mimpi, saya belum pernah mimpi itu. Tapi Insya Allah kalau punya tujuan dan cita-cita mudah-mudahan kesampaian,” jawabnya.

Badrodin mengaku bersenang hati dikunjungi Komisi III DPR ke rumahnya.

“Saya senang. Komisi III akan datang ke rumah saya tentu akan mendalami situasi keluarga saya,” kata Badrodin di silang Monas Jakarta, Rabu (15/4).

Terkait rumor rekening gendut yang juga merembet ke Badroidin, Luqman Haiti yang merupakan kakak kandung Komjen Badrodin Haiti punya keyakinan atas merebaknya rekening gendut milik para perwira tinggi Polri. Ia mengatakan, adiknya yang dikenal sederhana dan mendapatkan jabatan sesuai dengan prestasi dan karir tidak mungkin memiliki rekening gendut.

Badrodin merupakan anak keempat dari delapan bersaudara dari pasangan KH Ahmad Haiti dan Siti Aminah, yakni Siti, Luqman, Muhaimin, Badrodin, Nahrowi, Jamrosi, Ida, dan Mudlika.

Mantan Kapolda Jatim, Sumut, Sulteng dikenal keluarganya sebagai pria yang bersahaja dan sangat pendiam. Sehingga jarang bercerita tentang masalah atau tugas yang diemban sebagai pejabat tinggi di institusi Polri.

Saat ini merupakan orang nomor satu di Mabes Polri setelah diangkat jadi Plt Kapolri pada 16 Januari lalu. Meski memiliki jabatan tinggi, pria kelahiran Desa Paleran, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, pada 24 Juli 1958 yang saat ini jadi calon Kapolri tersebut tidak pernah menyombongkan jabatannya.

“Kalau pulang ke rumah, ya tetap baik dengan keluarga dan tetangga seperti dulu sebelum dia memiliki jabatan tinggi di Polri,” kata Luqman di Jember, Jawa Timur, Rabu (15/4).

Badrodin yang dikenal gemar memancing dan makan bakso itu menjadi kebanggaan dan selalu menjadi inspirasi bagi keluarga, kerabat, dan tetangganya yang sukses memiliki jabatan tinggi di tubuh Polri melalui sejumlah prestasi.

Karena jabatan tinggi yang diraih di institusi Polri diyakini keluarga berdasarkan prestasi dan karir, bukan dengan sogokan sejumlah uang.

“Saya yakin adik saya tidak memiliki rekening gendut seperti yang diberitakan sejumlah media karena Din (panggilan Badrodin) orangnya sederhana, low profile, dan apa adanya,” ucap petani sengon yang juga Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah di Paleran Umbulsari itu.

Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan di Mabes Polri, Rabu (15/4), mengatakan kedatangan, Komisi III ke kediaman pribadi Badroidin untuk melihat kesehariannya dalam keluarga. Karena pemimpin yang baik itu berawal dari rumah tangga.

“Nanti dilihat bagaimana anaknya, istrinya, karena seorang pemimpin bagi Polri adalah panutan,” tambah mantan anak buah Komjen Pol Budi Gunawan di Lemdikpol itu.

Menurut dia, ini merupakan kunjungan biasa saja dan memang sudah dilakukan sejak dulu saat hendak pemilihan Kapolri. Aziz juga tak menampik kunjungan ini juga sinyal untuk memuluskan Komjen Badrodin menjadi Kapolri. “Saya kira demikian. Insyaallah,” katanya.

Apalagi, tambah dia, DPR berjanji sebelum Konferensi Asia Afrika akan ada Kapolri baru. “Kami mengharapkan itu,” tegasnya. (fat/jpnn/val)

212238-37263-badrodin-haiti-gede

SUMUTPOS.CO- Tiba-tiba menunda pleno tentang proses fit and proper test calon Kapolri Komjen Badrodin Haiti yang dijadwalkan Rabu (15/4), anggota Komisi III DPR justru sepakat mengunjungi kediaman pribadi mantan Kapolda Sumut tersebut. Di ruang tamu rumah jenderal bintang tiga itu, anggota Komisi Hukum ngopi-ngopi sembari ketawa-ketiwi dengan Badrodin, istri, dan kedua anak mereka.

RUMAH Badroidin terletak di Jalan Muhammad Kahfi No.34, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Rumah bercat putih berlantai dua tersebut dibangun di atas lahan yang lumayan luas.

Di bagian depan rumah, terdapat pagar warna cokelat dan tanaman bambu yang juga berfungsi sebagai pagar dengan ketinggian sekitar 3 meter. Halamannya luas dan ditumbuhi aneka tanaman.

Pantauan JPNN (Sumut Pos grup), banyak terdapat bunga anggrek di sudut kanan rumah. Bunga ini ditanam berdekatan dengan 5 rumpun tanaman buah naga. Ada juga pohon rambutan dan pinang.

Berjalan ke bagian belakang, terdapat sebuah kolam renang dengan luas sekitar 6×8 meter. Hanya saja kolam ini sepertinya jarang digunakan dan kurang terawat karena selain terisi air setengahnya, bagian dinding juga dipenuhi lumut.

Halaman belakang ini terlihat cukup luas, diperkirakan sekitar 130-an meter persegi. Di sana juga ditanam dua pohon rambutan yang cukup besar dan rindang. Sehingga suasananya terasa adem.

Tanpa pemberitahuan terlebih dulu, Komisi III DPR memutuskan menunda pleno tentang proses fit and proper test terhadap Badroidin. Komisi DPR yang membidangi hukum itu memilih bertandang ke rumah Badrodin di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (15/4) siang.

“Plenonya tadinya jam 12 diundur nanti sore atau malam setelah kunjungan ke kediaman Pak Badrodin. Nanti akan jalan jam 13.30 WIB ke rumahnya di Jagakarsa,” kata Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin.

Mengenai alasan penundaan pleno komisi, politikus Golkar itu menegaskan bahwa hal itu karena ada permintaan anggota. Terutama fraksi-fraksi di DPR yang memerlukan waktu untuk konsolidasi internal.

Dalam pleno nanti akan dibahas secara detail pertimbangan-pertimbangan dalam fit and proper test setelah sebelumnya Komisi III DPR meminta pendapat dan masukan publik dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU). Misalnya, masukan dari Kompolnas, BEM Universitas Indonesia, dan beberapa pihak lainnya.

Kedatangan komisi yang dipimpin Aziz Syamsudin itu merupakan silaturahmi yang dilakukan DPR rangkaian sebelum uji kepatutan dan kelayakan Badrodin menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara.

Dalam kesempatan itu pula, Tejaningsih Haiti, istri Badrodin, dan dua anaknya Farouq Ashadi dan Fakhri Subhana, ikut menerima dengan ramah kedatangan rombongan Komisi III DPR ke rumah pribadinya.

Dalam pertemuan itu, para wakil rakyat yang melakukan rangkaian fit and proper test calon Kapolri ini terlibat tanya jawab dengan Tejaningsih. Salah satunya soal kesiapan Tejaningsih menjadi istri kapolri.

“Kami bertanya, jika menjadi istri polisi, apakah Ibu siap untuk menjadi istri Kapolri,” tanya Junimart Girsang, anggota Komisi III dari Fraksi PDIP.

Pertanyaan serupa juga dilontarkan John Kenedy Aziz dari Fraksi Golkar, dia menanyakan perasaan Tejaningsih ketika mengetahui Badrodin Haiti sebagai kepala keluarga dicalonkan Presiden Jokowi menjadi Kapolri.

Pertanyaan ini dijawab dengan lugas oleh Tejaningsih. Menurut dia, sejak awal dia memang menginginkan punya suami pegawai negeri sipil (PNS). Karena kalau swasta, katanya, bisa berhadapan dengan kebangkrutan.

ý”Saya memang ingin punya suami pegawai negeri, kalau swasta ketika bangkrut kan ikut bangkrut. Ibu dan ayah saya PNS, saya ingin suami PNS,” ujar istri Badrodin setengah bercanda.

Namun, Tejaningsih mengaku tak pernah bermimpi suaminya akan menjadi Kapolri, yang saat ini sedang menjalani proses uji kepatutan dan kelayakan di DPR.

ý”Kalau mimpi, saya belum pernah mimpi itu. Tapi Insya Allah kalau punya tujuan dan cita-cita mudah-mudahan kesampaian,” jawabnya.

Badrodin mengaku bersenang hati dikunjungi Komisi III DPR ke rumahnya.

“Saya senang. Komisi III akan datang ke rumah saya tentu akan mendalami situasi keluarga saya,” kata Badrodin di silang Monas Jakarta, Rabu (15/4).

Terkait rumor rekening gendut yang juga merembet ke Badroidin, Luqman Haiti yang merupakan kakak kandung Komjen Badrodin Haiti punya keyakinan atas merebaknya rekening gendut milik para perwira tinggi Polri. Ia mengatakan, adiknya yang dikenal sederhana dan mendapatkan jabatan sesuai dengan prestasi dan karir tidak mungkin memiliki rekening gendut.

Badrodin merupakan anak keempat dari delapan bersaudara dari pasangan KH Ahmad Haiti dan Siti Aminah, yakni Siti, Luqman, Muhaimin, Badrodin, Nahrowi, Jamrosi, Ida, dan Mudlika.

Mantan Kapolda Jatim, Sumut, Sulteng dikenal keluarganya sebagai pria yang bersahaja dan sangat pendiam. Sehingga jarang bercerita tentang masalah atau tugas yang diemban sebagai pejabat tinggi di institusi Polri.

Saat ini merupakan orang nomor satu di Mabes Polri setelah diangkat jadi Plt Kapolri pada 16 Januari lalu. Meski memiliki jabatan tinggi, pria kelahiran Desa Paleran, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, pada 24 Juli 1958 yang saat ini jadi calon Kapolri tersebut tidak pernah menyombongkan jabatannya.

“Kalau pulang ke rumah, ya tetap baik dengan keluarga dan tetangga seperti dulu sebelum dia memiliki jabatan tinggi di Polri,” kata Luqman di Jember, Jawa Timur, Rabu (15/4).

Badrodin yang dikenal gemar memancing dan makan bakso itu menjadi kebanggaan dan selalu menjadi inspirasi bagi keluarga, kerabat, dan tetangganya yang sukses memiliki jabatan tinggi di tubuh Polri melalui sejumlah prestasi.

Karena jabatan tinggi yang diraih di institusi Polri diyakini keluarga berdasarkan prestasi dan karir, bukan dengan sogokan sejumlah uang.

“Saya yakin adik saya tidak memiliki rekening gendut seperti yang diberitakan sejumlah media karena Din (panggilan Badrodin) orangnya sederhana, low profile, dan apa adanya,” ucap petani sengon yang juga Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah di Paleran Umbulsari itu.

Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan di Mabes Polri, Rabu (15/4), mengatakan kedatangan, Komisi III ke kediaman pribadi Badroidin untuk melihat kesehariannya dalam keluarga. Karena pemimpin yang baik itu berawal dari rumah tangga.

“Nanti dilihat bagaimana anaknya, istrinya, karena seorang pemimpin bagi Polri adalah panutan,” tambah mantan anak buah Komjen Pol Budi Gunawan di Lemdikpol itu.

Menurut dia, ini merupakan kunjungan biasa saja dan memang sudah dilakukan sejak dulu saat hendak pemilihan Kapolri. Aziz juga tak menampik kunjungan ini juga sinyal untuk memuluskan Komjen Badrodin menjadi Kapolri. “Saya kira demikian. Insyaallah,” katanya.

Apalagi, tambah dia, DPR berjanji sebelum Konferensi Asia Afrika akan ada Kapolri baru. “Kami mengharapkan itu,” tegasnya. (fat/jpnn/val)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/