29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

KPK Cari Info Teman Ani Yudhoyono

JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) penasaran dengan sosok Bu Pur terkait kasus proyek Hambalang. Penyidik mencoba untuk menggali informasi terkait perempuan bernama lengkap Sylvia Sholehah itu. Kemarin, lembaga antirasuah mencoba mencari informasi melalui Ketua Panitia Proyek Hambalang, Wisler Manalu.

Usai diperiksa KPK, Wisler mengaku sempat ditanyai penyidik soal perempuan yang disebut-sebut teman dekat Ibu Negara, Ani Yudhoyono. Namun, penyidik tidak mendapat banyak informasi karena Wisler mengaku tidak kenal. “Aduh saya tidak paham soal itu,” katanya yang mengaku diperiksa untuk tiga tersangka sekaligus.

Tiga tersangka itu adalah Deddy Kusdinar, Andi Malaranggeng, dan Teuku Bagus Noor. Konon, kabarnya Bu Pur pernah datang ke ruangan Sesmenpora Wafid Muharram. Entah apa yang dibicarakan, yang jelas Bu Pur sendiri sudah pernah diperiksa beberapa waktu lalu.

“Saya enggak tahu. Ada beberapa orang yang menanyakan tapi saya tidak kenal,” imbuh Wisler. Kalaupun dipaksa mengingat, Wisler mengaku pernah tahu nama Bu Pur. Namun, hanya sepintas sehingga dia berani memastikan tidak pernah bertemu dengan sosok yang disebut masih kerabat Istana Negara itu.
Untuk pemeriksaan kemarin, Wisler menjelaskan lebih banyak soal Deddy Kusdinar. Soal itu, keterangan yang keluar dari mulutnya seputar pertemuan antara pimpinan proyek pengadaan dan vendor. Pertanyaan penyidik meliputi dimana saja tempat pertemuan. Dari pertemuan itu, Wisler mengaku tidak ada bahasan lain diluar proyek.

Sementara Jubir KPK Johan Budi S.P menuturkan kalau penyidik masih mendalami soal Hambalang. Menjadi lama karena bisa saja dari pemeriksaan itu menemukan data baru sehingga perlu validasi. “Dalam penyelesaian berkas, muncul informasi baru dan divalidasi. Supaya tahu benar atau tidak,” tuturnya.
Saat ditanya kenapa Hambalang seolah tidak ada ujung, Johan memastikan semuanya berjalan sesuai dengan sebagaimana mestinya. Dia meyakinkan KPK tidak memiliki agenda setting apapun terhadap kasus itu. Termasuk kenapa akhir-akhir ini KPK mengulik soal kongres Partai Demokrat 2010. Johan menegaskan pihaknya mengusut Hambalang, bukan kongresnya.

Sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad mengaku tidak tahu pasti siapa sosok Bu Pur. Itulah kenapa, dia tidak ambil pusing apa latar belakang perempuan tersebut. Dia memastikan, pihaknya terus mendalami. Kalau ada bukti, bukan tidak mungkin jadi tersangka. “Siapapun itu, selama ada dua bukti yang mencukupi,” tegasnya. (dim/jpnn)

JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) penasaran dengan sosok Bu Pur terkait kasus proyek Hambalang. Penyidik mencoba untuk menggali informasi terkait perempuan bernama lengkap Sylvia Sholehah itu. Kemarin, lembaga antirasuah mencoba mencari informasi melalui Ketua Panitia Proyek Hambalang, Wisler Manalu.

Usai diperiksa KPK, Wisler mengaku sempat ditanyai penyidik soal perempuan yang disebut-sebut teman dekat Ibu Negara, Ani Yudhoyono. Namun, penyidik tidak mendapat banyak informasi karena Wisler mengaku tidak kenal. “Aduh saya tidak paham soal itu,” katanya yang mengaku diperiksa untuk tiga tersangka sekaligus.

Tiga tersangka itu adalah Deddy Kusdinar, Andi Malaranggeng, dan Teuku Bagus Noor. Konon, kabarnya Bu Pur pernah datang ke ruangan Sesmenpora Wafid Muharram. Entah apa yang dibicarakan, yang jelas Bu Pur sendiri sudah pernah diperiksa beberapa waktu lalu.

“Saya enggak tahu. Ada beberapa orang yang menanyakan tapi saya tidak kenal,” imbuh Wisler. Kalaupun dipaksa mengingat, Wisler mengaku pernah tahu nama Bu Pur. Namun, hanya sepintas sehingga dia berani memastikan tidak pernah bertemu dengan sosok yang disebut masih kerabat Istana Negara itu.
Untuk pemeriksaan kemarin, Wisler menjelaskan lebih banyak soal Deddy Kusdinar. Soal itu, keterangan yang keluar dari mulutnya seputar pertemuan antara pimpinan proyek pengadaan dan vendor. Pertanyaan penyidik meliputi dimana saja tempat pertemuan. Dari pertemuan itu, Wisler mengaku tidak ada bahasan lain diluar proyek.

Sementara Jubir KPK Johan Budi S.P menuturkan kalau penyidik masih mendalami soal Hambalang. Menjadi lama karena bisa saja dari pemeriksaan itu menemukan data baru sehingga perlu validasi. “Dalam penyelesaian berkas, muncul informasi baru dan divalidasi. Supaya tahu benar atau tidak,” tuturnya.
Saat ditanya kenapa Hambalang seolah tidak ada ujung, Johan memastikan semuanya berjalan sesuai dengan sebagaimana mestinya. Dia meyakinkan KPK tidak memiliki agenda setting apapun terhadap kasus itu. Termasuk kenapa akhir-akhir ini KPK mengulik soal kongres Partai Demokrat 2010. Johan menegaskan pihaknya mengusut Hambalang, bukan kongresnya.

Sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad mengaku tidak tahu pasti siapa sosok Bu Pur. Itulah kenapa, dia tidak ambil pusing apa latar belakang perempuan tersebut. Dia memastikan, pihaknya terus mendalami. Kalau ada bukti, bukan tidak mungkin jadi tersangka. “Siapapun itu, selama ada dua bukti yang mencukupi,” tegasnya. (dim/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/