26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PON 2021 Berakhir, Sampai Jumpa di Aceh-Sumut

JAYAPURA, SUMUTPOS.CO – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua berakhir dan resmi ditutup Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Stadion Lucas Enembe Jayapura, Jumat (15/10) malam.

TERIMA BENDERA: Gubs Edy Rahmayadi bersama Sekretaris Daerah Provinsi Aceh, Taqwallah menerima bendera Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXI yang mana nantinya akan diselenggarakan di Provinsi Aceh – Sumut Tahun 2024 dari Ketua Komite Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman di Stadion Utama Lukas Enembe, Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/10/2021) malam.

Upacara penutupan ditandai penurunan Bendera PON, dan bendera tersebut selanjutnya diserahkan Gubernur Papua Lucas Enembe kepada Gubernur Sumut Edy Ramayadi dan Sekda Aceh dr H Taqwallah. Aceh dan Sumut akan menjad tuan rumah bersama PON XXI/2024.

Usai penyerahan bendera PON, acara dimeriahkan oleh tarian kebersamaan. Ada juga tariann

dari Sumatera Utara dan Aceh.

Protokol kesehatan tetap dijaga selama acara penutupan PON XX Papua 2021. Seluruh penari yang memeriahkan jalannya acara ikut menggunakan masker.Suasana penutupan terkesan semarak didukung dekorasi menarik yang menggambarkan identitas budaya Indonesia. Hal ini menambah kemeriahan upacara penutupan PON XX Papua 2021 yang juga diwarnai dengan pesta kembang api.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin di hadapan para undangan termasuk Gubernur maupun perwakilan provinsi-provinsi di tanah air,Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman, pengetua adat dan lainnya menyebutkan penyelenggan PON XX Papua 2021 sebagai yang tersulit sepanjang sejarah. Namun ia bangga pelaksanaan pesta olahraga paling bergengsi di tanah air ini terlaksana dengan baik dan lancar.

Menurut Maruf Amin, ada beberapa hal yang membuat penyelenggaraan PON XX Papua tidak mudah. Pertama, pembangunan infrastruktur olahraga yang sangat masif dengan standar dan kualitas internasional.

Kedua, lokasi penyelenggaraan atau venue sangat tersebar di Papua, meliputi klaseter Jayapura, Mimika, dan Merauke.”Jarak antara satu venue dengan yang lain merupakan yang terjauh yang pernah ada dalam penyelenggaraan PON selama ini,” ujar Maruf Amin.

Kemudian yang ketiga, PON XX ini diselenggarakan dalam kondisi pandemi Covid-19. Hal ini menuntut kerja ekstra dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat. Meskipun sulit, Maruf menilai Papua berhasil sukses menggelar event olahraga nasional ini. Hal ini sebagaimana semboyan PON, yakni Torang Bisa.

Sama diketahui, Kontingen Jawa Barat tampil menyakinkan, mempertahankan gelar juara umum PON XX/2021 dengan torehan 133 medali emas, 105 perak dan 115 perunggu. Tempat kedua DKI Jakarta (110–91 –100), disusul Jatim di urutan ketiga (110-89-88), peringkat empat tuan rumah Papua (93-66—102) dan Bali di urutan kelima (28-25-53).Sementara kontingen Sumut berada di peringkat 13 dengan torehan 10 medali emas, 22 perak dan 23 perunggu.(rel)

JAYAPURA, SUMUTPOS.CO – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua berakhir dan resmi ditutup Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Stadion Lucas Enembe Jayapura, Jumat (15/10) malam.

TERIMA BENDERA: Gubs Edy Rahmayadi bersama Sekretaris Daerah Provinsi Aceh, Taqwallah menerima bendera Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXI yang mana nantinya akan diselenggarakan di Provinsi Aceh – Sumut Tahun 2024 dari Ketua Komite Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman di Stadion Utama Lukas Enembe, Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/10/2021) malam.

Upacara penutupan ditandai penurunan Bendera PON, dan bendera tersebut selanjutnya diserahkan Gubernur Papua Lucas Enembe kepada Gubernur Sumut Edy Ramayadi dan Sekda Aceh dr H Taqwallah. Aceh dan Sumut akan menjad tuan rumah bersama PON XXI/2024.

Usai penyerahan bendera PON, acara dimeriahkan oleh tarian kebersamaan. Ada juga tariann

dari Sumatera Utara dan Aceh.

Protokol kesehatan tetap dijaga selama acara penutupan PON XX Papua 2021. Seluruh penari yang memeriahkan jalannya acara ikut menggunakan masker.Suasana penutupan terkesan semarak didukung dekorasi menarik yang menggambarkan identitas budaya Indonesia. Hal ini menambah kemeriahan upacara penutupan PON XX Papua 2021 yang juga diwarnai dengan pesta kembang api.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin di hadapan para undangan termasuk Gubernur maupun perwakilan provinsi-provinsi di tanah air,Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman, pengetua adat dan lainnya menyebutkan penyelenggan PON XX Papua 2021 sebagai yang tersulit sepanjang sejarah. Namun ia bangga pelaksanaan pesta olahraga paling bergengsi di tanah air ini terlaksana dengan baik dan lancar.

Menurut Maruf Amin, ada beberapa hal yang membuat penyelenggaraan PON XX Papua tidak mudah. Pertama, pembangunan infrastruktur olahraga yang sangat masif dengan standar dan kualitas internasional.

Kedua, lokasi penyelenggaraan atau venue sangat tersebar di Papua, meliputi klaseter Jayapura, Mimika, dan Merauke.”Jarak antara satu venue dengan yang lain merupakan yang terjauh yang pernah ada dalam penyelenggaraan PON selama ini,” ujar Maruf Amin.

Kemudian yang ketiga, PON XX ini diselenggarakan dalam kondisi pandemi Covid-19. Hal ini menuntut kerja ekstra dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat. Meskipun sulit, Maruf menilai Papua berhasil sukses menggelar event olahraga nasional ini. Hal ini sebagaimana semboyan PON, yakni Torang Bisa.

Sama diketahui, Kontingen Jawa Barat tampil menyakinkan, mempertahankan gelar juara umum PON XX/2021 dengan torehan 133 medali emas, 105 perak dan 115 perunggu. Tempat kedua DKI Jakarta (110–91 –100), disusul Jatim di urutan ketiga (110-89-88), peringkat empat tuan rumah Papua (93-66—102) dan Bali di urutan kelima (28-25-53).Sementara kontingen Sumut berada di peringkat 13 dengan torehan 10 medali emas, 22 perak dan 23 perunggu.(rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/