26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Tembak Tersangka Penjahat, Ternyata Dua Kapten TNI, AKP Didor

Kronologi Bentrok TNI-Polri
Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, Mayor Jenderal TNI Tatang Sulaiman, menjelaskan kronologi penembakan dua anggotanya di Lubuklinggau kemarin.

“Kapten Edi dan Sersan Deden, tertembak anggota polisi Polres Linggau, Sumatera Selatan, saat hendak mengejar DPO penadahan mobil pada 13 November 2015 malam,” ujar Tatang Sulaiman, usai menghadiri acara turnamen sepak bola Piala Jenderal Sudirman di Stadion Dipta Gianyar, Bali, Sabtu (14/11) malam.

Kejadian tersebut bermula dari seorang pria bernama Yuda yang tidak mengembalikan satu unit mobil Toyota Innova yang disewanya dari anggota Puskopad Dam III Siliwangi pada 14 Oktober 2015.

Tersangka Yuda justru kabur setelah menjual mobil itu kepada penadah ke daerah Sumatera Selatan, sehingga anggota Kodam III Siliwangi melakukan pengejaran ke daerah itu.

“Dari informasi anggota kami, pada 30 Oktober 2015 sudah melaporkan kehilangan kendaraan Toyota Innova itu ke Polri,” ujarnya.

Kemudian, Dandim Intel Kodam III Siliwangi mengerahkan delapan anggotanya ke Sumatera Selatan dan berhasil menangkap tiga orang pelaku penadah kendaraan bermotor tersebut yakni Herman, Edi dan Triono di lokasi berbeda.

Setelah diinterogasi petugas, ketiga pelaku curanmor itu mengaku kendaraan tersebut dijual kembali ke salah satu warga di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Saat anggota TNI melakukan pengejaran tersangka yang menjadi target operasi ke Lubuklingga itu, justru mereka dijegal sejumlah anggota buser Polres Muara Enim yang saat itu juga mendapat informasi bahwa terjadi penyekapan salah satu warga di daerah itu.

Saat di TKP, terjadilah miskomunikasi antara buser Polres Muara Enim dan anggota Kodam III Siliwangi sehinga terjadi penembakan terhadap dua anggota TNI tersebut.

Dua anggota TNI yakni Kapten Edi tertembak di bagian perut dan Sersan Deden tertembak pada bagian paha, sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Siti Aisyah pada 13 November 2015 pukul 01.00 WITA.

DIPICU KESALAHPAHAMAN
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes R Djarod Padavoka membenarkan ada baku tembak antara polisi dan TNI di Lubuklinggau. Kejadian itu dipicu kesalahpahaman.

“Tidak ada bentrok TNI Polri. Semalam memang ada terjadi tembak menembak yang diduga karena ada kesalahpahaman,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Djarod juga membantah adanya korban jiwa akibat kejadian itu. Hanya saja ada dua orang yang mengalami luka tembak. Yakni satu dari TNI dan satu dari Polri. “Tidak ada tiga korban meninggal, hanya ada korban luka tembak‎,” ucapnya. (bbs/in/bd)

Kronologi Bentrok TNI-Polri
Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, Mayor Jenderal TNI Tatang Sulaiman, menjelaskan kronologi penembakan dua anggotanya di Lubuklinggau kemarin.

“Kapten Edi dan Sersan Deden, tertembak anggota polisi Polres Linggau, Sumatera Selatan, saat hendak mengejar DPO penadahan mobil pada 13 November 2015 malam,” ujar Tatang Sulaiman, usai menghadiri acara turnamen sepak bola Piala Jenderal Sudirman di Stadion Dipta Gianyar, Bali, Sabtu (14/11) malam.

Kejadian tersebut bermula dari seorang pria bernama Yuda yang tidak mengembalikan satu unit mobil Toyota Innova yang disewanya dari anggota Puskopad Dam III Siliwangi pada 14 Oktober 2015.

Tersangka Yuda justru kabur setelah menjual mobil itu kepada penadah ke daerah Sumatera Selatan, sehingga anggota Kodam III Siliwangi melakukan pengejaran ke daerah itu.

“Dari informasi anggota kami, pada 30 Oktober 2015 sudah melaporkan kehilangan kendaraan Toyota Innova itu ke Polri,” ujarnya.

Kemudian, Dandim Intel Kodam III Siliwangi mengerahkan delapan anggotanya ke Sumatera Selatan dan berhasil menangkap tiga orang pelaku penadah kendaraan bermotor tersebut yakni Herman, Edi dan Triono di lokasi berbeda.

Setelah diinterogasi petugas, ketiga pelaku curanmor itu mengaku kendaraan tersebut dijual kembali ke salah satu warga di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Saat anggota TNI melakukan pengejaran tersangka yang menjadi target operasi ke Lubuklingga itu, justru mereka dijegal sejumlah anggota buser Polres Muara Enim yang saat itu juga mendapat informasi bahwa terjadi penyekapan salah satu warga di daerah itu.

Saat di TKP, terjadilah miskomunikasi antara buser Polres Muara Enim dan anggota Kodam III Siliwangi sehinga terjadi penembakan terhadap dua anggota TNI tersebut.

Dua anggota TNI yakni Kapten Edi tertembak di bagian perut dan Sersan Deden tertembak pada bagian paha, sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Siti Aisyah pada 13 November 2015 pukul 01.00 WITA.

DIPICU KESALAHPAHAMAN
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes R Djarod Padavoka membenarkan ada baku tembak antara polisi dan TNI di Lubuklinggau. Kejadian itu dipicu kesalahpahaman.

“Tidak ada bentrok TNI Polri. Semalam memang ada terjadi tembak menembak yang diduga karena ada kesalahpahaman,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Djarod juga membantah adanya korban jiwa akibat kejadian itu. Hanya saja ada dua orang yang mengalami luka tembak. Yakni satu dari TNI dan satu dari Polri. “Tidak ada tiga korban meninggal, hanya ada korban luka tembak‎,” ucapnya. (bbs/in/bd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/