25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kader Demokrat Siantar Tolak Hulman Sitorus

JAKARTA-Musyawarah Cabang (Muscab) ke-II Partai Demokrat (PD) Kota Pematangsiantar yang digelar di Hotel Alexander, Sabtu (10/12), hasilnya terus dipersoalkan oleh kader partai berlambang Mercy itu.  Kemarin (15/12), ratusan massa kader Demokrat menggelar aksi unjuk rasa di pusat ibu kota, kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Massa yang dipimpin Rocky Marbun itu mendesak agar DPP PD membatalkan hasil Muscab yang telah memilih Hulman Sitorus sebagai Ketua DPC Demokrat Siantar. Massa menilai, proses terpilihnya wali kota Siantar sebagai pimpinan Demokrat Siantar itu sarat dengan nuansa rekayasa, manipulasi, dan dipaksakan.

“Ada dugaan money politics. Yang dipaksakan dipilih adalah orang yang bukan kader. Terlebih wali kota Siantar itu sedang dililit sejumlah kasus, baik itu soal ijazahnya ataupun dugaan pemalsuan urine dan darahnya,” ujar Rocky Marbun di tengah-tengah aksi.

Dia menjelaskan, aksi sengaja digelar di pusat ibu kota agar para petinggi Demokrat bisa mengetahui bahwa banyak kader dan konstituen Demokrat Siantar yang kecewa dengan hasil Muscab. “Muscab dilakukan secara sepihak, tak melibatkan orang-orang yang sudah lama berkiprah di Demokrat. Lima PAC tidak hadir di Muscab itu,” ujar Rocky.
Massa aksi membentangkan sejumlah poster dan pamflet.

Antara lain berbunyi,” Hulman Sitorus Boneka Rezim Diskriminatif”, “Jangan Bohongi Kader Demokrat Kota Siantar”, dan “Hulman Sitorus Ketua PAC Partai Demokrat Dipaksakan”.

Jhonny Allen Marbun juga dikecam sebagai perusak demokrasi. Sebuah poster yang dibawa demonstran berbunyi,” Jhonny Allen Perebut Demokrasi Demokrat Siantar”.

Massa yang diangkut tiga metromini itu bubar setelah menggelar aksi sekitar satu jam. Aparat kepolisian menjaga dan mengatur arus lalulintas di sekitar area aksi.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) membantah anggapan yang menyebut Musyawarah Cabang (Muscab) ke-II Partai Demokrat Kota Pematangsiantar yang digelar di Hotel Alexander, Sabtu (10/12), ilegal.
Ketua DPP PD, Sutan Batoegana menyatakan, hasil Muscab yang secara aklamasi memilih Hulman Sitorus , yang kini Walikota Siantar, sebagai Ketua DPC PD Siantar, sudah sah. Menurut Sutan, kalau ada suara-suara yang menyatakan lain, hal itu dinilainya sebagai hal biasa dalam berdemokrasi.

Hanya saja, Sutan berharap, semua kader PD di Siantar menerima hasil Muscab.  “Biasalah suara-suara minor itu. Tapi berulang kali saya katakan, yang menang harus bersyukur, yang kalah bersabar. Yang menang jangan mabuk, yang kalah jangan ngamuk,” ujar Sutan Batoegana di Jakarta, Senin (12/12) lalu.

Seperti diberitakan, muscab dipimpin plt DPC PD Kota Pematangsiantar Jhon Hugo Silalahi dan Wakil Ketua Umum PD Jhonny Allen Marbun. Rocky Marbun, Ketua Panitia Muscab, menilai Muscab ilegal, dengan alasan Muscab tidak diketahui Ketua Umum PD Anas Urbaningrum.

Sutan membantah tudingan itu. Dikatakan, Jhonny Allen Marbun dan AP Pulungan, merupakan utusan resmi dari DPP. Mereka juga mengantongi surat tugas dari Ketum DPP PD, Anas Urbaningrum.
“Jhonny Allen itu bawa surat resmi dari Mas Anas. Ada perintah dari Mas Anas. Saya tahu kok, saya kan juga hadir di Muscab,” ujar Sutan.

Sutan juga membantah kabar bahwa Sadewa lah yang diutus Anas ke Muscab, bukan Jhonny Allen. “Nggak benar itu. Sadewa itu kan Sekretaris Bidang OKK (Organisasi, Kaderisasi, Kepemudaan). Ketua OKK Pak Moelyono, tapi beliau sudah sepuh, tak mungkin jalan jauh-jauh,” beber Sutan.

Jadi, posisi Jhonny Alen dan AP Pulungan dari Divisi Pembinaan Organisasi DPP PD, lebih tinggi dibanding Sadewa? Ditanya demikian, Sutan hanya tertawa.

Lagi-lagi, Sutan menegaskan bahwa Muscab itu sah. Semua syarat sudah terpenuhi, yakni dihadiri unsur DPP, PDP PD Sumut, DPC, dan PAC. Diakui Sutan, PAC yang hadir di Muscab hanya enam, dari delapan PAC yang ada.

“Waktu saya di sana, pertama ada enam PAC dari delapan PAC di sana. Lima saja yang hadir, sudah memenuhi kuorum kok, apalagi enam. Kalau cuman empat, baru tidak sah,” terang anggota Komisi VII DPR itu.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PD, Sutan Batoegana menyatakan, hasil Muscab yang secara aklamasi memilih Hulman Sitorus sebagai Ketua DPC PD Siantar, sudah sah. Menurut Sutan, kalau ada suara-suara yang menyatakan lain, hal itu dinilainya sebagai hal biasa dalam berdemokrasi.

Seperti diberitakan, muscab dipimpin plt DPC PD Kota Pematangsiantar Jhon Hugo Silalahi dan Wakil Ketua Umum PD Jhonny Allen Marbun. Rocky Marbun, Ketua Panitia Muscab, menilai Muscab ilegal, dengan alasan Muscab tidak diketahui Ketua Umum PD Anas Urbaningrum.

Sutan membantah tudingan itu. Dikatakan, Jhonny Allen Marbun dan AP Pulungan, merupakan utusan resmi dari DPP. Mereka juga mengantongi surat tugas dari Ketum DPP PD, Anas Urbaningrum. (sam)

JAKARTA-Musyawarah Cabang (Muscab) ke-II Partai Demokrat (PD) Kota Pematangsiantar yang digelar di Hotel Alexander, Sabtu (10/12), hasilnya terus dipersoalkan oleh kader partai berlambang Mercy itu.  Kemarin (15/12), ratusan massa kader Demokrat menggelar aksi unjuk rasa di pusat ibu kota, kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Massa yang dipimpin Rocky Marbun itu mendesak agar DPP PD membatalkan hasil Muscab yang telah memilih Hulman Sitorus sebagai Ketua DPC Demokrat Siantar. Massa menilai, proses terpilihnya wali kota Siantar sebagai pimpinan Demokrat Siantar itu sarat dengan nuansa rekayasa, manipulasi, dan dipaksakan.

“Ada dugaan money politics. Yang dipaksakan dipilih adalah orang yang bukan kader. Terlebih wali kota Siantar itu sedang dililit sejumlah kasus, baik itu soal ijazahnya ataupun dugaan pemalsuan urine dan darahnya,” ujar Rocky Marbun di tengah-tengah aksi.

Dia menjelaskan, aksi sengaja digelar di pusat ibu kota agar para petinggi Demokrat bisa mengetahui bahwa banyak kader dan konstituen Demokrat Siantar yang kecewa dengan hasil Muscab. “Muscab dilakukan secara sepihak, tak melibatkan orang-orang yang sudah lama berkiprah di Demokrat. Lima PAC tidak hadir di Muscab itu,” ujar Rocky.
Massa aksi membentangkan sejumlah poster dan pamflet.

Antara lain berbunyi,” Hulman Sitorus Boneka Rezim Diskriminatif”, “Jangan Bohongi Kader Demokrat Kota Siantar”, dan “Hulman Sitorus Ketua PAC Partai Demokrat Dipaksakan”.

Jhonny Allen Marbun juga dikecam sebagai perusak demokrasi. Sebuah poster yang dibawa demonstran berbunyi,” Jhonny Allen Perebut Demokrasi Demokrat Siantar”.

Massa yang diangkut tiga metromini itu bubar setelah menggelar aksi sekitar satu jam. Aparat kepolisian menjaga dan mengatur arus lalulintas di sekitar area aksi.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) membantah anggapan yang menyebut Musyawarah Cabang (Muscab) ke-II Partai Demokrat Kota Pematangsiantar yang digelar di Hotel Alexander, Sabtu (10/12), ilegal.
Ketua DPP PD, Sutan Batoegana menyatakan, hasil Muscab yang secara aklamasi memilih Hulman Sitorus , yang kini Walikota Siantar, sebagai Ketua DPC PD Siantar, sudah sah. Menurut Sutan, kalau ada suara-suara yang menyatakan lain, hal itu dinilainya sebagai hal biasa dalam berdemokrasi.

Hanya saja, Sutan berharap, semua kader PD di Siantar menerima hasil Muscab.  “Biasalah suara-suara minor itu. Tapi berulang kali saya katakan, yang menang harus bersyukur, yang kalah bersabar. Yang menang jangan mabuk, yang kalah jangan ngamuk,” ujar Sutan Batoegana di Jakarta, Senin (12/12) lalu.

Seperti diberitakan, muscab dipimpin plt DPC PD Kota Pematangsiantar Jhon Hugo Silalahi dan Wakil Ketua Umum PD Jhonny Allen Marbun. Rocky Marbun, Ketua Panitia Muscab, menilai Muscab ilegal, dengan alasan Muscab tidak diketahui Ketua Umum PD Anas Urbaningrum.

Sutan membantah tudingan itu. Dikatakan, Jhonny Allen Marbun dan AP Pulungan, merupakan utusan resmi dari DPP. Mereka juga mengantongi surat tugas dari Ketum DPP PD, Anas Urbaningrum.
“Jhonny Allen itu bawa surat resmi dari Mas Anas. Ada perintah dari Mas Anas. Saya tahu kok, saya kan juga hadir di Muscab,” ujar Sutan.

Sutan juga membantah kabar bahwa Sadewa lah yang diutus Anas ke Muscab, bukan Jhonny Allen. “Nggak benar itu. Sadewa itu kan Sekretaris Bidang OKK (Organisasi, Kaderisasi, Kepemudaan). Ketua OKK Pak Moelyono, tapi beliau sudah sepuh, tak mungkin jalan jauh-jauh,” beber Sutan.

Jadi, posisi Jhonny Alen dan AP Pulungan dari Divisi Pembinaan Organisasi DPP PD, lebih tinggi dibanding Sadewa? Ditanya demikian, Sutan hanya tertawa.

Lagi-lagi, Sutan menegaskan bahwa Muscab itu sah. Semua syarat sudah terpenuhi, yakni dihadiri unsur DPP, PDP PD Sumut, DPC, dan PAC. Diakui Sutan, PAC yang hadir di Muscab hanya enam, dari delapan PAC yang ada.

“Waktu saya di sana, pertama ada enam PAC dari delapan PAC di sana. Lima saja yang hadir, sudah memenuhi kuorum kok, apalagi enam. Kalau cuman empat, baru tidak sah,” terang anggota Komisi VII DPR itu.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PD, Sutan Batoegana menyatakan, hasil Muscab yang secara aklamasi memilih Hulman Sitorus sebagai Ketua DPC PD Siantar, sudah sah. Menurut Sutan, kalau ada suara-suara yang menyatakan lain, hal itu dinilainya sebagai hal biasa dalam berdemokrasi.

Seperti diberitakan, muscab dipimpin plt DPC PD Kota Pematangsiantar Jhon Hugo Silalahi dan Wakil Ketua Umum PD Jhonny Allen Marbun. Rocky Marbun, Ketua Panitia Muscab, menilai Muscab ilegal, dengan alasan Muscab tidak diketahui Ketua Umum PD Anas Urbaningrum.

Sutan membantah tudingan itu. Dikatakan, Jhonny Allen Marbun dan AP Pulungan, merupakan utusan resmi dari DPP. Mereka juga mengantongi surat tugas dari Ketum DPP PD, Anas Urbaningrum. (sam)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/