26 C
Medan
Monday, September 30, 2024

Gempa M6,2 di Singkil Terasa hingga ke Sumut, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gempa bumi tektonik berskala magnitudo 6,2, yang berpusat di laut 47 kilometer arah tenggara Aceh Singkil, dengan kedalaman 23 kilometer, turut dirasakan masyarakat yang berdomisili di Sumatera Utara (Sumut), Senin (16/1), sekira pukul 05.30 WIB.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, dalam siaran pers yang diterima Sumut Pos di Kota Medan.

“Gempa tersebut dirasakan di Subulussalam, Aceh Selatan, dan Pulau Banyak, serta sebagian wilayah Sumut, seperti Gunungsitoli, Padangsidimpuan, Nias Utara, Nias Barat, Nias Selatan, serta Sibolga,” ungkap Daryono.

Daryono juga menjelaskan, hasil analisis BMKG, menunjukkan, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,98° LU; 97,90° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 41 kilometer arah tenggara Kota Singkil, Aceh, pada kedalaman 54 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, lanjut Daryono, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menajam ke bawah lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust).

“Gempa ini tidak berpotensi tsunami. Sampai saat ini, juga belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa yang diakibatkan gempa tersebut. Tapi sempat terjadi gempa bumi susulan, hingga pukul 06.00 WIB,” bebernya.

Dia mengimbau masyarakat, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Meski begitu, diminta bagi masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda. Apakah cukup tahan gempa, atau apakah tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan? Sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbau Daryono.

Daryono juga mengimbau masyarakat agar selalu uptodate dengan informasi resmi yang bersumber dari BMKG, melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), Telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG), atau melalui mobile apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. (dwi/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gempa bumi tektonik berskala magnitudo 6,2, yang berpusat di laut 47 kilometer arah tenggara Aceh Singkil, dengan kedalaman 23 kilometer, turut dirasakan masyarakat yang berdomisili di Sumatera Utara (Sumut), Senin (16/1), sekira pukul 05.30 WIB.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, dalam siaran pers yang diterima Sumut Pos di Kota Medan.

“Gempa tersebut dirasakan di Subulussalam, Aceh Selatan, dan Pulau Banyak, serta sebagian wilayah Sumut, seperti Gunungsitoli, Padangsidimpuan, Nias Utara, Nias Barat, Nias Selatan, serta Sibolga,” ungkap Daryono.

Daryono juga menjelaskan, hasil analisis BMKG, menunjukkan, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,98° LU; 97,90° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 41 kilometer arah tenggara Kota Singkil, Aceh, pada kedalaman 54 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, lanjut Daryono, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menajam ke bawah lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust).

“Gempa ini tidak berpotensi tsunami. Sampai saat ini, juga belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa yang diakibatkan gempa tersebut. Tapi sempat terjadi gempa bumi susulan, hingga pukul 06.00 WIB,” bebernya.

Dia mengimbau masyarakat, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Meski begitu, diminta bagi masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda. Apakah cukup tahan gempa, atau apakah tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan? Sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbau Daryono.

Daryono juga mengimbau masyarakat agar selalu uptodate dengan informasi resmi yang bersumber dari BMKG, melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), Telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG), atau melalui mobile apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. (dwi/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/