MAKKAH, SUMUTPOS.CO – Jumlah jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Arab Saudi masih terus bertambah. Sampai dengan Sabtu (15/7), jamaah haji yang meninggal dunia di Tanah Suci sebanyak 637 orang. Dari jumlah itu, 36 diantaranya merupakan jamaah haji asal Sumut.
“Jamaah yang wafat hingga tanggal 15 Juli 2023 pukul 24.00 WIB sebanyak 637 orang,” kata Koordinator Media Center Haji (MCH) PPIH Pusat, Dodo Murtado, Minggu (16/7). Nama-nama 637 jamaah yang meninggal dunia dapat diakses melalui laman https://haji.kemenag.go.id/sidb/admin/index.php?page=wafat2023&nav=0.
Sementara, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan mencatat, hingga saat ini, total jamaah haji asal Sumut yang wafat di tanah suci sebanyak 36 orang. “Total 36 jamaah kita wafat di tanah suci. Jamaah umumnya lansia ini wafat di pemondokan dan di rumah sakit,” ungkap Koordinator Humas dan Protokol Pembantu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (P3IH) Debarkasi Medan, M Yunus, Minggu (16/7).
Hingga tanggal 15 Juli 2023 pukul 24.00 WIB, jamaah gelombang I yang telah tiba di Tanah Air sebanyak 77.657 orang, tergabung dalam 202 kelompok terbang (kloter). Sementara pada 16 Juli 2023 ini, jamaah gelombang I yang diberangkatkan ke Tanah Air dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah berjumlah 7.628 jamaah atau 20 kloter.
Adapun jumlah jamaah gelombang II yang diberangkatkan dari Makkah ke Madinah berjumlah 7.979 orang tergabung dalam 21 kloter. Pada hari ini, Senin (17/7), jamaah dan petugas yang diberangkatkan dari Tanah Suci ke Tanah Air berjumlah 6.232 orang atau 16 kloter.
Gubsu Sambut Tuan Guru Babussalam
Sementara Sabtu (15/7) lalu, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi menyambut kepulangan Tuan Guru Babussalam Syekh Zikmal Fuad dan rombongan jamaah haji Kloter 11 asal Kabupaten Padanglawas (Palas) dari Makkah. Edy Rahmayadi mengucapkan selamat dan syukur atas kepulangan para jamaah haji ke Tanah Air. Ia juga mengajak 350 jamaah haji Kloter 11 dan seluruh hadirin untuk mendoakan para jamaah haji yang telah wafat di Tanah Suci.
“Tadi saya mendengar ada lima saudara-saudara kita wafat dalam melaksanakan ibadah haji, kita doakan almarhum/almarhumah diterima segala amal baiknya oleh Allah SWT, serta diampuni segala salah dan khilafnya,” katanya.
Edy Rahmayadi yang hadir bersama Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis didampingi Kadis Kesehatan Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, setelah tiba di tanah air pastinya ada rasa rindu ingin bertemu sanak saudara yang telah lama ditinggal. “Bapak ibu, perjalan ke Palas masih jauh. Saya titip salam buat keluarga, semoga ibadah haji yang telah dilaksanakan ini, membawa bapak dan ibu semua, menjadi haji yang mabrur,” ujar Edy.
Turut hadir Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Kakanwil Kemenag Sumut Ahmad Qosbi, dan Sekda Kabupaten Palas Arpan Nasution. Marwan Dasopang mengatakan, kehadirannya bertepatan dengan kunjungan kerja Komisi VIII ke Sumut.
Marwan berharap, kepada jamaah haji untuk mendoakan Provinsi Sumut dan Kabupaten Padanglawas agar masyarakatnya lebih sejahtera. Karena jamaah yang telah telah menyelesaikan ibadah hajinya masih diikuti para malaikat, doa-doanya pasti dikabulkan Allah.
Marwan juga mengatakan, mendukung Pemprov Sumut memindahkan Asrama Haji Medan agar lebih dekat dengan Bandara Kualamu. “Tadi saya berbincang dengan Bapak Gubernur, beliau ingin asrama haji ini pindah lebih dekat ke Bandara Kualamu agar mempermudah jemaah haji kita, bahkan beliau katakan sudah mempersiapkan lahan beserta desain perpaduan situasi Mekkah dan Madina. Padahal ini tanggung jawab Kementrian Agama dan Komisi VIII, namun Pak Gubernur telah memikirkannya, saya sangat apresiaisi,” ujarnya.
Lansia Diberi Minuman Pengganti Makanan
Setelah puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, mulai 10 Juli, jamaah gelombang II secara bertahap berangkat ke Madinah. Mereka melaksanakan ibadah arbain dan ziarah di makam Nabi Muhammad. Jamaah lanjut usia (lansia) masih menjadi perhatian petugas.
Jamaah haji lansia gelombang II yang baru sampai di Madinah mendapatkan minuman pengganti makanan. Minuman itu berupa teh dan vitamin full cream. Pemberian minuman pengganti makanan tersebut bertujuan untuk menambah energi bagi jamaah. Mengingat, puncak haji menguras banyak energi.
Koordinator Pelayanan Lansia Sektor 2 Yuminah Rohmatulah mengatakan, minuman tersebut sudah mendapat rekomendasi dari dokter untuk lansia. “Dan sudah memenuhi standar yang dibutuhkan lansia karena ada beberapa yang kita ajukan seperti kacang hijau ternyata tidak cocok untuk lansia karena ada santan,” terang dia.
Yuminah menjelaskan, pemberian welcome drink berupa minuman pengganti makanan itu merupakan salah satu terobosan baru. Sebagai upaya perbaikan layanan lansia. Sebab, inovasi itu tidak diberikan kepada jamaah haji gelombang I.
Selain memberikan minuman pengganti makanan, kata dia, pihaknya menyiapkan diaper dan tisu basah untuk jamaah lansia. “Kami kerja sama dengan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan emergency medical team (EMT). Termasuk visitasi ke setiap hotel untuk memantau jamaah haji lansia,” ujarnya. (jpg/man/adz)