30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bantah Duit Suap untuk Danai Konvensi

DI TENGAH penanganan kasus suap yang melibatkan Kepala SKK Migas non aktif Rudi Rubiandini, beredar kabar duit suap tersebut digunakan untuk mendanai konvensi Partai Demokrat. Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat sekaligus Menteri ESDM Jero Wacik membantah tegas rumor tersebutn

Ini menyusul temuan uang tunai sejumlah 200.000 dollar AS dalam sebuah tas hitam di  ruang kerja Sekjen Kementerian ESDM. Asal-usul uang itu masih disidik KPK. Apa tanggapan Menteri ESDM Jero Wacik?

“Saya rasa itu (uang) operasional, kan biasa ada uang,” kata Jero Wacik di Kementerian ESDM, Kamis (15/8). Dia mengibaratkan uang operasional itu seperti dompet bagi perorangan.

“Orang tugas kan bawa uang,” lanjut Jero. Namun, dia mengaku tidak tahu pasti uang apa yang ditemukan KPK tersebut.

Jero menyangkal jika temuan tersebut mengindikasikan keterlibatan kementeriannya dalam kasus suap tersebut.

“Itu namanya berspekulasi terus, masuk di sosial media. Saya ndak tau juga itu. Saya juga dapat info nggak jelas. Makanya serahkan pada hukum. Jadi kita harus percaya pada KPK. Kalau misalnya apapun tindakan kita ikuti jangan diintervensi, jangan dibelok-belokin mengarah ke Demokrat (untuk konvensi),”tegasnya.

Dia pun menyerahkan penelusuran asal-usul dan tujuan keberadaan uang itu kepada KPK.
“Terus ini katanya untuk Partai Demokrat, ndak ada itu. Tidak ada hubungan, konvensinya kan juga baru mulai. Saya yakin itu nggak ada,” ungkap Jero ditemui di gedung DPR RI, kemarin.

Dengan tegas, dia membantah terlibat dalam kasus yang melibatkan perusahaan asing Kernel Oil tersebut. Dia juga mengaku tidak pernah memberikan perintah apapun kepada bawahannya.

“Saya merasa clear (dengan kasus ini). Saya tidak pernah perintahkan jajaran saya untuk berbuat curang. Sudah sembilan tahun saya jadi menteri, jadi tidak pernah saya perintahkan yang aneh-aneh begitu. Biasanya saya perintahkan jaga integritas, amankan institusi,”tegasnya.

Jero pun merasa belum perlu memberikan sanksi atau peringatan terhadap Sekjen ESDM, terkait temuan KPK tersebut. “Saya kan belum tahu apa itu (keterlibatan Sekjen ESDM). Tapi saya sudah ingatkan dia, supaya cek semua,”kata Mantan Menbudpar itu.

Namun, ketika kembali ditanya soal kesiapannya diperiksa KPK, lagi-lagi Jero tidak memberikan jawaban pasti. Dia hanya menekankan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada lembaga antikorupsi tersebut. “Kalau ada bukti hukum kan, KPK nggak usah diajarin. KPK kan juga tahu. Jadi jangan bilang siap siap, hukum yang bekerja. Biarkan saja,” jelasnya.

Dalam penggeledahan di ruang Sekjen Kementerian ESDM itu, Rabu (14/8) malam, KPK menemukan uang 200 ribu dollar AS. Selain itu, KPK juga menyita uang 350 ribu dollar AS dari deposit boks Rudi di Bank Mandiri. (ken/jpnn)

DI TENGAH penanganan kasus suap yang melibatkan Kepala SKK Migas non aktif Rudi Rubiandini, beredar kabar duit suap tersebut digunakan untuk mendanai konvensi Partai Demokrat. Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat sekaligus Menteri ESDM Jero Wacik membantah tegas rumor tersebutn

Ini menyusul temuan uang tunai sejumlah 200.000 dollar AS dalam sebuah tas hitam di  ruang kerja Sekjen Kementerian ESDM. Asal-usul uang itu masih disidik KPK. Apa tanggapan Menteri ESDM Jero Wacik?

“Saya rasa itu (uang) operasional, kan biasa ada uang,” kata Jero Wacik di Kementerian ESDM, Kamis (15/8). Dia mengibaratkan uang operasional itu seperti dompet bagi perorangan.

“Orang tugas kan bawa uang,” lanjut Jero. Namun, dia mengaku tidak tahu pasti uang apa yang ditemukan KPK tersebut.

Jero menyangkal jika temuan tersebut mengindikasikan keterlibatan kementeriannya dalam kasus suap tersebut.

“Itu namanya berspekulasi terus, masuk di sosial media. Saya ndak tau juga itu. Saya juga dapat info nggak jelas. Makanya serahkan pada hukum. Jadi kita harus percaya pada KPK. Kalau misalnya apapun tindakan kita ikuti jangan diintervensi, jangan dibelok-belokin mengarah ke Demokrat (untuk konvensi),”tegasnya.

Dia pun menyerahkan penelusuran asal-usul dan tujuan keberadaan uang itu kepada KPK.
“Terus ini katanya untuk Partai Demokrat, ndak ada itu. Tidak ada hubungan, konvensinya kan juga baru mulai. Saya yakin itu nggak ada,” ungkap Jero ditemui di gedung DPR RI, kemarin.

Dengan tegas, dia membantah terlibat dalam kasus yang melibatkan perusahaan asing Kernel Oil tersebut. Dia juga mengaku tidak pernah memberikan perintah apapun kepada bawahannya.

“Saya merasa clear (dengan kasus ini). Saya tidak pernah perintahkan jajaran saya untuk berbuat curang. Sudah sembilan tahun saya jadi menteri, jadi tidak pernah saya perintahkan yang aneh-aneh begitu. Biasanya saya perintahkan jaga integritas, amankan institusi,”tegasnya.

Jero pun merasa belum perlu memberikan sanksi atau peringatan terhadap Sekjen ESDM, terkait temuan KPK tersebut. “Saya kan belum tahu apa itu (keterlibatan Sekjen ESDM). Tapi saya sudah ingatkan dia, supaya cek semua,”kata Mantan Menbudpar itu.

Namun, ketika kembali ditanya soal kesiapannya diperiksa KPK, lagi-lagi Jero tidak memberikan jawaban pasti. Dia hanya menekankan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada lembaga antikorupsi tersebut. “Kalau ada bukti hukum kan, KPK nggak usah diajarin. KPK kan juga tahu. Jadi jangan bilang siap siap, hukum yang bekerja. Biarkan saja,” jelasnya.

Dalam penggeledahan di ruang Sekjen Kementerian ESDM itu, Rabu (14/8) malam, KPK menemukan uang 200 ribu dollar AS. Selain itu, KPK juga menyita uang 350 ribu dollar AS dari deposit boks Rudi di Bank Mandiri. (ken/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/