26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Perayaan Pelantikan Presiden Resmi Dibatalkan

DISKUSI: Presiden RI Joko Widodo berdiskusi soal pelantikan 20 Oktober.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pihak Istana resmi membatalkan rencana perayaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden secara berlebihan pada 20 Oktober mendatang. Alhasil, syukuran inaugurasi yang dipersiapkan elemen relawan resmi dibatalkan.

Sebelumnya, relawan telah mempersiapkan berbagai kegiatan untuk memeriahkan acara pelantikan Joko Widodo – Ma’ruf Amin (Jokowi – Ma’ruf). Di antaranya karnaval dan pawai budaya nusantara.

Kepastian pembatalan ini disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, bersama Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi dan Ketua Panitia Inaugurasi Andi Gani Nena Wea, di Kantor KSP, Rabu (16/10).

Menurut Moeldoko, Presiden Jokowi sangat mengapresiasi dan bangga atas berbagai upaya dari relawan dan segenap komponen masyarakat yang menginginkan adanya sebuah acara syukuran dengan jumlah massa yang besar tersebut.

Hanya saja suami Iriana itu menyampaikan pelantikannya diadakan secara sederhana dan khidmat di gedung MPR.

“Tetapi juga sebuah pesan kuat yang disampaikan presiden, beliau menginginkan acara nanti yang direquest teman-teman itu, untuk tidak dilaksanakan secara berlebihan. Jadi untuk itulah tidak perlu dilakukan acara seperti yang saya sebutkan tadi. Karnaval dan seterusnya,” kata Moeldoko.

Mantan Panglima TNI itu juga menyebutkan bahwa Jokowi ingin momentum pelantikannya berjalan sederhana, karena ingin segera bisa bekerja.

“Beliau ingin segera bekerja. Itu poinnya, sehingga tak perlu ada euforia. Ini perlu kami sampaikan agar teman-teman yang sudah siapkan tidak kecewa,” jelasnya.

Moeldoko berharap keputusan ini bisa dipahami oleh para relawan dan pendukung Jokowi – Ma’ruf. Sehingga tidak ada diskusi berkepanjangan terkait kegiatan tersebut.

“Saya juga mengajak teman-teman relawan untuk bisa pahami ini. Intinya presiden, sudah mau kerja saja. Tidak usah ada euforia,” tandas Moeldoko. (jpnn/ala)

DISKUSI: Presiden RI Joko Widodo berdiskusi soal pelantikan 20 Oktober.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pihak Istana resmi membatalkan rencana perayaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden secara berlebihan pada 20 Oktober mendatang. Alhasil, syukuran inaugurasi yang dipersiapkan elemen relawan resmi dibatalkan.

Sebelumnya, relawan telah mempersiapkan berbagai kegiatan untuk memeriahkan acara pelantikan Joko Widodo – Ma’ruf Amin (Jokowi – Ma’ruf). Di antaranya karnaval dan pawai budaya nusantara.

Kepastian pembatalan ini disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, bersama Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi dan Ketua Panitia Inaugurasi Andi Gani Nena Wea, di Kantor KSP, Rabu (16/10).

Menurut Moeldoko, Presiden Jokowi sangat mengapresiasi dan bangga atas berbagai upaya dari relawan dan segenap komponen masyarakat yang menginginkan adanya sebuah acara syukuran dengan jumlah massa yang besar tersebut.

Hanya saja suami Iriana itu menyampaikan pelantikannya diadakan secara sederhana dan khidmat di gedung MPR.

“Tetapi juga sebuah pesan kuat yang disampaikan presiden, beliau menginginkan acara nanti yang direquest teman-teman itu, untuk tidak dilaksanakan secara berlebihan. Jadi untuk itulah tidak perlu dilakukan acara seperti yang saya sebutkan tadi. Karnaval dan seterusnya,” kata Moeldoko.

Mantan Panglima TNI itu juga menyebutkan bahwa Jokowi ingin momentum pelantikannya berjalan sederhana, karena ingin segera bisa bekerja.

“Beliau ingin segera bekerja. Itu poinnya, sehingga tak perlu ada euforia. Ini perlu kami sampaikan agar teman-teman yang sudah siapkan tidak kecewa,” jelasnya.

Moeldoko berharap keputusan ini bisa dipahami oleh para relawan dan pendukung Jokowi – Ma’ruf. Sehingga tidak ada diskusi berkepanjangan terkait kegiatan tersebut.

“Saya juga mengajak teman-teman relawan untuk bisa pahami ini. Intinya presiden, sudah mau kerja saja. Tidak usah ada euforia,” tandas Moeldoko. (jpnn/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/