31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Kota-kota di Sumut Terkoneksi Jalur KA

Medan-Kualanamu Dilayani KA Listrik

JAKARTA-Kota-kota penting di wilayah Sumut bakal terhubung dengan jalur kereta api (KA). Hanya saja, tidak semua kota terangkai dalam satu jalur. Setidaknya ada dua koneksitas.

Pertama jalur Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo, Kementrian Perhubungan menyebut jalur ini dengan lintas Mebidangro
(Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo). Konekstitas kedua yakni Sibolga–Padang Sidempuan–Rantauprapat.

Rencana pengembangan jaringan jalur kereta api di Sumut itu tertuang dalam Rencana Induk Perkeretapian Nasional, yang disusun Kemenhub pada April 2011, saat Menhub masih dijabat Fredy Numberi. Pembangunan jalur-jalur kereta api itu akan dimulai pada 2030.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kemenhub Tunjung Inderawan kepada koran ini pernah mengatakan, untuk tahap awal yang menjadi prioritas dalam jangka pendek adalah jalur kereta api dari stasiun Medan ke bandara Kualanamu yang akan langsung operasional, begitu bandara Kualanamu sudah beroperasi. “Dari dulu (jalur kereta api, Red) sudah siap. Kita selaraskan saja dengan diberlakukannya bandara Kualanamu. Begitu operasional bandara Kualanamu, maka kereta api siap mengangkut penumpang dari Medan ke Kualanamu,” terang Tunjung Inderawan.

Dia menjelaskan, jalur untuk track kereta api sudah siap. “Tanah yang akan dilalui track sudah dibebaskan,” terangnya. Proyek ini akan dikerjakan sendiri oleh PT KAI. Untuk tahap awal nantinya kereta api dari Medan hanya mengangkut calon penumpang pesawat saja. Jadi, untuk tahap awal, tidak bisa langsung dilakukan check in calon penumpang pesawat di stasiun Medan. “Arahnya nanti memang bisa check in di Medan. Tapi untuk tahap pertama, mengangkut penumpang dulu,” terang Tunjung.

Bahkan, ke depan, kereta api dari stasiun Medan ke Kualanamu ini akan dijadikan kereta api listrik (KRL). Tahun depan Dephub akan melakukan studi kelayakan di lapangan, sekaligus menyiapkan track untuk KRL. Jika sudah dianggap layak, tidak langsung digunakan untuk jalur Medan-Kualanamu. Namun, untuk jalur di perkotaan saja, yang dianggap padat penumpang.

Nah, nantinya jika sudah mantap, jalur Medan-Kualanamu juga dengan menggunakan KRL. “Nantinya termasuk yang mengakses ke Kualanamu. Tapi itu untuk jangka panjang,” ulasnya.

Pembangunan jalur KA di Kota Medan juga sudah masuk Rencana Induk, termasuk pengembangan jaringan dan layanan KA yang menghubungkan pusat Kota Medan dengan bandara Kualanamu.

Diperkirakan, dibutuhkan 384 unit gerbong KA untuk Kota Medan nantinya. Karena akan menggunakan KRL, kebutuhan listrik juga sudah dihitung, yakni mencapai 1.790 KWH/hari.

“Pengembangan jaringan dan layanan kereta api perkotaan di kota-kota yang penduduknya telah melebihi satu juta jiwa dimaksudkan untuk mengatasi terganggunya mobilitas masyarakat perkotaan karena kemacetan yang terjadi pada transportasi darat. Upaya ini harus didukung oleh prasarana dan sarana yang memadai, sebagai contoh penggunaan kereta listrik untuk layanan kereta api perkotaan dapat menjadi pilihan yang utama karena memiliki kapasitas angkut yang besar, teknologi ramah lingkungan dan hemat energi,” demikian penjelasan dalam Rencana Induk.
Di Belawan juga akan dikembangkan jaringan dan layanan kereta api yang menghubungkan wilayah sumberdaya alam atau kawasan produksi dengan pelabuhan terbesar di Medan itu.

Di Rencana Induk dijelaskan, sasaran pengembangan jaringan jalur kereta api di Pulau Sumatera adalah mewujudkan Trans Sumatera Railways dan menghubungkan jalur kereta api eksisting yang sudah ada yaitu di Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Lampung menjadi jaringan jalur kereta api yang saling terhubung.

Skala prioritas dibagi ke dalam tiga kelompok, yakni lintas utama dengan prioritas tinggi, sedang, dan rendah. Lintas Rantauprapat–Duri–Dumai masuk prioritas sedang. Sedang Sibolga–Padangsidimpuan–Rantauprapat masuk prioritas rendah.

Pemerintah juga berencana mengembangkan jaringan dan layanan kereta api yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera (interkoneksi) dengan pembangunan Jembatan Selat Sunda. (sam/jpnn)

RENCANA INDUK PERKRETAAPIAN NASIONAL

Jalur KA di Sumut
Medan-Lubukpakam-Limapuluh-Kisaran-Tanjungbalai-Rantauprapat

A. Pengembangan Jalur KA di Sumut
Konekstitas Pertama:
– Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro)
Konekstitas Kedua:
– Sibolga–Padangsidimpuan–Rantauprapat.

B. Jalur Trans Sumatera Railways
– Nanggroe Aceh Darussalam-Sumatera Utara-Sumatera Barat-Riau (Duri dan Dumai)-Sumatera Selatan-Lampung

Medan-Kualanamu Dilayani KA Listrik

JAKARTA-Kota-kota penting di wilayah Sumut bakal terhubung dengan jalur kereta api (KA). Hanya saja, tidak semua kota terangkai dalam satu jalur. Setidaknya ada dua koneksitas.

Pertama jalur Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo, Kementrian Perhubungan menyebut jalur ini dengan lintas Mebidangro
(Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo). Konekstitas kedua yakni Sibolga–Padang Sidempuan–Rantauprapat.

Rencana pengembangan jaringan jalur kereta api di Sumut itu tertuang dalam Rencana Induk Perkeretapian Nasional, yang disusun Kemenhub pada April 2011, saat Menhub masih dijabat Fredy Numberi. Pembangunan jalur-jalur kereta api itu akan dimulai pada 2030.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kemenhub Tunjung Inderawan kepada koran ini pernah mengatakan, untuk tahap awal yang menjadi prioritas dalam jangka pendek adalah jalur kereta api dari stasiun Medan ke bandara Kualanamu yang akan langsung operasional, begitu bandara Kualanamu sudah beroperasi. “Dari dulu (jalur kereta api, Red) sudah siap. Kita selaraskan saja dengan diberlakukannya bandara Kualanamu. Begitu operasional bandara Kualanamu, maka kereta api siap mengangkut penumpang dari Medan ke Kualanamu,” terang Tunjung Inderawan.

Dia menjelaskan, jalur untuk track kereta api sudah siap. “Tanah yang akan dilalui track sudah dibebaskan,” terangnya. Proyek ini akan dikerjakan sendiri oleh PT KAI. Untuk tahap awal nantinya kereta api dari Medan hanya mengangkut calon penumpang pesawat saja. Jadi, untuk tahap awal, tidak bisa langsung dilakukan check in calon penumpang pesawat di stasiun Medan. “Arahnya nanti memang bisa check in di Medan. Tapi untuk tahap pertama, mengangkut penumpang dulu,” terang Tunjung.

Bahkan, ke depan, kereta api dari stasiun Medan ke Kualanamu ini akan dijadikan kereta api listrik (KRL). Tahun depan Dephub akan melakukan studi kelayakan di lapangan, sekaligus menyiapkan track untuk KRL. Jika sudah dianggap layak, tidak langsung digunakan untuk jalur Medan-Kualanamu. Namun, untuk jalur di perkotaan saja, yang dianggap padat penumpang.

Nah, nantinya jika sudah mantap, jalur Medan-Kualanamu juga dengan menggunakan KRL. “Nantinya termasuk yang mengakses ke Kualanamu. Tapi itu untuk jangka panjang,” ulasnya.

Pembangunan jalur KA di Kota Medan juga sudah masuk Rencana Induk, termasuk pengembangan jaringan dan layanan KA yang menghubungkan pusat Kota Medan dengan bandara Kualanamu.

Diperkirakan, dibutuhkan 384 unit gerbong KA untuk Kota Medan nantinya. Karena akan menggunakan KRL, kebutuhan listrik juga sudah dihitung, yakni mencapai 1.790 KWH/hari.

“Pengembangan jaringan dan layanan kereta api perkotaan di kota-kota yang penduduknya telah melebihi satu juta jiwa dimaksudkan untuk mengatasi terganggunya mobilitas masyarakat perkotaan karena kemacetan yang terjadi pada transportasi darat. Upaya ini harus didukung oleh prasarana dan sarana yang memadai, sebagai contoh penggunaan kereta listrik untuk layanan kereta api perkotaan dapat menjadi pilihan yang utama karena memiliki kapasitas angkut yang besar, teknologi ramah lingkungan dan hemat energi,” demikian penjelasan dalam Rencana Induk.
Di Belawan juga akan dikembangkan jaringan dan layanan kereta api yang menghubungkan wilayah sumberdaya alam atau kawasan produksi dengan pelabuhan terbesar di Medan itu.

Di Rencana Induk dijelaskan, sasaran pengembangan jaringan jalur kereta api di Pulau Sumatera adalah mewujudkan Trans Sumatera Railways dan menghubungkan jalur kereta api eksisting yang sudah ada yaitu di Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Lampung menjadi jaringan jalur kereta api yang saling terhubung.

Skala prioritas dibagi ke dalam tiga kelompok, yakni lintas utama dengan prioritas tinggi, sedang, dan rendah. Lintas Rantauprapat–Duri–Dumai masuk prioritas sedang. Sedang Sibolga–Padangsidimpuan–Rantauprapat masuk prioritas rendah.

Pemerintah juga berencana mengembangkan jaringan dan layanan kereta api yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera (interkoneksi) dengan pembangunan Jembatan Selat Sunda. (sam/jpnn)

RENCANA INDUK PERKRETAAPIAN NASIONAL

Jalur KA di Sumut
Medan-Lubukpakam-Limapuluh-Kisaran-Tanjungbalai-Rantauprapat

A. Pengembangan Jalur KA di Sumut
Konekstitas Pertama:
– Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro)
Konekstitas Kedua:
– Sibolga–Padangsidimpuan–Rantauprapat.

B. Jalur Trans Sumatera Railways
– Nanggroe Aceh Darussalam-Sumatera Utara-Sumatera Barat-Riau (Duri dan Dumai)-Sumatera Selatan-Lampung

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/