26 C
Medan
Friday, December 6, 2024
spot_img

Murah dan yang Penting Anak Senang

Melihat Hiburan Pinggir Jalan

Plaza dan mal di Kota Medan selalu berlomba menyediakan permainan untuk menarik pengunjung. Namun, belekangan ini permainan yang ada di plaza dan ma itu turun ke pinggir jalan. Seperti di Jalan Tengku Amir Hamzah, tepatnya di depan rumah toko (ruko) kosong.

Bram (26), pemilik rumah-rumahan balon mengaku cukup membayar Rp5 ribu dengan lima lagu anak-anak sudah dapat bermain dengan puas. Bram mengatakan, jasa permainan rumah-rumahan balon ini baru dirintisnya sekitar dua tahun yang lalu. Menurutnya, jasa permainan ini cukup lumayan.
Untuk menyenangkan pengunjung, Bram menjelaskan rumah-rumahan balon dengan panjang 8×7 meter ini cukup menampung sepuluh sampai lima belas anak. Selain itu, kata Bram, untuk menambahkan keceriaan anak-anak.

Bram sengaja membawa mesin kecil, amplifier, dan toa untuk menambahkan suara lagu anak-anak.
“Karena dengan lagu tersebut mereka semakin senang dan menarik pengunjung datang. Lagu anak-anak ini ada 50 lagu yang saya copy dan memasukkan di flash disk,”ucapnya.

Menurut Bram, tempat permainan seperti ini juga tidak banyak di Kota Medan, hanya ada di daerah Jalan Garuda, Ringroad, Marindal dan Griya.
“Kebanyakan tempat-tempat permainan seperti ini di pinggir-pinggir kota kayak di Marelan, Tembung dan Binjai,”katanya.
Menurut Bram, mereka berpindah-pindah da tak menetap. “Itu sebagian strategi agar warga tidak bosan,” katanya.

Selain rumah-rumahan balon, Bram juga membuka permain seperti kolam pancing dan kereta api-apian.
Bram mengatakan usaha seperti ini masih menjanjikan.

“Kalau yang ramai biasanya saat weekend atau hari libur nasional bisa dapat Rp800 ribu sampai jutaan rupiah per hari,”ucapnya.
Sedangkan modal, kata Bram, untuk rumah-rumahan balon saja dia mengeluarkan uang Rp35 juta ditambah permainan pancing-pancingan dan kereta api Rp50 juta.

“Kami membelinya di Pulau Jawa melalui online dan untuk sewa tempat kita hanya membayar uang jaga malam saja,” katanya.
Dua pengunjung Andi (26) dan Renda (22) yang membawa buah hatinya Ingga (4) ke tempat permainan pinggir jalan mengatakan, sengaja mengunjungi tempat itu  untuk menyenangkan buah hatinya. Selain itu, hiburan pinggir jalan juga murah meriah.
“Di tempat ini murah yang penting anak senang  dengan permainannya,”katanya.

Menurutnya, di Kota Medan tempat permainan sangat banyak tapi baru ada di plaza dan mal. Jarang orang membukanya di pinggir-pinggir jalan.
“Kalau di pinggir jalan selain terjangkau juga tidak jauh dari rumah,” ucapnya.

Edi (44), warga Gaperta yang membawa anaknya Fauzan (4) mengaku, baru dua kali membawa anaknya ke lokasi itu karena selain murah juga dekat dan tak perlu ongkos.

“Kalau ke mal harus bayar parkir selain itu ada aja permintaan anak,” katanya. (*)

Melihat Hiburan Pinggir Jalan

Plaza dan mal di Kota Medan selalu berlomba menyediakan permainan untuk menarik pengunjung. Namun, belekangan ini permainan yang ada di plaza dan ma itu turun ke pinggir jalan. Seperti di Jalan Tengku Amir Hamzah, tepatnya di depan rumah toko (ruko) kosong.

Bram (26), pemilik rumah-rumahan balon mengaku cukup membayar Rp5 ribu dengan lima lagu anak-anak sudah dapat bermain dengan puas. Bram mengatakan, jasa permainan rumah-rumahan balon ini baru dirintisnya sekitar dua tahun yang lalu. Menurutnya, jasa permainan ini cukup lumayan.
Untuk menyenangkan pengunjung, Bram menjelaskan rumah-rumahan balon dengan panjang 8×7 meter ini cukup menampung sepuluh sampai lima belas anak. Selain itu, kata Bram, untuk menambahkan keceriaan anak-anak.

Bram sengaja membawa mesin kecil, amplifier, dan toa untuk menambahkan suara lagu anak-anak.
“Karena dengan lagu tersebut mereka semakin senang dan menarik pengunjung datang. Lagu anak-anak ini ada 50 lagu yang saya copy dan memasukkan di flash disk,”ucapnya.

Menurut Bram, tempat permainan seperti ini juga tidak banyak di Kota Medan, hanya ada di daerah Jalan Garuda, Ringroad, Marindal dan Griya.
“Kebanyakan tempat-tempat permainan seperti ini di pinggir-pinggir kota kayak di Marelan, Tembung dan Binjai,”katanya.
Menurut Bram, mereka berpindah-pindah da tak menetap. “Itu sebagian strategi agar warga tidak bosan,” katanya.

Selain rumah-rumahan balon, Bram juga membuka permain seperti kolam pancing dan kereta api-apian.
Bram mengatakan usaha seperti ini masih menjanjikan.

“Kalau yang ramai biasanya saat weekend atau hari libur nasional bisa dapat Rp800 ribu sampai jutaan rupiah per hari,”ucapnya.
Sedangkan modal, kata Bram, untuk rumah-rumahan balon saja dia mengeluarkan uang Rp35 juta ditambah permainan pancing-pancingan dan kereta api Rp50 juta.

“Kami membelinya di Pulau Jawa melalui online dan untuk sewa tempat kita hanya membayar uang jaga malam saja,” katanya.
Dua pengunjung Andi (26) dan Renda (22) yang membawa buah hatinya Ingga (4) ke tempat permainan pinggir jalan mengatakan, sengaja mengunjungi tempat itu  untuk menyenangkan buah hatinya. Selain itu, hiburan pinggir jalan juga murah meriah.
“Di tempat ini murah yang penting anak senang  dengan permainannya,”katanya.

Menurutnya, di Kota Medan tempat permainan sangat banyak tapi baru ada di plaza dan mal. Jarang orang membukanya di pinggir-pinggir jalan.
“Kalau di pinggir jalan selain terjangkau juga tidak jauh dari rumah,” ucapnya.

Edi (44), warga Gaperta yang membawa anaknya Fauzan (4) mengaku, baru dua kali membawa anaknya ke lokasi itu karena selain murah juga dekat dan tak perlu ongkos.

“Kalau ke mal harus bayar parkir selain itu ada aja permintaan anak,” katanya. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/