JAKARTA, SUMUTPOS.CO–Dalam masa moratorium penerimaan CPNS selama lima tahun, pemerintah akan merekrut pegawai baru untuk formasi tenaga pendidik dan kesehatan.
Selain itu, tenaga fungsional khusus yang memiliki keahlian khusus seperti ahli statistik, planolog, dan jabatan khusus lain yang dibutuhkan akan tetap dibuka.
“Kita sekarang hanya buka formasi yang dibutuhkan saja. Seperti guru dan tenaga kesehatan yang memang jumlahnya se Indonesia masih kurang. Jabatan khusus atau langka juga tetap kita buka meski jumlahnya tidak banyak,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi kepada pers di ruang kerjanya, Selasa (16/12) malam.
Untuk jabatan fungsional umum seperti tenaga administrasi, lanjutnya, pemerintah tidak akan memberikan formasi. Alasannya, jumlah tenaga teknis umum di Indonesia sudah sangat banyak.
“Buat apa rekrut pegawai yang skillnya pas-pasan. Nanti cuma malas-malasan saja di kantor. Kita butuh pegawai aparatur sipil negara (ASN) yang punya kompetensi tinggi,” tegasnya.
Dengan kompetensi tinggi, diharapkan ASN bisa menggerakkan sektor ekonomi di daerahnya masing-masing sehingga bisa meningkatkan PAD-nya.(esy/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO–Dalam masa moratorium penerimaan CPNS selama lima tahun, pemerintah akan merekrut pegawai baru untuk formasi tenaga pendidik dan kesehatan.
Selain itu, tenaga fungsional khusus yang memiliki keahlian khusus seperti ahli statistik, planolog, dan jabatan khusus lain yang dibutuhkan akan tetap dibuka.
“Kita sekarang hanya buka formasi yang dibutuhkan saja. Seperti guru dan tenaga kesehatan yang memang jumlahnya se Indonesia masih kurang. Jabatan khusus atau langka juga tetap kita buka meski jumlahnya tidak banyak,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi kepada pers di ruang kerjanya, Selasa (16/12) malam.
Untuk jabatan fungsional umum seperti tenaga administrasi, lanjutnya, pemerintah tidak akan memberikan formasi. Alasannya, jumlah tenaga teknis umum di Indonesia sudah sangat banyak.
“Buat apa rekrut pegawai yang skillnya pas-pasan. Nanti cuma malas-malasan saja di kantor. Kita butuh pegawai aparatur sipil negara (ASN) yang punya kompetensi tinggi,” tegasnya.
Dengan kompetensi tinggi, diharapkan ASN bisa menggerakkan sektor ekonomi di daerahnya masing-masing sehingga bisa meningkatkan PAD-nya.(esy/jpnn)