25.2 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Parpol ‘Underdog’ Berpeluang Menangi Pemilu 2014

JAKARTA- Para petinggi partai politik besar sebaiknya menyimak pendapat pakar politik Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Ahmad Norma, ini. Dia memprediksi partai politik underdog akan menguasai Pemilu 2014 dengan cara mengambil suara pendukung dan kader Partai Demokrat dan PKS.
“Kemungkinan muncul, ada tiga yaitu Gerindra, Hanura dan Partai NasDem,” kata Norma, di Jakarta, kemarin.

Dia menilai proses pengadilan terhadap kader Partai Demokrat dan PKS akan berlangsung menjelang Pemilu 2014, “Ini akan berpengaruh, terjadi kanibalisasi suara kedua partai, Partai Demokrat dan PKS, oleh partai lain,” katanya.

“Misalnya Prabowo bisa menggandeng tokoh Islam populer seperti Yenny Wahid dan Din Syamsuddin maka kemungkinan suara umat Islam bisa diraih,” ujarnya, menyinggung pemanfaatan peluang bagi partai politik yang dia maksud.

Direktur Pol-Tracking, Hanta Yudha, menilai, apabila Partai Demokrat dan PKS tidak bisa melalui prahara yang sedang mendera maka kemungkinan dukungan konstituen mereka akan tergerus.

Yudha menilai ada sejumlah kemungkinan tindakan pemilih di bilik suara saat pencoblosan, pertama, tidak akan memilih atau golput namun potensinya tidak besar tetapi harus diantisipasi. Kedua, pemilih akan memilih dengan kualitas ala kadarnya.
“Ketiga, pemilih akan kembali pada partai asalnya saat melihat partai alternatif yang dipilihnya pada pemilu 2009 tidak sesuai harapan mereka,” ujarnya. (net/jpnn)

JAKARTA- Para petinggi partai politik besar sebaiknya menyimak pendapat pakar politik Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Ahmad Norma, ini. Dia memprediksi partai politik underdog akan menguasai Pemilu 2014 dengan cara mengambil suara pendukung dan kader Partai Demokrat dan PKS.
“Kemungkinan muncul, ada tiga yaitu Gerindra, Hanura dan Partai NasDem,” kata Norma, di Jakarta, kemarin.

Dia menilai proses pengadilan terhadap kader Partai Demokrat dan PKS akan berlangsung menjelang Pemilu 2014, “Ini akan berpengaruh, terjadi kanibalisasi suara kedua partai, Partai Demokrat dan PKS, oleh partai lain,” katanya.

“Misalnya Prabowo bisa menggandeng tokoh Islam populer seperti Yenny Wahid dan Din Syamsuddin maka kemungkinan suara umat Islam bisa diraih,” ujarnya, menyinggung pemanfaatan peluang bagi partai politik yang dia maksud.

Direktur Pol-Tracking, Hanta Yudha, menilai, apabila Partai Demokrat dan PKS tidak bisa melalui prahara yang sedang mendera maka kemungkinan dukungan konstituen mereka akan tergerus.

Yudha menilai ada sejumlah kemungkinan tindakan pemilih di bilik suara saat pencoblosan, pertama, tidak akan memilih atau golput namun potensinya tidak besar tetapi harus diantisipasi. Kedua, pemilih akan memilih dengan kualitas ala kadarnya.
“Ketiga, pemilih akan kembali pada partai asalnya saat melihat partai alternatif yang dipilihnya pada pemilu 2009 tidak sesuai harapan mereka,” ujarnya. (net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/