30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dua Pos Menteri Masih Kosong

Komposisi Golkar, PKS dan Demokrat Ditentukan Hari Ini

JAKARTA-Teki-teki bagaimana hasil reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid dua mulai terjawab. Sejumlah nama baru hampir dipastikan menghiasi wajah kabinet untuk sisa tiga tahun pemerintahan SBY-Boediono. Kemarin (17/1), enam orang proyeksi menteri dan anggota kabinet memenuhi panggilan Presiden SBY di Kantor Presiden.

Mereka adalah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Gita Wirjawan yang diberi tugas baru sebagai menteri perdagangan, Dirut  PLN Dahlan Iskan sebagai menteri BUMN, dan Amir Syamsuddin yang diproyeksi sebagai menkum HAM. Kemudian Azwar Abubakar ditunjuk sebagai menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Djan Faridz sebagai menteri perumahan rakyat, dan Letjen Marciano Norman dipercaya menjabat kepala Badan Intelijen Negara.

Jumlah wajah baru di kabinet atau menteri yang digeser dipastikan masih akan bertambah. Sore ini, usai menghadiri pernikahan putri Sultan Hamengkubuwono X di Jogjakarta, SBY kembali memanggil mereka yang akan menjadi pembantunya di kabinet.

“Besok (hari ini, Red) pemanggilan calon menteri berlanjut,” kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha. Malam ini, rencananya SBY akan mengumumkan hasil kocok ulang kabinetnya itu.

Jika menilik pada calon menteri yang sudah dipanggil, masih ada beberapa pos yang masih lowong. Antara lain pos kementerian ESDM dan kementerian perhubungan yang saat ini dipegang Darwin Zahedy Saleh dan Freddy Numberi. Dua kader Partai Demokrat itu santer bakal didepak, apalagi setelah tidak ikut dipanggil SBY ke kediaman pribadinya, Puri Cikeas, Bogor.

Pos ESDM dikabarkan akan diisi sesama kader Demokrat, yakni Syarif Hasan yang saat ini menjabat Menkop dan UKM. Syarif memang dikenal punya pengalaman di bidang pertambangan. Kader Demokrat lain, Men PAN dan RB EE Mangindaan juga akan mengalami pergeseran posisi.

Pemanggilan calon menteri juga berkaitan dengan komposisi jatah dua parpol mitra koalisi, yakni Partai Golkar dan PKS. Golkar yang saat ini mendapatkan jatah tiga kursi, sudah mengajukan Sharif Cicip Sutardjo untuk masuk kabinet. Sementara informasi yang diperoleh, Menristek Suharna Surapranata yang kader PKS dikabarkan kena reshuffle. Jika benar, jatah PKS yang empat kursi akan berkurang satu. Selain itu, menteri representasi dari Indonesia Timur (Papua) juga belum terisi kalau Freddy benar out dari kabinet.

Sementara itu, hari ini, lima calon menteri plus satu kepala BIN yang sudah dipanggil SBY akan menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Tes itu itulah yang membuat beberapa calon belum berani sesumbar hingga melewati tes dan dilantik sebagai anggota kabinet.

“Sebetulnya masih ada satu tahapan lagi sebelum kami secara resmi (dilantik). Jadi belum bisa saya optimis memastikan bahwa saya akan berlanjut,” kata Amir Syamsuddin yang diproyeksi sebagai menkum HAM di Kantor Presiden.

Dahlan Menangis, Patrialis Kaget

Hal senada juga dikatakan Dahlan Iskan yang akan menjabat sebagai menteri BUMN. Dia bahkan menuturkan menangis jika harus meninggalkan PLN saat ini. “Karena sekarang ini teman-teman PLN di seluruh Indonesia lagi semangat-semangatnya untuk bekerja mengubah PLN,” katanya.

Dahlan tampak sesenggukan saat berbicara. “Presiden menugaskan saya sebagai menteri BUMN, kalau lulus tes kesehatan. Karena seperti saudara tahu, saya orang sakit, belum tentu lulus tes kesehatan,” tuturnya.

Sementara empat calon lainnya, yakni Gita Wirjawan, Azwar Abubakar, Djan Faridz, dan Marciano Norman, tidak menyinggung soal tes kesehatan itu dan mengaku siap menerima menjalankan tugas yang diberikan presiden.
Penunjukkan Amir Syamsuddin sebagai menkum HAM otomatis menggusur posisi Patrialis Akbar. Mengetahui hal itu, kemarin, politisi PAN ini langsung mengumpulkan seluruh pejabat eselon I di kantornya. Dia berpesan agar semua pegawai kemenkum HAM tetap bekerja seperti biasa dan memberikan yang terbaik untuk pelayanan masyarakat.
Kepada wartawan yang memnyambanginya sebelum dia pulang kerjanya, Patrialis tidak bisa menyembunyikan kesedihannya meski awalnya tampak cengar-cengir. Matanya berkaca-kaca. Dia menceritakan, Minggu pukul 23.30, dirinya mendapat telepon dari Sudi. “Pak Sudi bilang ke saya dengan berat hati bahwa saya menteri yang selesai melaksanakan tugas,” katanya.

Patrialis kaget. Dia langsung menanyakan apakah dirinya memiliki kesalahan selama menjalankan tugasnya sebagai menteri. Sudi cepat-cepat menjawab bahwa dirinya sama sekali tidak melakukan kesalahan. Mendapat jawaban itu, Patrialis merasa lega. “Awalmya pembicaraan kami kaku, tapi karena saya lapang dada dan menerima semuanya suasanya mencair,” imbuh pria asal Padang itu.

Patrialis pun menilai bahwa penggantinya, Amir Syamsudin adalah orang yang berkompeten dan layak menjadi Menkum HAM. “Dia senior dan sahabat saya,” kata dia.

Sementara itu, Partai Demokrat menyambut baik terpilihnya Amir sebagai salah satu menteri pilihan Presiden. Wasekjen DPP Partai Demokrat Saat Mustopa menyatakan, terpilihnya Amir tidak akan mempengaruhi proses saat rapat kerja di DPR. Apalagi, Amir sebagai MenkumHAM akan berhubungan dengan Komisi III DPR, tempat dia bertugas. “Kami tentu tidak masalah, tugas sebagai menteri dan sekretaris Dewan Kehormatan tentu berbeda,” kata Saan di gedung parlemen, kemarin.

Terpilihnya Amir, ujar Saan sudah melalui mekanisme di majelis tinggi. Saat ini, dikabarkan sejumlah pos menteri dari Demokrat seperti Kementrian ESDM dan Kementrian Perhubungan berpotensi direshuffle. Saat mengaku tidak tahu siapa calon menteri yang masuk di dua pos tersenbut. “Itu yang tahu majelis tinggi,” ujarnya.
Dari sejumlah parpol mitra koalisi pemerintah, tinggal PKS yang masih belum jelas nasibnya. Meskipun kabar mengenai bakal dipangkasnya jatah kursi PKS di kabinet masih berkembang luas. Sewaktu dikonfirmasi soal itu, Wasekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq menjawab enteng.

“Kami masih menunggu. Respon resmi PKS setelah rehuffle diumumkan,” katanya.
Menurut Mahfudz, PKS tetap mengacu kepada kontrak politik yang ada. Kontrak politik itu menjadi basis respon PKS terhadap rencana presiden dalam melakukan reshuffle. PKS, lanjut dia, juga menyerahkan reshuffle sepenuhnya kepada presiden dengan segala konsekuensinya.

“PKS tidak dalam posisi mencampuri,” ujar Ketua Komisi I DPR, itu. Benarkah ancaman kalau satu kader dicopot dari kabinet, maka PKS akan menarik semua menterinya itu efektif membuat PKS aman dari reshuffle? “Saya nggak tahu itu. Yang jelas, Rapimnas sudah menyerahkan ini ke presiden. Selebihnya kita tunggu sajalah,” jawabnya. (fal/kuh/bay/pri/jpnn)
Profil Calon Menteri

1. Dahlan Iskan

  • Lahir     : Magetan, 17 Agustus 1951
  • Representasi : Profesional
  • Jabatan sebelumnya: Dirut PLN

Komentar: “Saat diberitahu, saya nangis harus meninggalkan PLN. Karena teman-teman di PLN seluruh Indonesia ini lagi semangat-semangatnya bekerja.”

2. Gita Wirjawan

  • Lahir  : Jakarta, 21 September 1965
  • Representasi : Profesional
  • Jabatan sebelumnya   : Kepala BKPM

Komentar: “Saya diminta dan diberikan tugas yang baru sebagai menteri perdagangan dengan senang hati saya terima.”

3. Amir Syamsuddin

  • Lahir : Makassar 27 Mei 1946
  • Representasi : Partai Demokrat
  • Jabatan sebelumnya : Anggota Dewan Pembina Demokrat

Komentar: “Saya akan menjadi Menkum HAM.”

4. Azwar Abubakar

  • Lahir: Banda Aceh, 21 Juni 1952
  • Representasi : PAN
  • Jabatan sebelumnya: Anggota Komisi I DPR

Komentar: “Alhamdulillah Bapak Presiden percayakan kami untuk duduk di Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi.”

5. Djan Faridz

  • Lahir  : Jakarta, 5 Agustus 1950
  • Representasi : PPP
  • Jabatan sebelumnya : Ketua PWNU DKI Jakarta

Komentar: “Saya diberikan tugas oleh Presiden di Menpera. Mudah-mudahan saya bisa lulus di tes kesehatan.”

6. Letjen Marciano Norman

  • Lahir  : Banjarmasin, 28 Oktober 1954
  • Representasi  : Profesional (TNI)
  • Jabatan sebelumnya : Komandan Kodiklat TNI AD

Komentar: “Saya Letjen Marciano pada saat menghadap Bapak Presiden beliau memberikan kepercayaan Kepala Badan Intelijen Negara.”

Komposisi Golkar, PKS dan Demokrat Ditentukan Hari Ini

JAKARTA-Teki-teki bagaimana hasil reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid dua mulai terjawab. Sejumlah nama baru hampir dipastikan menghiasi wajah kabinet untuk sisa tiga tahun pemerintahan SBY-Boediono. Kemarin (17/1), enam orang proyeksi menteri dan anggota kabinet memenuhi panggilan Presiden SBY di Kantor Presiden.

Mereka adalah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Gita Wirjawan yang diberi tugas baru sebagai menteri perdagangan, Dirut  PLN Dahlan Iskan sebagai menteri BUMN, dan Amir Syamsuddin yang diproyeksi sebagai menkum HAM. Kemudian Azwar Abubakar ditunjuk sebagai menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Djan Faridz sebagai menteri perumahan rakyat, dan Letjen Marciano Norman dipercaya menjabat kepala Badan Intelijen Negara.

Jumlah wajah baru di kabinet atau menteri yang digeser dipastikan masih akan bertambah. Sore ini, usai menghadiri pernikahan putri Sultan Hamengkubuwono X di Jogjakarta, SBY kembali memanggil mereka yang akan menjadi pembantunya di kabinet.

“Besok (hari ini, Red) pemanggilan calon menteri berlanjut,” kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha. Malam ini, rencananya SBY akan mengumumkan hasil kocok ulang kabinetnya itu.

Jika menilik pada calon menteri yang sudah dipanggil, masih ada beberapa pos yang masih lowong. Antara lain pos kementerian ESDM dan kementerian perhubungan yang saat ini dipegang Darwin Zahedy Saleh dan Freddy Numberi. Dua kader Partai Demokrat itu santer bakal didepak, apalagi setelah tidak ikut dipanggil SBY ke kediaman pribadinya, Puri Cikeas, Bogor.

Pos ESDM dikabarkan akan diisi sesama kader Demokrat, yakni Syarif Hasan yang saat ini menjabat Menkop dan UKM. Syarif memang dikenal punya pengalaman di bidang pertambangan. Kader Demokrat lain, Men PAN dan RB EE Mangindaan juga akan mengalami pergeseran posisi.

Pemanggilan calon menteri juga berkaitan dengan komposisi jatah dua parpol mitra koalisi, yakni Partai Golkar dan PKS. Golkar yang saat ini mendapatkan jatah tiga kursi, sudah mengajukan Sharif Cicip Sutardjo untuk masuk kabinet. Sementara informasi yang diperoleh, Menristek Suharna Surapranata yang kader PKS dikabarkan kena reshuffle. Jika benar, jatah PKS yang empat kursi akan berkurang satu. Selain itu, menteri representasi dari Indonesia Timur (Papua) juga belum terisi kalau Freddy benar out dari kabinet.

Sementara itu, hari ini, lima calon menteri plus satu kepala BIN yang sudah dipanggil SBY akan menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Tes itu itulah yang membuat beberapa calon belum berani sesumbar hingga melewati tes dan dilantik sebagai anggota kabinet.

“Sebetulnya masih ada satu tahapan lagi sebelum kami secara resmi (dilantik). Jadi belum bisa saya optimis memastikan bahwa saya akan berlanjut,” kata Amir Syamsuddin yang diproyeksi sebagai menkum HAM di Kantor Presiden.

Dahlan Menangis, Patrialis Kaget

Hal senada juga dikatakan Dahlan Iskan yang akan menjabat sebagai menteri BUMN. Dia bahkan menuturkan menangis jika harus meninggalkan PLN saat ini. “Karena sekarang ini teman-teman PLN di seluruh Indonesia lagi semangat-semangatnya untuk bekerja mengubah PLN,” katanya.

Dahlan tampak sesenggukan saat berbicara. “Presiden menugaskan saya sebagai menteri BUMN, kalau lulus tes kesehatan. Karena seperti saudara tahu, saya orang sakit, belum tentu lulus tes kesehatan,” tuturnya.

Sementara empat calon lainnya, yakni Gita Wirjawan, Azwar Abubakar, Djan Faridz, dan Marciano Norman, tidak menyinggung soal tes kesehatan itu dan mengaku siap menerima menjalankan tugas yang diberikan presiden.
Penunjukkan Amir Syamsuddin sebagai menkum HAM otomatis menggusur posisi Patrialis Akbar. Mengetahui hal itu, kemarin, politisi PAN ini langsung mengumpulkan seluruh pejabat eselon I di kantornya. Dia berpesan agar semua pegawai kemenkum HAM tetap bekerja seperti biasa dan memberikan yang terbaik untuk pelayanan masyarakat.
Kepada wartawan yang memnyambanginya sebelum dia pulang kerjanya, Patrialis tidak bisa menyembunyikan kesedihannya meski awalnya tampak cengar-cengir. Matanya berkaca-kaca. Dia menceritakan, Minggu pukul 23.30, dirinya mendapat telepon dari Sudi. “Pak Sudi bilang ke saya dengan berat hati bahwa saya menteri yang selesai melaksanakan tugas,” katanya.

Patrialis kaget. Dia langsung menanyakan apakah dirinya memiliki kesalahan selama menjalankan tugasnya sebagai menteri. Sudi cepat-cepat menjawab bahwa dirinya sama sekali tidak melakukan kesalahan. Mendapat jawaban itu, Patrialis merasa lega. “Awalmya pembicaraan kami kaku, tapi karena saya lapang dada dan menerima semuanya suasanya mencair,” imbuh pria asal Padang itu.

Patrialis pun menilai bahwa penggantinya, Amir Syamsudin adalah orang yang berkompeten dan layak menjadi Menkum HAM. “Dia senior dan sahabat saya,” kata dia.

Sementara itu, Partai Demokrat menyambut baik terpilihnya Amir sebagai salah satu menteri pilihan Presiden. Wasekjen DPP Partai Demokrat Saat Mustopa menyatakan, terpilihnya Amir tidak akan mempengaruhi proses saat rapat kerja di DPR. Apalagi, Amir sebagai MenkumHAM akan berhubungan dengan Komisi III DPR, tempat dia bertugas. “Kami tentu tidak masalah, tugas sebagai menteri dan sekretaris Dewan Kehormatan tentu berbeda,” kata Saan di gedung parlemen, kemarin.

Terpilihnya Amir, ujar Saan sudah melalui mekanisme di majelis tinggi. Saat ini, dikabarkan sejumlah pos menteri dari Demokrat seperti Kementrian ESDM dan Kementrian Perhubungan berpotensi direshuffle. Saat mengaku tidak tahu siapa calon menteri yang masuk di dua pos tersenbut. “Itu yang tahu majelis tinggi,” ujarnya.
Dari sejumlah parpol mitra koalisi pemerintah, tinggal PKS yang masih belum jelas nasibnya. Meskipun kabar mengenai bakal dipangkasnya jatah kursi PKS di kabinet masih berkembang luas. Sewaktu dikonfirmasi soal itu, Wasekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq menjawab enteng.

“Kami masih menunggu. Respon resmi PKS setelah rehuffle diumumkan,” katanya.
Menurut Mahfudz, PKS tetap mengacu kepada kontrak politik yang ada. Kontrak politik itu menjadi basis respon PKS terhadap rencana presiden dalam melakukan reshuffle. PKS, lanjut dia, juga menyerahkan reshuffle sepenuhnya kepada presiden dengan segala konsekuensinya.

“PKS tidak dalam posisi mencampuri,” ujar Ketua Komisi I DPR, itu. Benarkah ancaman kalau satu kader dicopot dari kabinet, maka PKS akan menarik semua menterinya itu efektif membuat PKS aman dari reshuffle? “Saya nggak tahu itu. Yang jelas, Rapimnas sudah menyerahkan ini ke presiden. Selebihnya kita tunggu sajalah,” jawabnya. (fal/kuh/bay/pri/jpnn)
Profil Calon Menteri

1. Dahlan Iskan

  • Lahir     : Magetan, 17 Agustus 1951
  • Representasi : Profesional
  • Jabatan sebelumnya: Dirut PLN

Komentar: “Saat diberitahu, saya nangis harus meninggalkan PLN. Karena teman-teman di PLN seluruh Indonesia ini lagi semangat-semangatnya bekerja.”

2. Gita Wirjawan

  • Lahir  : Jakarta, 21 September 1965
  • Representasi : Profesional
  • Jabatan sebelumnya   : Kepala BKPM

Komentar: “Saya diminta dan diberikan tugas yang baru sebagai menteri perdagangan dengan senang hati saya terima.”

3. Amir Syamsuddin

  • Lahir : Makassar 27 Mei 1946
  • Representasi : Partai Demokrat
  • Jabatan sebelumnya : Anggota Dewan Pembina Demokrat

Komentar: “Saya akan menjadi Menkum HAM.”

4. Azwar Abubakar

  • Lahir: Banda Aceh, 21 Juni 1952
  • Representasi : PAN
  • Jabatan sebelumnya: Anggota Komisi I DPR

Komentar: “Alhamdulillah Bapak Presiden percayakan kami untuk duduk di Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi.”

5. Djan Faridz

  • Lahir  : Jakarta, 5 Agustus 1950
  • Representasi : PPP
  • Jabatan sebelumnya : Ketua PWNU DKI Jakarta

Komentar: “Saya diberikan tugas oleh Presiden di Menpera. Mudah-mudahan saya bisa lulus di tes kesehatan.”

6. Letjen Marciano Norman

  • Lahir  : Banjarmasin, 28 Oktober 1954
  • Representasi  : Profesional (TNI)
  • Jabatan sebelumnya : Komandan Kodiklat TNI AD

Komentar: “Saya Letjen Marciano pada saat menghadap Bapak Presiden beliau memberikan kepercayaan Kepala Badan Intelijen Negara.”

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/