JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pendiri sekaligus Ketua Badan Pengurus Pusat Nation and Character Building Institute (NCBI), Juliaman Saragih mengatakan pengunduran diri Patrice Rio Capella sebagai anggota DPR dan Sekjen DPP Partai NasDem karena berstatus tersangka patut ditiru.
“Atas nama moral, seharusnya pengunduran diri Rio Capella diikuti oleh anggota-anggota Dewan di DPR dan DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota yang saat ini berstatus tersangka,” kata Juliaman Saragih kepada JPNN.com, Minggu (18/10) dini hari.
Menurut Juliaman, apabila Anggota Dewan yang berstatus tersangka tidak mundur dari jabatannya maka seharusnya Pimpinan Pusat Partai mengganti kadernya yang berstatus tersangka. “Inilah pelajaran dari sikap tegas Ketua Umum DPP Nasdem, Surya Paloh, yang pantas ditiru segenap parpol,” kata Juliaman.
Sebelumnya, Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago, menilai langkah Patrice Rio Capella mengundurkan diri dari jabatan Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem dan sebagai anggota DPR merupakan tindakan yang sangat berani. Pasalnya, dia mengundurkan diri hanya beberapa jam setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Proses nonaktifnya Rio Capella patut diapresiasi. Sangat cepat, bahkan mundur secara gentlemen tanpa diminta parpol,” ujar Pangi Chaniago, yang akrab disapa Ipang ini, Kamis (15/10).
Menurut Ipang, sikap Rio patut ditiru tokoh dari partai politik lain, ketika terjerat kasus hukum. “Ini kultur politik yang mesti ditiru partai lain. Namun ini belum kiamat bagi NasDem. Selama ini NasDem membangun partai antikorupsi,” ujarnya.
Ipang berharap, penetapan tersangka oleh lembaga antirasuah tersebut tidak ada unsur politik. Terbukti, prosesnya begitu cepat. Padahal pemeriksaan saksi-saksi terkait kasus yang menjeratnya belum semuanya selesai.
“Tak bisa dinafikkan bahwa yang memilih komosioner KPK adalah DPR. Garis-garis politiknya bisa saja tetap tidak terputus. Namun yang jelas ditetapkannya Rio mudah-mudahan tidak ada unsur politiknya,” ujarnya.(fri/gir/jpnn)