31 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Akibat Rel Patah, Perjalalanan KA Lintas Selatan Terganggu

Argo Semeru Anjlok dan Tertemper Argo Wilis

JOGJAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kecelakaan kereta api (KA) terjadi di KM 520 + 4 petak jalan antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates, Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (17/10) pukul 13.25 WIB. Dalam kecelakaan yang melibatkan KA Argo Semeru dengan KA Argo Wilis tersebut tidak ada korban jiwa. Namun, sebanyak empat penumpang KA dikabarkan mengalami luka ringan dan sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

“Dari empat penumpang yang mengalami luka ringan tersebut, rinciannya satu menjalani rawat inap dan tiga rawat jalan,” ungkap EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji, kemarin (17/10).

Korban itu adalah Yosi Putri Utami yang mengalami luka mema di bahu dan nyeri kepala, Chrisman Manurung yang mengalami nyeri kepala, Rarolus Tanawani merasa nyeri pergelangan tangan. Lalu Monika Aprilia harus dirawat karena nyeri di kepala, mual dan pandangan kabur, rserta direncanakan CT Scan kepala

Agus menerangkan, peristiwa kecelakaan tersebut bermula dari anjloknya KA Argo Semeru dengan nomor registrasi KA 17 relasi Surabaya Gubeng-Gambir di petak lintas antara Stasiun Sentolo – Wates KM 520 + 4 pada pukul 13.15 WIB. Selang beberapa menit kemudian, datang KA 6 Argo Wilis relasi Bandung – Surabaya Gubeng dari arah barat dan langsung menemper rangkaian KA Argo Semeru.

“Akibat kejadian tersebut, petak lintas tempat kejadian tidak dapat dilalui di kedua arah” jelas Agus. Karena itu, pihaknya pun mengevakuasi para penumpang kedua KA tersebut.

Di lapangan, terlihat rel yang dilalui Argo Semeru patah. Rangkaian kereta dari gerbong Argo Semeru Compartement dan eksekutif 1 putus. Loko, gerbong listrik, dan gerbong compartent masih berada di rel. Sementara eksekutif 1 sampai 3 miring ke kanan dari arah datangnya kereta. Eksekutif 2 dan 3 keluar rel paling parah. Lalu eksekutif 4, kereta makan, hingga eksekutif 7 sudah tidak beraturan. Eksekutif 8 masih di atas rel.

Agus mengatakan, KAI melakukan upaya evakuasi pada penumpang eks KA 17 Argo Semeru dengan mengalihkannya ke KA Sawunggalih menuju Stasiun Kroya atau Purwokerto, untuk selanjutnya melanjutkan dengan KA lain ke Jakarta. Sedangkan, untuk penumpang KA 6 Argo Wilis dievakuasi menggunakan KA Bandara YIA menuju Stasiun Yogyakarta untuk dialihkan ke KA lain menuju Surabaya.

“Saat ini tim evakuasi sudah berada di lapangan untuk mengevakuasi dan mengamankan penumpang. Tim evakuasi di lapangan juga sudah berkoordinasi untuk mendatangkan rangkaian alat berat dan lokomotif penolong untuk mengevakuasi sarana yang terdampak,” ujar Agus.

Untuk meminimalisasi dampak keterlambatan pada KA lainnya, Agus menambahkan, KAI melakukan rekayasa pola operasi dengan memutar KA yang seharusnya melalui petak jalan Jogyakarta – Kutoarjo (jalur selatan), dialihkan dengan melalui petak jalan Tegal – Semarang (jalur Utara). KA yang terdampak tersebut di antaranya KA 115 (Ranggajati) dari Yogkakarta – Solo dengan KA 139KS2 dari Solo – Cirebon dengan plb 115KS.

Kemudian, KA 211 (Logawa) dari Solo – Tegal dengan Plb 211KS, dari Tegal – Purwokerto dengan Plb 211KS2 dan KA 105 (Gayabaru Malam selatan) dengan Plb 105KS (Solo – Cirebon Prujakan). Lalu, KA 122 (Jokotingkir) dengan Plb 222KS2 (Cirebon Prujakan/Solo), menjadi KA 222KS1 (Solo/Purwosari) dan KA 124 (Bangunkarta) dengan plb 124KS (Cirebon/Solo).

“KAI menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak tersebut. Kami dengan pihak-pihak terkait terus melakukan upaya evakuasi dan normalisasi jalur agar perjalanan kembali lancar,” tutup Agus. Adapun terkait penyebab kejadian tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal menambahkan, saat ini tim evakuasi sudah berada di lapangan untuk mengevakuasi dan mengamankan penumpang. Tim evakuasi di lapangan juga sudah berkoordinasi untuk mendatangkan rangkaian alat berat dan lokomotif penolong untuk mengevakuasi sarana yang terdampak. “Sementara untuk evakuasi penumpang telah dikirimkan rangkaian kereta luar biasa (KLB) dari Yogyakarta,” ujarnya.

Pihaknya juga tengah menjalin koordinasi intensif dengan tim tanggap darurat untuk memastikan tidak ada korban, sekaligus mendalami kronologis terjadinya insiden untuk dilakukan langkah penanganan selanjutnya.

Salah satu penumpang KA Argo Semeru Alex Liang menyatakan bahwa dia cukup trauma. Sebab dia melihat bagaimana kereta Argo Wilis menghantam gerbongnya. “Saya lihat kereta itu datang lalu saya yang akan keluar gerbong kembali duduk dan memalingkan muka. Takut melihat penumpang di sisi kiri saya karena kereta datang menghantam sisi kiri,” ujarnya.

Kejadian itu menurutnya begitu cepat. “Tapi saya kira masinis sudah melakukan yang terbaik. Sudah mengerem,” katanya. Tapi kejadian ini seharusnya bisa dijadikan sebagai pelajaran untuk memperbaiki lintasan kereta agar lebih aman. Selain itu juga upaya gerak cepat PT KAI dalam memberikan kejelasan bagi penumpang yang jadi korban. (gih/lyn/jpg)

JOGJAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kecelakaan kereta api (KA) terjadi di KM 520 + 4 petak jalan antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates, Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (17/10) pukul 13.25 WIB. Dalam kecelakaan yang melibatkan KA Argo Semeru dengan KA Argo Wilis tersebut tidak ada korban jiwa. Namun, sebanyak empat penumpang KA dikabarkan mengalami luka ringan dan sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

“Dari empat penumpang yang mengalami luka ringan tersebut, rinciannya satu menjalani rawat inap dan tiga rawat jalan,” ungkap EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji, kemarin (17/10).

Korban itu adalah Yosi Putri Utami yang mengalami luka mema di bahu dan nyeri kepala, Chrisman Manurung yang mengalami nyeri kepala, Rarolus Tanawani merasa nyeri pergelangan tangan. Lalu Monika Aprilia harus dirawat karena nyeri di kepala, mual dan pandangan kabur, rserta direncanakan CT Scan kepala

Agus menerangkan, peristiwa kecelakaan tersebut bermula dari anjloknya KA Argo Semeru dengan nomor registrasi KA 17 relasi Surabaya Gubeng-Gambir di petak lintas antara Stasiun Sentolo – Wates KM 520 + 4 pada pukul 13.15 WIB. Selang beberapa menit kemudian, datang KA 6 Argo Wilis relasi Bandung – Surabaya Gubeng dari arah barat dan langsung menemper rangkaian KA Argo Semeru.

“Akibat kejadian tersebut, petak lintas tempat kejadian tidak dapat dilalui di kedua arah” jelas Agus. Karena itu, pihaknya pun mengevakuasi para penumpang kedua KA tersebut.

Di lapangan, terlihat rel yang dilalui Argo Semeru patah. Rangkaian kereta dari gerbong Argo Semeru Compartement dan eksekutif 1 putus. Loko, gerbong listrik, dan gerbong compartent masih berada di rel. Sementara eksekutif 1 sampai 3 miring ke kanan dari arah datangnya kereta. Eksekutif 2 dan 3 keluar rel paling parah. Lalu eksekutif 4, kereta makan, hingga eksekutif 7 sudah tidak beraturan. Eksekutif 8 masih di atas rel.

Agus mengatakan, KAI melakukan upaya evakuasi pada penumpang eks KA 17 Argo Semeru dengan mengalihkannya ke KA Sawunggalih menuju Stasiun Kroya atau Purwokerto, untuk selanjutnya melanjutkan dengan KA lain ke Jakarta. Sedangkan, untuk penumpang KA 6 Argo Wilis dievakuasi menggunakan KA Bandara YIA menuju Stasiun Yogyakarta untuk dialihkan ke KA lain menuju Surabaya.

“Saat ini tim evakuasi sudah berada di lapangan untuk mengevakuasi dan mengamankan penumpang. Tim evakuasi di lapangan juga sudah berkoordinasi untuk mendatangkan rangkaian alat berat dan lokomotif penolong untuk mengevakuasi sarana yang terdampak,” ujar Agus.

Untuk meminimalisasi dampak keterlambatan pada KA lainnya, Agus menambahkan, KAI melakukan rekayasa pola operasi dengan memutar KA yang seharusnya melalui petak jalan Jogyakarta – Kutoarjo (jalur selatan), dialihkan dengan melalui petak jalan Tegal – Semarang (jalur Utara). KA yang terdampak tersebut di antaranya KA 115 (Ranggajati) dari Yogkakarta – Solo dengan KA 139KS2 dari Solo – Cirebon dengan plb 115KS.

Kemudian, KA 211 (Logawa) dari Solo – Tegal dengan Plb 211KS, dari Tegal – Purwokerto dengan Plb 211KS2 dan KA 105 (Gayabaru Malam selatan) dengan Plb 105KS (Solo – Cirebon Prujakan). Lalu, KA 122 (Jokotingkir) dengan Plb 222KS2 (Cirebon Prujakan/Solo), menjadi KA 222KS1 (Solo/Purwosari) dan KA 124 (Bangunkarta) dengan plb 124KS (Cirebon/Solo).

“KAI menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak tersebut. Kami dengan pihak-pihak terkait terus melakukan upaya evakuasi dan normalisasi jalur agar perjalanan kembali lancar,” tutup Agus. Adapun terkait penyebab kejadian tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal menambahkan, saat ini tim evakuasi sudah berada di lapangan untuk mengevakuasi dan mengamankan penumpang. Tim evakuasi di lapangan juga sudah berkoordinasi untuk mendatangkan rangkaian alat berat dan lokomotif penolong untuk mengevakuasi sarana yang terdampak. “Sementara untuk evakuasi penumpang telah dikirimkan rangkaian kereta luar biasa (KLB) dari Yogyakarta,” ujarnya.

Pihaknya juga tengah menjalin koordinasi intensif dengan tim tanggap darurat untuk memastikan tidak ada korban, sekaligus mendalami kronologis terjadinya insiden untuk dilakukan langkah penanganan selanjutnya.

Salah satu penumpang KA Argo Semeru Alex Liang menyatakan bahwa dia cukup trauma. Sebab dia melihat bagaimana kereta Argo Wilis menghantam gerbongnya. “Saya lihat kereta itu datang lalu saya yang akan keluar gerbong kembali duduk dan memalingkan muka. Takut melihat penumpang di sisi kiri saya karena kereta datang menghantam sisi kiri,” ujarnya.

Kejadian itu menurutnya begitu cepat. “Tapi saya kira masinis sudah melakukan yang terbaik. Sudah mengerem,” katanya. Tapi kejadian ini seharusnya bisa dijadikan sebagai pelajaran untuk memperbaiki lintasan kereta agar lebih aman. Selain itu juga upaya gerak cepat PT KAI dalam memberikan kejelasan bagi penumpang yang jadi korban. (gih/lyn/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/