26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Nahas di Tengah Langit Cerah dan tanpa Kabut

Komandan Misi Kemanusiaan ke Palestina Ikut Jadi Korban

Perwira menengah dengan tiga kembang di pundak itu sudah tuntas menjalani pendidikan Sesko TNI. Dia juga tercatat sebagai penerbang C-130 Hercules Skadron Udara 32 Wing 2 Lanud TNI-AU Abdulrachman Saleh.

Sebelum kecelakaan yang menimpa Subhan dan para kolega, warga sebenarnya sempat terhibur saat empat pesawat melintas di langit Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan.

Apalagi, langit tak terlalu mendung. Sinar matahari masih terlihat, bahkan kabut juga tidak ada.’’Saya di depan rumah menyaksikan empat pesawat itu,’’ ujar Mistari, warga Desa Keduwung, Puspo.

Empat pesawat milik TNI-AU, kata Mistari, terbang berjejer dari utara. Saat itu pesawat nomor 2 dari sebelah barat mundur. Selang beberapa menit, pesawat nomor 2 sebelah timur terlihat miring.

Sampai kemudian warga mendengar suara ledakan. Mistari mengaku mendengar dua kali ledakan. Mereka pun langsung keluar rumah untuk memastikan. Ternyata benar. Pesawat yang sebelumnya menjadi tontonan malah terjatuh. Karena itu pula, kabar kecelakaan tersebut menyebar dengan cepat.

Abdul Hamid, warga Desa Puspo, membenarkan bahwa sejak pagi langit sangat cerah di Puspo. Sampai siang, Puspo yang berada di dataran tinggi belum diselimuti kabut.

Hamid mengatakan, pesawat juga melintas di desanya yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Desa Keduwung. Itu pemandangan biasa di kawasan tempat dia tinggal.

’’Pesawat-pesawat milik TNI memang sering latihan di sini (Puspo) dan ini menjadi hiburan bagi warga,” katanya. (/zen/fun/han/c7/ttg/jpg/ila)

Perwira menengah dengan tiga kembang di pundak itu sudah tuntas menjalani pendidikan Sesko TNI. Dia juga tercatat sebagai penerbang C-130 Hercules Skadron Udara 32 Wing 2 Lanud TNI-AU Abdulrachman Saleh.

Sebelum kecelakaan yang menimpa Subhan dan para kolega, warga sebenarnya sempat terhibur saat empat pesawat melintas di langit Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan.

Apalagi, langit tak terlalu mendung. Sinar matahari masih terlihat, bahkan kabut juga tidak ada.’’Saya di depan rumah menyaksikan empat pesawat itu,’’ ujar Mistari, warga Desa Keduwung, Puspo.

Empat pesawat milik TNI-AU, kata Mistari, terbang berjejer dari utara. Saat itu pesawat nomor 2 dari sebelah barat mundur. Selang beberapa menit, pesawat nomor 2 sebelah timur terlihat miring.

Sampai kemudian warga mendengar suara ledakan. Mistari mengaku mendengar dua kali ledakan. Mereka pun langsung keluar rumah untuk memastikan. Ternyata benar. Pesawat yang sebelumnya menjadi tontonan malah terjatuh. Karena itu pula, kabar kecelakaan tersebut menyebar dengan cepat.

Abdul Hamid, warga Desa Puspo, membenarkan bahwa sejak pagi langit sangat cerah di Puspo. Sampai siang, Puspo yang berada di dataran tinggi belum diselimuti kabut.

Hamid mengatakan, pesawat juga melintas di desanya yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Desa Keduwung. Itu pemandangan biasa di kawasan tempat dia tinggal.

’’Pesawat-pesawat milik TNI memang sering latihan di sini (Puspo) dan ini menjadi hiburan bagi warga,” katanya. (/zen/fun/han/c7/ttg/jpg/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/