25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

9 Terduga Teroris di Sumut Jaringan JI

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Densus 88 Antiteror Polri mengungkap peran sembilan terduga teroris Jamaah Islamiyah (JI) yang ditangkap di Sumatera Utara (Sumut). Mereka berperan sebagai pembina yayasan amal kelompok JI, yakni Lembaga Amal Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA) dan Yayasan Ibnu Jauzy.

BERJAGA: Densus 88 berjaga saat menyergap terduga teroris. Adapun 9 orang terduga teroris di Sumut yang ditangkap merupakan jaringan Jamaah Islamiyah .

“MNA yang sudah diamankan, merupakan pembina Yayasan Ibnu Jauzy, nama lain ABA. ASJ yang sudah sudah diamankan, dewan pengawas atau pembina ABA Sumut, pendiri Yayasan Ibnu Jauzy,”

ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Jumat (17/12).

Ramadhan mengatakan, ada terduga teroris yang menjadi pengurus dari ADIRA pusat maupun Sumut. ADIRA merupakan akademi pendidikan dan kaderisasi yang diduga berafiliasi dengan JI.

“DCL yang sudah diamankan, pengurus struktur teritorial JI Sumut, Sekretaris ADIRA (Akademi Pendidikan dan Kaderisasi, rekrutmen) JI/ADIRA Bukhari Sumut. SU, yang sudah diamankan, anggota Komando Wilayah Sumbagut JI,” tuturnya.

“SW, yang sudah diamankan, Sekretaris ADIRA Sumut. TMH, yang sudah diamankan, pembimbing ADIRA Sumut. ISS, kepala atau pembimbing ADIRA pusat dan Sumut,” sambung Ramadhan.

Ramadhan mengatakan dua terduga teroris lain bertugas menyembunyikan terduga teroris yang telah masuk daftar pencarian orang (DPO). “NG yang sudah diamankan, penghubung dan mengamankan DPO Matlubin, pelarian kasus tindak pidana terorisme. MS anggota Tholiah untuk pengamanan para DPO,” kata dia.

Sementara itu, Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, Densus 88 Antiteror Polri menangkap total 19 orang terduga teroris di Sumatera Utara hingga Lampung. Sembilan orang di antaranya ditangkap di Sumut. “Sumut sembilan (orang yang ditangkap),” kata Aswin Siregar kepada wartawan, Jumat (17/12).

Selain di Sumut, ada empat terduga teroris yang ditangkap di Kepulauan Riau (Kepri), lima orang di Sumatera Selatan (Sumsel) dan seorang lainnya di Lampung. Dia menyebut para terduga teroris itu merupakan bagian dari jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Aswin mengatakan terduga teroris itu diduga tergabung di Syam Organizer (SO) serta lembaga Amal Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (ABA).

Aswin belum menjelaskan, penangkapan ke-19 orang itu dilakukan secara bertahap. Densus 88 lebih dulu menangkap empat terduga teroris di Sumsel pada Senin (13/12). Densus 88 kemudian menangkap seorang terduga teroris lainnya di Lampung pada Rabu (15/12).

Densus 88 kemudian menangkap sembilan terduga teroris di Sumut, satu orang di Sumsel dan empat orang terduga teroris di Batam pada Kamis (16/12).

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kabid Humas Polda Sumut) Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, penangkapan terduga teroris di Sumut adalah kewenangan dari Tim Detasemen khusus (Densus) 88 Antiteror Jakarta. “Penangkapan terduga teroris dilakukan tim Densus 88 Jakarta. Kita belum terima keterangan resminya dari pusat. Nanti kalau sudah ada akan kita share,” ujar Hadi kepada Sumut Pos di Medan, Jumat (17/12).

Atas penangkapan terduga teroris tersebut, hingga kini memang belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian maupun dari pihak Densus 88 Antiteror. (dtc/dwi)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Densus 88 Antiteror Polri mengungkap peran sembilan terduga teroris Jamaah Islamiyah (JI) yang ditangkap di Sumatera Utara (Sumut). Mereka berperan sebagai pembina yayasan amal kelompok JI, yakni Lembaga Amal Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA) dan Yayasan Ibnu Jauzy.

BERJAGA: Densus 88 berjaga saat menyergap terduga teroris. Adapun 9 orang terduga teroris di Sumut yang ditangkap merupakan jaringan Jamaah Islamiyah .

“MNA yang sudah diamankan, merupakan pembina Yayasan Ibnu Jauzy, nama lain ABA. ASJ yang sudah sudah diamankan, dewan pengawas atau pembina ABA Sumut, pendiri Yayasan Ibnu Jauzy,”

ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Jumat (17/12).

Ramadhan mengatakan, ada terduga teroris yang menjadi pengurus dari ADIRA pusat maupun Sumut. ADIRA merupakan akademi pendidikan dan kaderisasi yang diduga berafiliasi dengan JI.

“DCL yang sudah diamankan, pengurus struktur teritorial JI Sumut, Sekretaris ADIRA (Akademi Pendidikan dan Kaderisasi, rekrutmen) JI/ADIRA Bukhari Sumut. SU, yang sudah diamankan, anggota Komando Wilayah Sumbagut JI,” tuturnya.

“SW, yang sudah diamankan, Sekretaris ADIRA Sumut. TMH, yang sudah diamankan, pembimbing ADIRA Sumut. ISS, kepala atau pembimbing ADIRA pusat dan Sumut,” sambung Ramadhan.

Ramadhan mengatakan dua terduga teroris lain bertugas menyembunyikan terduga teroris yang telah masuk daftar pencarian orang (DPO). “NG yang sudah diamankan, penghubung dan mengamankan DPO Matlubin, pelarian kasus tindak pidana terorisme. MS anggota Tholiah untuk pengamanan para DPO,” kata dia.

Sementara itu, Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, Densus 88 Antiteror Polri menangkap total 19 orang terduga teroris di Sumatera Utara hingga Lampung. Sembilan orang di antaranya ditangkap di Sumut. “Sumut sembilan (orang yang ditangkap),” kata Aswin Siregar kepada wartawan, Jumat (17/12).

Selain di Sumut, ada empat terduga teroris yang ditangkap di Kepulauan Riau (Kepri), lima orang di Sumatera Selatan (Sumsel) dan seorang lainnya di Lampung. Dia menyebut para terduga teroris itu merupakan bagian dari jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Aswin mengatakan terduga teroris itu diduga tergabung di Syam Organizer (SO) serta lembaga Amal Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (ABA).

Aswin belum menjelaskan, penangkapan ke-19 orang itu dilakukan secara bertahap. Densus 88 lebih dulu menangkap empat terduga teroris di Sumsel pada Senin (13/12). Densus 88 kemudian menangkap seorang terduga teroris lainnya di Lampung pada Rabu (15/12).

Densus 88 kemudian menangkap sembilan terduga teroris di Sumut, satu orang di Sumsel dan empat orang terduga teroris di Batam pada Kamis (16/12).

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kabid Humas Polda Sumut) Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, penangkapan terduga teroris di Sumut adalah kewenangan dari Tim Detasemen khusus (Densus) 88 Antiteror Jakarta. “Penangkapan terduga teroris dilakukan tim Densus 88 Jakarta. Kita belum terima keterangan resminya dari pusat. Nanti kalau sudah ada akan kita share,” ujar Hadi kepada Sumut Pos di Medan, Jumat (17/12).

Atas penangkapan terduga teroris tersebut, hingga kini memang belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian maupun dari pihak Densus 88 Antiteror. (dtc/dwi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/