29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Kartu Prakerja akan Dirilis April, Mulai dari Jabodetabek

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah saat ini tengah menggodok program Kartu Prakerja demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Rencananya, kartu tersebut akan resmi diluncurkan pada April.

“Ini akan secepatnya (diluncurkan). Februari turun Perpres (Peraturan Presiden), Maret persiapan, ya April dikeluarkan,” jelas Kepala Staf Presiden Moeldoko di Gedung Pakarti Centre, Jakarta, Selasa (18/2).

Moeldoko mengakui, target penyaluran dua juta Kartu Prakerja bukanlah pekerjaan mudah. Maka dari itu, pihaknya akan mengawali penyaluran di kawasan Jabodetabek dalam dua bulan pertama.

Setelah Jabodetabek, penyaluran akan menyasar wilayah dengan populasi besar, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk program ini, pemerintah menyiapkan anggaran tak kurang dari Rp 10 triliun.

“Memang untuk mencapai dua juta tidak mudah, tapi kita berusaha semaksimal mungkin agar target dua juta itu bisa terpenuhi,” katanya.

Dimodali Rp 500 Ribu

Moeldoko menegaskan, program ini dirancang untuk menyiapkan calon pekerja agar lebih siap masuk ke dunia kerja. Ada pelatihan yang harus diikuti pemegang kartu prakerja. Para calon peserta pelatihan dapat melakukan pendaftaran secara online. Setelah diterima, mereka akan mendapatkan pembayaran selama mengikuti kursus, asalkan memberikan feedback dan menunjukkan progres.

“Biar semangat ngisi (feedback) nanti dikasih Rp 100 ribu,” kata dia. Tak hanya saat pelatihan, pemerintah juga memberikan insentif bagi calon pekerja yang lulus dari pelatihan. Pemegang Kartu Prakerja akan mendapatkan Rp 500 ribu per bulan untuk modal mencari pekerjaan. “1 bulan (mencari pekerjaan) belum dapat. 2-3 bulan (mencari lagi) baru dapat. Nah, selama 3 bulan itu diberi Rp 500 ribu untuk telepon, naik kendaraan, sarapan,” jelas Moeldoko.

Melalui penjelasannya ini, Moeldoko berharap persepsi bahwa pemerintah menggaji para penganggur lewat Kartu Prakerja bisa diluruskan. “Saya pastikan itu pandangan yang tidak benar. (yang benar) Pemerintah menyiapkan para pencari kerja agar mereka betul-betul siap bekerja dengan baik,” pungkasnya. (jpg)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah saat ini tengah menggodok program Kartu Prakerja demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Rencananya, kartu tersebut akan resmi diluncurkan pada April.

“Ini akan secepatnya (diluncurkan). Februari turun Perpres (Peraturan Presiden), Maret persiapan, ya April dikeluarkan,” jelas Kepala Staf Presiden Moeldoko di Gedung Pakarti Centre, Jakarta, Selasa (18/2).

Moeldoko mengakui, target penyaluran dua juta Kartu Prakerja bukanlah pekerjaan mudah. Maka dari itu, pihaknya akan mengawali penyaluran di kawasan Jabodetabek dalam dua bulan pertama.

Setelah Jabodetabek, penyaluran akan menyasar wilayah dengan populasi besar, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk program ini, pemerintah menyiapkan anggaran tak kurang dari Rp 10 triliun.

“Memang untuk mencapai dua juta tidak mudah, tapi kita berusaha semaksimal mungkin agar target dua juta itu bisa terpenuhi,” katanya.

Dimodali Rp 500 Ribu

Moeldoko menegaskan, program ini dirancang untuk menyiapkan calon pekerja agar lebih siap masuk ke dunia kerja. Ada pelatihan yang harus diikuti pemegang kartu prakerja. Para calon peserta pelatihan dapat melakukan pendaftaran secara online. Setelah diterima, mereka akan mendapatkan pembayaran selama mengikuti kursus, asalkan memberikan feedback dan menunjukkan progres.

“Biar semangat ngisi (feedback) nanti dikasih Rp 100 ribu,” kata dia. Tak hanya saat pelatihan, pemerintah juga memberikan insentif bagi calon pekerja yang lulus dari pelatihan. Pemegang Kartu Prakerja akan mendapatkan Rp 500 ribu per bulan untuk modal mencari pekerjaan. “1 bulan (mencari pekerjaan) belum dapat. 2-3 bulan (mencari lagi) baru dapat. Nah, selama 3 bulan itu diberi Rp 500 ribu untuk telepon, naik kendaraan, sarapan,” jelas Moeldoko.

Melalui penjelasannya ini, Moeldoko berharap persepsi bahwa pemerintah menggaji para penganggur lewat Kartu Prakerja bisa diluruskan. “Saya pastikan itu pandangan yang tidak benar. (yang benar) Pemerintah menyiapkan para pencari kerja agar mereka betul-betul siap bekerja dengan baik,” pungkasnya. (jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/