27 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Jokowi Bagikan KIS di Sumut, Banyak yang Demo dan Minta Selfie

Penyerahan KIS-sumutposMEDAN, SUMUTPOS.CO-Untuk ketiga kalinya Joko Widodo (Jokowi) mendaratkan kakinya di Provinsi Sumatera Utara. Pada kunjungan ketiganya yang berlangsung kemarin (18/4), kedatangan Jokowi dengan agenda membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Kantor Distrik PTPN III Sei Karang, Kabupaten Deliserdang diwarnai aksi unjuk rasa di sejumlah titik Kota Medan.

Salah satunya, aksi unjuk rasa dilakukan ratusan masyarakat Sari Rejo Polonia. Massa yang berorasi dengan mengenakan pengeras suara itu melakukan unjuk rasa di Jalan Karang Sari persisnya di depan Komplek Pertokoan CBD Polonia.

Unjuk rasa yang berlangsung sekitar pukul 12.00 WIB itu tidak mengganggu pendaratan Jokowi di Lapangan Udara Soewondo, meski selain berorasi, massa yang didominasi kaum ibu itu juga membentangkan spanduk bertuliskan ’60 tahun kami menderita, 20 tahun Kasau mengangkangi putusan Mahkamah Agung dan mengintimidasi masyarakat Sari Rejo Polonia Medan’.

“Hari ini kami ingin bertemu dengan Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi. Tolong lihat kami. Ini rakyatmu. Tolong kepada bapak angkatan (militer), kami tidak pernah bertindak anarkis,” teriak massa yang datang ke lokasi aksi dengan 2 truk.

Beranjak dari situ, ratusan massa yang tergabung ke dalam Aliansi Pejuang Rakyat untuk Masyarakat Petani Ramunia juga melakukan aksi unjuk rasa dengan titik kumpul di Simpang Empat Jalan Gajah Mada-Iskandar Muda.

Mereka menuntut kebijakan pemerintahan Jokowi-JK saat kampanye sebelum dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI. Aksi long march yang dilakukan ratusan massa gabungan dari sejumlah elemen masyarakat ini menutut agar Jokowi mendegar aspirasi mereka.

Selain itu, massa juga menuntut agar Jokowi dapat menyelesaikan persoalan lahan Petani Ramunia dan pedagang yang beberapa waktu belakangan terakhir ini, direlokasi dari tempat jualannya.

“Kita berharap Jokowi mampu mendengarkan apa yang terjadi terhadap rakyat kecil seperti kami. Hak-hak kami seperti petani Ramunia dan pedagang ditindas oleh pemerintah. Hidup rakyat, hidup petani, hidup petani,” teriak dari Aktivis GMKI, James Ambarita di Bundaran SIB Jalan Gatot Subroto.

Aksi yang dilakukan Aliansi Pejuang Rakyat untuk Masyarakat Petani Ramunia ini buntut dari kekesalan dari sikap Pangdam I/BB dan Gubernur Sumut. Pasalnya, mereka beranggapan jika kedua pejabat tinggi di Sumut itu seharusnya melindungi dan menganyomi masyarakat justru bertindak bak preman.

Untuk itu, Aliansi Pejuang Rakyat untuk Masyarakat Petani Ramuini menyatakan sikapnya yang menolak aksi premanisme/militerisme aparat dan kembalikan tanah rakyat Desa Ramunia Pantailabu. Bahkan, massa juga meminta untuk tangkap Pangdam I/BB yang telah melakukan aksi premanisme terhadap Petani Ramunia.

Selain itu, juga meminta kepada Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho untuk mengembalikan mandat rayat karena dianggap tidak mampu menyelesaikan persoalan-persoalaan masyarakat.

“Kita ingin menagih janji pemerintah yang dulunya berjanji waktu kampanye. Presiden berjanji akan memberikan lahan bagi kita. Tapi sekarang lahan kita dirampas oleh orang-orang yang enggak bertanggung jawab,” teriak salah seorang Petani Ramunia.

Wanita paru baya ini menambahkan, Gubsu Gatot Pujo Nugroho tidak dapat berbuat banyak yang melihat langsung Petani dibubarkan paksa oleh Pangdam I/BB, Mayjen TNI AD Edy Rahmayadi.

“Gubernur yang kemarin menyaksikan Petani Ramunia yang ditindas di depan kantor DPRD Sumut hanya bisa tertawa menyaksikan kita dihujat, dibentak-bentak dan dibubarkan paksa sama Pangdam. Untuk itu kita kemari menuntut itu,” sebutnya.

Ratusan massa ini terdiri dari beberapa gabungan seperti Barisan Mahasiswa (Barmas), Kelompok Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Petani Ramunia dan Pedagang Pajak Akik.

Selfie dengan Jokowi
Sementara itu di tempat terpisah, ribuan warga Desa Sei Karang Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang terlihat sabar menunggu kedatangan Jokowi yang akan membagikan Kartu Sehat Indonesia (KIS). Banyak di antaranya yang sudah datang ke lokasi pada pukul 10.00 WIB.

Tak hanya itu, selama menunggu pun para warga tetap terlihat sabar karena sebelumnya hujan turun dengan derasnya sehingga seluruh warga yang berada di lokasi basah kuyup.

Padahal, untuk bisa berada di lokasi itu, para warga yang mayoritas karyawan dan keluarga karyawan PTPN III Kebun Sei Karang harus melewati ketatnya penjagaan.

“Saya sudah di sini sejak pukul 10.00 WIB. Gak sabar kepingin jumpa dengan pak presiden,” ujar Yusniar salah seorang warga yang juga Karyawan PTPN III.

Setelah menunggu berjam-jam, akhirnya Presiden RI Jokowi tiba di lokasi dialog yang berada di depan SDN 101971 Sei Karang. Kec Galang Kab. Deli Serdang pada pukul 15.00 WIB. Setiba di lokasi, Jokowi segera menyalami warga.

Di lokasi dialog, Jokowi menyempatkan diri bertatap muka dengan masyarakat di sana. Akibatnya, sebagian masyarakat menyempatkan diri “berselfie” dengan Presiden, walau awalnya hal itu dilarang Paspampres.

Dalam pidatonya Jokowi mengatakan bahwa KIS yang dijanjikannya pada akhir tahun lalu, akan segera dibagi kepada 82 juta orang di seluruh Indonesia.

“Ini yang ditanya-tanya itu. Prosesnya butuh dua sampai tiga bulan. Jadi baru sekarang selesai. Dari 82 juta KIS, untuk pertama kali (dibagikan) disini. Dan ada 21 juta KIP (Kartu Indonesia Pintar) untuk anak-anak kita,” ujar Jokowi.

Ia juga mengatakan bahwa bangsa yang kuat dan maju adalah bangsa yang rakyatnya sehat. Karena setelah sehat, sumber daya manusia kita menjadi pintar, baik dan bagus. Sebab Indonesia akan berkompetisi dengan negara lain pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir 2015. “Saya tidak mau rakyat kalah bersaing dengan negara lain,” sebutnya. (ted/ris/bal)

Penyerahan KIS-sumutposMEDAN, SUMUTPOS.CO-Untuk ketiga kalinya Joko Widodo (Jokowi) mendaratkan kakinya di Provinsi Sumatera Utara. Pada kunjungan ketiganya yang berlangsung kemarin (18/4), kedatangan Jokowi dengan agenda membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Kantor Distrik PTPN III Sei Karang, Kabupaten Deliserdang diwarnai aksi unjuk rasa di sejumlah titik Kota Medan.

Salah satunya, aksi unjuk rasa dilakukan ratusan masyarakat Sari Rejo Polonia. Massa yang berorasi dengan mengenakan pengeras suara itu melakukan unjuk rasa di Jalan Karang Sari persisnya di depan Komplek Pertokoan CBD Polonia.

Unjuk rasa yang berlangsung sekitar pukul 12.00 WIB itu tidak mengganggu pendaratan Jokowi di Lapangan Udara Soewondo, meski selain berorasi, massa yang didominasi kaum ibu itu juga membentangkan spanduk bertuliskan ’60 tahun kami menderita, 20 tahun Kasau mengangkangi putusan Mahkamah Agung dan mengintimidasi masyarakat Sari Rejo Polonia Medan’.

“Hari ini kami ingin bertemu dengan Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi. Tolong lihat kami. Ini rakyatmu. Tolong kepada bapak angkatan (militer), kami tidak pernah bertindak anarkis,” teriak massa yang datang ke lokasi aksi dengan 2 truk.

Beranjak dari situ, ratusan massa yang tergabung ke dalam Aliansi Pejuang Rakyat untuk Masyarakat Petani Ramunia juga melakukan aksi unjuk rasa dengan titik kumpul di Simpang Empat Jalan Gajah Mada-Iskandar Muda.

Mereka menuntut kebijakan pemerintahan Jokowi-JK saat kampanye sebelum dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI. Aksi long march yang dilakukan ratusan massa gabungan dari sejumlah elemen masyarakat ini menutut agar Jokowi mendegar aspirasi mereka.

Selain itu, massa juga menuntut agar Jokowi dapat menyelesaikan persoalan lahan Petani Ramunia dan pedagang yang beberapa waktu belakangan terakhir ini, direlokasi dari tempat jualannya.

“Kita berharap Jokowi mampu mendengarkan apa yang terjadi terhadap rakyat kecil seperti kami. Hak-hak kami seperti petani Ramunia dan pedagang ditindas oleh pemerintah. Hidup rakyat, hidup petani, hidup petani,” teriak dari Aktivis GMKI, James Ambarita di Bundaran SIB Jalan Gatot Subroto.

Aksi yang dilakukan Aliansi Pejuang Rakyat untuk Masyarakat Petani Ramunia ini buntut dari kekesalan dari sikap Pangdam I/BB dan Gubernur Sumut. Pasalnya, mereka beranggapan jika kedua pejabat tinggi di Sumut itu seharusnya melindungi dan menganyomi masyarakat justru bertindak bak preman.

Untuk itu, Aliansi Pejuang Rakyat untuk Masyarakat Petani Ramuini menyatakan sikapnya yang menolak aksi premanisme/militerisme aparat dan kembalikan tanah rakyat Desa Ramunia Pantailabu. Bahkan, massa juga meminta untuk tangkap Pangdam I/BB yang telah melakukan aksi premanisme terhadap Petani Ramunia.

Selain itu, juga meminta kepada Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho untuk mengembalikan mandat rayat karena dianggap tidak mampu menyelesaikan persoalan-persoalaan masyarakat.

“Kita ingin menagih janji pemerintah yang dulunya berjanji waktu kampanye. Presiden berjanji akan memberikan lahan bagi kita. Tapi sekarang lahan kita dirampas oleh orang-orang yang enggak bertanggung jawab,” teriak salah seorang Petani Ramunia.

Wanita paru baya ini menambahkan, Gubsu Gatot Pujo Nugroho tidak dapat berbuat banyak yang melihat langsung Petani dibubarkan paksa oleh Pangdam I/BB, Mayjen TNI AD Edy Rahmayadi.

“Gubernur yang kemarin menyaksikan Petani Ramunia yang ditindas di depan kantor DPRD Sumut hanya bisa tertawa menyaksikan kita dihujat, dibentak-bentak dan dibubarkan paksa sama Pangdam. Untuk itu kita kemari menuntut itu,” sebutnya.

Ratusan massa ini terdiri dari beberapa gabungan seperti Barisan Mahasiswa (Barmas), Kelompok Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Petani Ramunia dan Pedagang Pajak Akik.

Selfie dengan Jokowi
Sementara itu di tempat terpisah, ribuan warga Desa Sei Karang Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang terlihat sabar menunggu kedatangan Jokowi yang akan membagikan Kartu Sehat Indonesia (KIS). Banyak di antaranya yang sudah datang ke lokasi pada pukul 10.00 WIB.

Tak hanya itu, selama menunggu pun para warga tetap terlihat sabar karena sebelumnya hujan turun dengan derasnya sehingga seluruh warga yang berada di lokasi basah kuyup.

Padahal, untuk bisa berada di lokasi itu, para warga yang mayoritas karyawan dan keluarga karyawan PTPN III Kebun Sei Karang harus melewati ketatnya penjagaan.

“Saya sudah di sini sejak pukul 10.00 WIB. Gak sabar kepingin jumpa dengan pak presiden,” ujar Yusniar salah seorang warga yang juga Karyawan PTPN III.

Setelah menunggu berjam-jam, akhirnya Presiden RI Jokowi tiba di lokasi dialog yang berada di depan SDN 101971 Sei Karang. Kec Galang Kab. Deli Serdang pada pukul 15.00 WIB. Setiba di lokasi, Jokowi segera menyalami warga.

Di lokasi dialog, Jokowi menyempatkan diri bertatap muka dengan masyarakat di sana. Akibatnya, sebagian masyarakat menyempatkan diri “berselfie” dengan Presiden, walau awalnya hal itu dilarang Paspampres.

Dalam pidatonya Jokowi mengatakan bahwa KIS yang dijanjikannya pada akhir tahun lalu, akan segera dibagi kepada 82 juta orang di seluruh Indonesia.

“Ini yang ditanya-tanya itu. Prosesnya butuh dua sampai tiga bulan. Jadi baru sekarang selesai. Dari 82 juta KIS, untuk pertama kali (dibagikan) disini. Dan ada 21 juta KIP (Kartu Indonesia Pintar) untuk anak-anak kita,” ujar Jokowi.

Ia juga mengatakan bahwa bangsa yang kuat dan maju adalah bangsa yang rakyatnya sehat. Karena setelah sehat, sumber daya manusia kita menjadi pintar, baik dan bagus. Sebab Indonesia akan berkompetisi dengan negara lain pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir 2015. “Saya tidak mau rakyat kalah bersaing dengan negara lain,” sebutnya. (ted/ris/bal)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/