29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Sebelum Kabur Mario Dua Kali Main ke Warnet

Foto: Net Mario Steven Ambarita.
Foto: Net
Mario Steven Ambarita.

BAGAN BATU, SUMUTPOS.CO – Sebelum kabur dari kediaman di jalan Kapuas, kepenghuluan Bagan Batu, Bagan Sinembah, Mario si penyusup ke dalam ruangan roda pesawat Garuda ternyata sempat main ke warung internet (warnet) di Bagan Batu.

“Dia sempat main warnet dua kali, saya yang turut menemani dia main warnet dan melihat apa yang diaksesnya,” kata bapak Mario, Manahan Ambarita, Sabtu (18/4). Laman internet yang dibuka katanya tidak ada yang aneh, hanya berita tentang aksinya berangkat ke Jakarta dengan cara menyelip ke bagian roda pesawat tersebut.

Mario kata Manahan membanggakan perbuatannya dan mengatakan dia turun berbeda dengan penumpang lain. “Pak, orang keluar dari pintu, saya keluar dari pantat Garuda,” kata Manahan menirukan ucapan sang anak. Selain keluar dengan keperluan browsing tersebut, tidak ada bepergian untuk keperluan lainnya. Sejak kembali ke rumah, dalam dua hari itu praktis Mario hanya menghabiskan waktu di rumah saja dengan keluarga.

Manahan mengaku pasrah dan hanya bisa berdoa agar anaknya baik-baik. Kejadian raibnya Mario katanya kembali menjadi masalah yang membebani keluarga, apalagi sang anak kabur tanpa pamit dan membawa uang hanya sekitar Rp200ribu hingga dikhwatirkan kehabisan uang di perjalanan.

Tidak ada yang terlihat aneh sebelum kepergian Mario, namun sebelum kejadian pada Jumat (17/4) dini hari Mario meminta dompet miliknya yang sempat dipegang oleh orang tuanya. “Dia suruh adiknya minta kembali dompet yang kami pegang pada Kamis (16/4) malam itu sekitar pukul 22.00 wib, setelah itu dia tidur bersama adiknya di kamar,” ujar Manahan.

Mario baru disadari raib saat Manahan terbangun dini hari, karena  tidak ditemukan di dalam kamar dia lalu membangunkan anggota keluarga yang lain dan dilakukan pencarian ke sekitar rumah. Hanya ditemukan surat yang ditinggalkan Mario di bawah televisi di ruangan tamu, atas kejadian itu pihak keluarga melaporkan kehilangan kepada polsek Bagan Sinembah.

Manahan mengaku tidak punya petunjuk kemana kira-kira Mario bepergian kali ini, namun dia meyakini anaknya pergi ke daerah Pekanbaru atau Sumut
“Laporan semalam telah disampaikan ke kantor polsek Bagan Sinembah dan Surat Tanda Pemberi Laporan (STPL) sudah kami terima,” katanya. Manahan meminta kepada seluruh masyarakat yang menemukan dan mengetahui posisi Mario agar dapat menghubungi polisi.

“Silahkan juga hubungi keluarga di nomor 0853-6519-9887. Tapi jangan anak kami di apa apakan ya, karena anak kami pikirannya masih belum stabil akibat aksi nekatnya,” katanya. Ditambahkan, sebenarnya pihak keluarga berencana mengadakan acara doa bersama atas kepulangan Mario pada Sabtu ini dan meskipun Mario kabur namun acara itu tetap dilakukan mengingat sejumlah keluarga dari tempat lain sudah datang ke rumah mereka.

Mario meninggalkan kediamannya di jalan Kapuas, RT 04 RW 02 kepenghuluan Bagan Batu, Bagan Sinembah, Jumat (17/4) dini hari sekitar pukul 01.00 wib dini hari. Padahal dia baru saja kembali berkumpul dengan keluarga pada Rabu (15/4) setelah sempat ditahan di Jakarta guna pemeriksaan atas aksi nekat yang dilakukannya. (fad/jpnn)

Foto: Net Mario Steven Ambarita.
Foto: Net
Mario Steven Ambarita.

BAGAN BATU, SUMUTPOS.CO – Sebelum kabur dari kediaman di jalan Kapuas, kepenghuluan Bagan Batu, Bagan Sinembah, Mario si penyusup ke dalam ruangan roda pesawat Garuda ternyata sempat main ke warung internet (warnet) di Bagan Batu.

“Dia sempat main warnet dua kali, saya yang turut menemani dia main warnet dan melihat apa yang diaksesnya,” kata bapak Mario, Manahan Ambarita, Sabtu (18/4). Laman internet yang dibuka katanya tidak ada yang aneh, hanya berita tentang aksinya berangkat ke Jakarta dengan cara menyelip ke bagian roda pesawat tersebut.

Mario kata Manahan membanggakan perbuatannya dan mengatakan dia turun berbeda dengan penumpang lain. “Pak, orang keluar dari pintu, saya keluar dari pantat Garuda,” kata Manahan menirukan ucapan sang anak. Selain keluar dengan keperluan browsing tersebut, tidak ada bepergian untuk keperluan lainnya. Sejak kembali ke rumah, dalam dua hari itu praktis Mario hanya menghabiskan waktu di rumah saja dengan keluarga.

Manahan mengaku pasrah dan hanya bisa berdoa agar anaknya baik-baik. Kejadian raibnya Mario katanya kembali menjadi masalah yang membebani keluarga, apalagi sang anak kabur tanpa pamit dan membawa uang hanya sekitar Rp200ribu hingga dikhwatirkan kehabisan uang di perjalanan.

Tidak ada yang terlihat aneh sebelum kepergian Mario, namun sebelum kejadian pada Jumat (17/4) dini hari Mario meminta dompet miliknya yang sempat dipegang oleh orang tuanya. “Dia suruh adiknya minta kembali dompet yang kami pegang pada Kamis (16/4) malam itu sekitar pukul 22.00 wib, setelah itu dia tidur bersama adiknya di kamar,” ujar Manahan.

Mario baru disadari raib saat Manahan terbangun dini hari, karena  tidak ditemukan di dalam kamar dia lalu membangunkan anggota keluarga yang lain dan dilakukan pencarian ke sekitar rumah. Hanya ditemukan surat yang ditinggalkan Mario di bawah televisi di ruangan tamu, atas kejadian itu pihak keluarga melaporkan kehilangan kepada polsek Bagan Sinembah.

Manahan mengaku tidak punya petunjuk kemana kira-kira Mario bepergian kali ini, namun dia meyakini anaknya pergi ke daerah Pekanbaru atau Sumut
“Laporan semalam telah disampaikan ke kantor polsek Bagan Sinembah dan Surat Tanda Pemberi Laporan (STPL) sudah kami terima,” katanya. Manahan meminta kepada seluruh masyarakat yang menemukan dan mengetahui posisi Mario agar dapat menghubungi polisi.

“Silahkan juga hubungi keluarga di nomor 0853-6519-9887. Tapi jangan anak kami di apa apakan ya, karena anak kami pikirannya masih belum stabil akibat aksi nekatnya,” katanya. Ditambahkan, sebenarnya pihak keluarga berencana mengadakan acara doa bersama atas kepulangan Mario pada Sabtu ini dan meskipun Mario kabur namun acara itu tetap dilakukan mengingat sejumlah keluarga dari tempat lain sudah datang ke rumah mereka.

Mario meninggalkan kediamannya di jalan Kapuas, RT 04 RW 02 kepenghuluan Bagan Batu, Bagan Sinembah, Jumat (17/4) dini hari sekitar pukul 01.00 wib dini hari. Padahal dia baru saja kembali berkumpul dengan keluarga pada Rabu (15/4) setelah sempat ditahan di Jakarta guna pemeriksaan atas aksi nekat yang dilakukannya. (fad/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/