JAKARTA – Pesawat Emirates nomor penerbangan EK 358 tujuan Dubai-Jakarta mengalami turbulensi. Akibatnya 13 orang cedera, 3 di antaranya awak kabin pesawat.e ngalami turbulensi dalam perjalanan dari Dubai ke Jakarta. Akibat turbulensi itu, 10 penumpang dan 3 awak kabin cedera.
Salah satu penumpang, Heru Tjatur mengatakan pesawat tidak memperoleh izin terbang setelah mendarat darurat di Bandara Changi, Singapura, Sabtu (18/5).
“Staf dan awak pesawat memberikan penjelasan bahwa pesawat tidak mendapatkan clearance terbang dan semua penumpang transit di Singapura,” katanya, Sabtu (18/5).
Penumpang kecewa karena pihak maskapai lamban memberi penjelasan terkait perjalanan lanjutan ke Jakarta. Hingga pukul 12.00 waktu Singapura, sekitar 200 penumpang masih berada di Bandara Changi. “Banyak di antara mereka yang harus melakukan penerbangan lanjutan dari Jakarta,” katanya.
Pesawat B777 300 berangkat dari Dubai menuju Jakarta pukul 11.55 waktu Dubai. Pesawat mengalami turbulensi saat berada di dekat Kepulauan Nicobar, Samudera Hindia. “Pesawat masuk di ruang hampa dan mengalami drop selama 3-4 detik,” kata Heru.
Saat pesawat mendekati Bandara Changi, pilot mengumumkan untuk mendarat. Alasannya awak kabin yang cedera harus segera mendapatkan penanganan medis.
“Salah satu awak kabin mengalami cedera serius pada tulang lehernya dan perlu mendapatkan perawatan medis,” tuturnya.
Setelah pesawat mendarat, semua penumpang dan awak kabin yang mengalami cedera langsung menjalani pemeriksaan medis. Selanjutnya, otoritas penerbangan Singapura melakukan pemeriksaan fisik pesawat. Hingga tadi malam belum ada penjelasan resmi dari maskapai Emirates. “Penumpang ditangani oleh jasa layanan bandara untuk proses akomodasi sementara,” katanya. (net/jpnn)
JAKARTA – Pesawat Emirates nomor penerbangan EK 358 tujuan Dubai-Jakarta mengalami turbulensi. Akibatnya 13 orang cedera, 3 di antaranya awak kabin pesawat.e ngalami turbulensi dalam perjalanan dari Dubai ke Jakarta. Akibat turbulensi itu, 10 penumpang dan 3 awak kabin cedera.
Salah satu penumpang, Heru Tjatur mengatakan pesawat tidak memperoleh izin terbang setelah mendarat darurat di Bandara Changi, Singapura, Sabtu (18/5).
“Staf dan awak pesawat memberikan penjelasan bahwa pesawat tidak mendapatkan clearance terbang dan semua penumpang transit di Singapura,” katanya, Sabtu (18/5).
Penumpang kecewa karena pihak maskapai lamban memberi penjelasan terkait perjalanan lanjutan ke Jakarta. Hingga pukul 12.00 waktu Singapura, sekitar 200 penumpang masih berada di Bandara Changi. “Banyak di antara mereka yang harus melakukan penerbangan lanjutan dari Jakarta,” katanya.
Pesawat B777 300 berangkat dari Dubai menuju Jakarta pukul 11.55 waktu Dubai. Pesawat mengalami turbulensi saat berada di dekat Kepulauan Nicobar, Samudera Hindia. “Pesawat masuk di ruang hampa dan mengalami drop selama 3-4 detik,” kata Heru.
Saat pesawat mendekati Bandara Changi, pilot mengumumkan untuk mendarat. Alasannya awak kabin yang cedera harus segera mendapatkan penanganan medis.
“Salah satu awak kabin mengalami cedera serius pada tulang lehernya dan perlu mendapatkan perawatan medis,” tuturnya.
Setelah pesawat mendarat, semua penumpang dan awak kabin yang mengalami cedera langsung menjalani pemeriksaan medis. Selanjutnya, otoritas penerbangan Singapura melakukan pemeriksaan fisik pesawat. Hingga tadi malam belum ada penjelasan resmi dari maskapai Emirates. “Penumpang ditangani oleh jasa layanan bandara untuk proses akomodasi sementara,” katanya. (net/jpnn)