32 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Plate Tersangka, Koalisi Perubahan Tak Goyah Usung Anies

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ditetapkannya Sekjen Nasdem Johnny Plate sebagai tersangka, tidak membuat koalisi perubahan goyah. Tak hanya Nasdem, PKS, dan Demokrat juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan kesepakatan yang ada.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengaku prihatin dengan apa yang dialami Plate. Dia juga mendukung sikap Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang dinilai negarawan karena mau menghormati proses hukum yang berjalan. “Sebuah tindakan yang bijak dan beliau menunjukkan sikap tabah dalam menghadapi ujian yang tengah terjadi di Partai Nasdem,” ujar Syaikhu kemarin.

Dengan keteguhan Paloh, Syaikhu meyakini peristiwa yang menimpa Johnny G Plate n

tidak mengurangi soliditas Koalisi Perubahan. “InsyaAllah Koalisi Perubahan tetap solid dan tetap fokus pada proses pemenangan calon Presiden Anies Baswedan,” tegas Syaikhu.

Untuk itu, kasus ini juga tidak mengubah rencana ke depan. Dia menekankan, agenda-agenda Koalisi Perubahan akan terus berjalan setelah deklarasi bersama untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. “Akan terus berjalan sesuai dengan kesepakatan yang telah dan terus kita matangkan di Koalisi Perubahan,” terangnya. Syaikhu mendoakan, agar Partai Nasdem bisa melalui ujian dengan proses internal yang baik.

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra juga berempati pada nasdem. Demokrat berharap, Nasdem dapat menemukan jalan keluar atas persoalan yang membelit. “Kami menghormati proses hukum yang berjalan saat ini,” ujarnya.

Sama dengan PKS, Demokrat juga menyatakan komitmen untuk terus bersama Nasdem dan PKS untuk mengusung Anies. “Proses ini tidak berpengaruh apa-apa terhadap koalisi perubahan. Kami tetap solid, karena modal utama Koalisi Perubahan adalah kesolidan,” tegasnya.

Sementara itu, bakal calon presiden koalisi perubahan Anies Baswesan menemui surya paloh pada Rabu (17/5) malam. Mereka berdiskusi sekitar 2,5 jam. Usai pertemuan, Anies menyadari jika pilihan politik Nasdem memiliki konsekuensi yang besar.

Namun dari hasil komunikasinya, Surya Paloh menegaskan sikap kukuh. “Di ruangan kita ngobrol, kita diskusi, kita menyampaikan dengan dekat, pribadi-pribadi yang tak bergeming, pribadi-pribadi yang teguh dalam sikap,” ujarnya.

Pun sama halnya dengan partai pendukung, Anies juga punya komitmen yang sama. “Tidak ada yang berubah, tidak ada yang bergeser, dan tidak ada yang melambat. Tadi kita sampaikan kita jalan terus,” imbuhnya.

Soal indikasi kasus Plate dipolitisasi, Anies tidak mau berspekulasi lebih jauh. Sama seperti Paloh, Anies berharap persepsi itu tidak benar. “Saya mengutip itu ‘mudah-mudahan itu tidak benar’,” pungkasnya.

 

Palima TNI Dukung Anies Hoaks

Terpisah, di tengah-tengah tensi politik yang terus naik, beredar sebuah video yang berisi pesan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memimpin ribuan prajurit TNI mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden. Video tersebut disebar melalui kanal YouTube Manara Istana. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda TNI Julius Widjojono menegaskan, yang disebar oleh kanal tersebut adalah informasi bohong alias hoaks.

Julius menegaskan bahwa TNI netral. Tidak memihak kepentingan politik manapun. Melalui keterangan resmi yang disampaikan kepada awak media di Jakarta, Puspen TNI menegaskan bahwa informasi dalam video tersebut sudah direkayasa. Sehingga seolah-olah panglima TNI bersama prajurit hadir bersama Anies Baswedan dalam kegiatan olahraga. “Padahal peristiwa tersebut terjadi dalam waktu dan tempat yang berbeda,” jelas keterangan tersebut.

Kegiatan olahraga Anies Baswedan berlangsung di Kopassus pada 9 November 2019 lalu, saat itu Anies masih menjabat Gubernur DKI. Sementara video panglima TNI merupakan kegiatan apel gelar pasukan kesiapsiagaan TNI Angkatan Laut di Tanjung Priok pada 23 November 2020. Karena itu, TNI menyayangkan beredarnya segala informasi bohong yang sudah direkayasa tersebut. “Puspen TNI menyatakan dengan pasti bahwa video itu tidak benar atau hoaks,” bunyi keterang itu.

Lebih lanjut, sampai saat ini TNI masih mencari dan mengejar pemilik serta pengelola kanal Menara Istana di YouTube. TNI meminta mereka segera menghapus video tersebut. Kemudian mereka juga diminta menyampaikan informasi yang benar kepada publik. Tidak sampai di situ, TNI meminta pemilik kanal tersebut menyampaikan permohonan maaf kepada TNI dan seluruh masyarakat yang telah dibohongi. “Semua prajurit TNI netral dalam pemilu,” tegas kapuspen. (far/lum/syn)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ditetapkannya Sekjen Nasdem Johnny Plate sebagai tersangka, tidak membuat koalisi perubahan goyah. Tak hanya Nasdem, PKS, dan Demokrat juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan kesepakatan yang ada.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengaku prihatin dengan apa yang dialami Plate. Dia juga mendukung sikap Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang dinilai negarawan karena mau menghormati proses hukum yang berjalan. “Sebuah tindakan yang bijak dan beliau menunjukkan sikap tabah dalam menghadapi ujian yang tengah terjadi di Partai Nasdem,” ujar Syaikhu kemarin.

Dengan keteguhan Paloh, Syaikhu meyakini peristiwa yang menimpa Johnny G Plate n

tidak mengurangi soliditas Koalisi Perubahan. “InsyaAllah Koalisi Perubahan tetap solid dan tetap fokus pada proses pemenangan calon Presiden Anies Baswedan,” tegas Syaikhu.

Untuk itu, kasus ini juga tidak mengubah rencana ke depan. Dia menekankan, agenda-agenda Koalisi Perubahan akan terus berjalan setelah deklarasi bersama untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. “Akan terus berjalan sesuai dengan kesepakatan yang telah dan terus kita matangkan di Koalisi Perubahan,” terangnya. Syaikhu mendoakan, agar Partai Nasdem bisa melalui ujian dengan proses internal yang baik.

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra juga berempati pada nasdem. Demokrat berharap, Nasdem dapat menemukan jalan keluar atas persoalan yang membelit. “Kami menghormati proses hukum yang berjalan saat ini,” ujarnya.

Sama dengan PKS, Demokrat juga menyatakan komitmen untuk terus bersama Nasdem dan PKS untuk mengusung Anies. “Proses ini tidak berpengaruh apa-apa terhadap koalisi perubahan. Kami tetap solid, karena modal utama Koalisi Perubahan adalah kesolidan,” tegasnya.

Sementara itu, bakal calon presiden koalisi perubahan Anies Baswesan menemui surya paloh pada Rabu (17/5) malam. Mereka berdiskusi sekitar 2,5 jam. Usai pertemuan, Anies menyadari jika pilihan politik Nasdem memiliki konsekuensi yang besar.

Namun dari hasil komunikasinya, Surya Paloh menegaskan sikap kukuh. “Di ruangan kita ngobrol, kita diskusi, kita menyampaikan dengan dekat, pribadi-pribadi yang tak bergeming, pribadi-pribadi yang teguh dalam sikap,” ujarnya.

Pun sama halnya dengan partai pendukung, Anies juga punya komitmen yang sama. “Tidak ada yang berubah, tidak ada yang bergeser, dan tidak ada yang melambat. Tadi kita sampaikan kita jalan terus,” imbuhnya.

Soal indikasi kasus Plate dipolitisasi, Anies tidak mau berspekulasi lebih jauh. Sama seperti Paloh, Anies berharap persepsi itu tidak benar. “Saya mengutip itu ‘mudah-mudahan itu tidak benar’,” pungkasnya.

 

Palima TNI Dukung Anies Hoaks

Terpisah, di tengah-tengah tensi politik yang terus naik, beredar sebuah video yang berisi pesan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memimpin ribuan prajurit TNI mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden. Video tersebut disebar melalui kanal YouTube Manara Istana. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda TNI Julius Widjojono menegaskan, yang disebar oleh kanal tersebut adalah informasi bohong alias hoaks.

Julius menegaskan bahwa TNI netral. Tidak memihak kepentingan politik manapun. Melalui keterangan resmi yang disampaikan kepada awak media di Jakarta, Puspen TNI menegaskan bahwa informasi dalam video tersebut sudah direkayasa. Sehingga seolah-olah panglima TNI bersama prajurit hadir bersama Anies Baswedan dalam kegiatan olahraga. “Padahal peristiwa tersebut terjadi dalam waktu dan tempat yang berbeda,” jelas keterangan tersebut.

Kegiatan olahraga Anies Baswedan berlangsung di Kopassus pada 9 November 2019 lalu, saat itu Anies masih menjabat Gubernur DKI. Sementara video panglima TNI merupakan kegiatan apel gelar pasukan kesiapsiagaan TNI Angkatan Laut di Tanjung Priok pada 23 November 2020. Karena itu, TNI menyayangkan beredarnya segala informasi bohong yang sudah direkayasa tersebut. “Puspen TNI menyatakan dengan pasti bahwa video itu tidak benar atau hoaks,” bunyi keterang itu.

Lebih lanjut, sampai saat ini TNI masih mencari dan mengejar pemilik serta pengelola kanal Menara Istana di YouTube. TNI meminta mereka segera menghapus video tersebut. Kemudian mereka juga diminta menyampaikan informasi yang benar kepada publik. Tidak sampai di situ, TNI meminta pemilik kanal tersebut menyampaikan permohonan maaf kepada TNI dan seluruh masyarakat yang telah dibohongi. “Semua prajurit TNI netral dalam pemilu,” tegas kapuspen. (far/lum/syn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru