MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabar duka kembali datang dari Tanah Suci. Sebanyak 4 jamaah calon haji Embarkasi Medan wafat saat menjalankan ibadah. Dengan begitu, total ada 11 jamaah asal Sumut yang wafat, yakni 7 jamaah wafat di Arab Saudi dan 4 jamaah wafat di Medan.
“Benar, hari ini (kemarin) calon jamaah haji kita yang wafat bertambah menjadi 11 orang,” kata Koordinator Humas dan Protokol Panitia Pembantu Penyelenggara Ibadah Haji (P3IH) Embarkasi Medan, M Yunus kepada Sumut Pos, Minggu (18/6).
Ke- 11 jamaah yang wafat tersebut yakni Suhaimi Aris Kliwon bin Kliwon (74), warga Jalan Tangguk Bongkar II Medan Denai asal kloter 6. Habibah Saleh binti Saleh (59), warga Kelambir V Kampung Dusun I, Hamparan Perak, Deliserdang, asal kloter 12.
Kemudian, Muzerah Asnawi Muala binti Asnawi Muala (66)
warga Jalan Setiabudi Gang Rambe, Medan Selayang asal kloter 8. Abdul Hakim bin Yahya (64), warga Jalan Masjid Taufik Medan Perjuangan asal kloter 5.
Kemudian, Mangaraja Buaya Harahap bin H Abdul Manan Harahap (90), warga Hutanopan, Padanglawas Utara asal kloter 21. Yakrup Muhammad Yaku Kadir bin Syekh M Yakub Abdul Kadir Nst (66), warga Jati Luhur Bandar Klippa Percut Seituan, Deliserdang, asal kloter 16, dan Nur Zaitun Muhammad binti Muhammad (72), warga Dusun VII, PON, Sei Bamban, Serdangbedagai asal kloter 17.
Kemudian yang terbaru, Ani Misrah (59), warga Jalan Eka Budi, Medan Johor asal kloter 18. Sudarno Ali (59) warga Kabupaten Deliserdang asal kloter 2, Sartiyem binti Murghali (86) asal kloter 12 dan Hasan Basri (86) warga Kabupaten Labuhanbatu Utara asal kloter 22.
Empat Kloter Kuota Tambahan Tiba di Saudi
Seiring dengan makin dekatnya tanggal penutupan (closing date) layanan penerbangan haji pada 22 Juni, jumlah jamaah yang tiba di Tanah Suci terus bertambah. Termasuk yang berasal dari kuota tambahan. Hingga kemarin (17/6), tercatat empat kloter kuota tambahan sudah mendarat di Arab Saudi.
Informasi perkembangan, kedatangan jamaah haji kuota tambahan itu disampaikan Sekretaris Sektor BKO Bandara Madinah Suparno di Madinah kemarin. “Untuk saat ini, hari kedua (kedatangan) kuota tambahan haji 2023,” katanya.
Suparno menjelaskan, rute kedatangan jamaah kuota tambahan berbeda dengan jamaah haji gelombang kedua. Karena faktor kepadatan penerbangan di bandara Jeddah, jamaah kuota tambahan mendarat di bandara Madinah. Setelah menginap semalam di Madinah, mereka diberangkatkan ke Makkah. “Sama dengan jamaah haji gelombang pertama, jamaah kuota tambahan ini miqat di Bir Ali,” ujarnya. Selanjutnya, mereka menuju ke Makkah untuk mengerjakan umrah wajib atau umrah qudum.
Petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) terus mengingatkan jemaah haji lansia atau yang kurang sehat untuk tidak memaksakan diri beribadah di Masjidilharam. Sebab, masa puncak ibadah haji semakin dekat. Suparno menyatakan, puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) membutuhkan stamina dan tenaga ekstra.
Pihaknya bersyukur proses kedatangan jemaah kuota tambahan itu berjalan relatif lancar. “Tidak ada kasus paspor hilang atau paspor ketinggalan,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, ada kiriman hibah 100 unit kursi roda dari tanah air. Kursi roda itu diharapkan bisa membantu jemaah yang membutuhkan. Khususnya saat masa Armuzna. Di tengah cuaca yang terik, jemaah diimbau minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi.
Sementara itu, secara keseluruhan hingga hari ke-26 penyelenggaraan haji 1444 Hijriah/2023, sebanyak 164.003 jamaah yang tergabung dalam 426 kloter sudah tiba di Tanah Suci. Data tersebut berdasar sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu (siskohat) per 16 Juni 2023 pukul 00.00 WIB.
Dari Indonesia, dikabarkan bahwa masih terdapat sisa kuota tambahan jamaah haji. Sebagaimana diketahui, Indonesia mendapatkan tambahan kuota haji sebanyak 8.000 kursi. Setelah pelunasan kuota tambahan dibuka sampai Senin (12/6), masih ada sisa kuota sekitar 1.000 kursi.
Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Ahmad Abdullah menjelaskan, sesuai dengan regulasi, sisa kuota paling akhir itu diserahkan ke Kemenag untuk pengisiannya. “Usulan penetapannya ada di Pak Menteri (Menag). Menteri yang punya hak,” katanya.
Sesuai dengan undang-undang tentang penyelenggaraan haji dan umrah, menteri agama yang berhak memutuskan pengisian pemenuhan kuota.
Dia menyampaikan, sesuai dengan amanat DPR, seluruh kuota harus bisa terserap maksimal. Termasuk dengan kuota tambahan. Ada juga sisa kuota paling akhir dari jemaah yang sejatinya sudah melakukan pelunasan, tetapi mendadak batal. Pelunasan sisa kuota paling akhir itu harus dilakukan pada Jumat (16/6).
Badal Haji
Menjelang puncak ibadah haji, PPIH menyiapkan proses badal haji. Layanan gratis alias tidak dipungut biaya itu diperuntukkan jamaah yang wafat mulai di embarkasi sampai menjelang wukuf.
Menurut data Kemenag, hingga kemarin, jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat di Arab Saudi mencapai 79 orang. Perinciannya, di Makkah ada 45 orang, di Madinah 31 orang, dan di Jeddah 3 orang. “Terkait dengan proses badal, semuanya gratis. Imbauan jemaah tidak membayar,” kata Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daker Makkah Zulkarnain Nasution.
Dia menjelaskan, data jemaah haji wafat dan berhak dibadalkan sudah ada di siskohat. Dengan layanan badal haji, nanti status jemaah yang wafat sudah berhaji. Sebab, prosesi hajinya dilakukan petugas haji atau petugas pendukung yang sudah pernah berhaji.
Baca Juga: 20 Jemaah Haji Lansia Berkursi Roda Umrah Wajib Bersama
“Kami sudah buka link (pendaftaran, Red) petugas badal haji,” ungkapnya. Sampai saat ini, sudah ada sekitar 150 orang yang mendaftarkan diri sebagai petugas pembadal haji.
Keluarga jemaah yang wafat diminta tidak risau. Sebab, kegiatan atau prosesi badal haji akan diawasi petugas pembimbing ibadah. Selain itu, para pembadal haji sudah berpengalaman menjalankan ibadah haji. Satu petugas hanya boleh menjadi pembadal satu jemaah.
Menurut dia, kebutuhan riil petugas pembadal disesuaikan dengan kebutuhan. Bisa jadi sampai 350 orang. Namun, dia berharap jumlah jemaah haji yang dibadalkan tidak sampai sebanyak itu. (jpg/man)