30 C
Medan
Monday, July 8, 2024

PDS ‘Pecah’, Sekjen Tetap Dukung RE

JAKARTA-Partai Damai Sejahtera (PDS) ‘pecah’ dalam memberikan dukungan terhadap calon gubernur Sumatera Utara. Sebagian pihak menyatakan berkoalisi dengan PDI Perjuangan, sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDS, Sahat Sinaga, menyatakan tetap mendukung RE Nainggolan, sebagaimana sedari awal partai ini telah menyatakan sedari awal.

“Beberapa kawan memilih untuk berpolitik pragmatis. Tapi saya sebagaimana sedari awal menyatakan, tetap akan mendukung RE Nainggolan secara maksimal. Karena beliau merupakan figur yang paling tepat untuk memimpin Sumut lima tahun ke depan,” katanya secara khusus kepada koran ini di Jakarta, Minggu (18/11).

Untuk itu Sahat berjanji akan ikut menjelaskan pada ‘Sahabat RE’ bagaimana sebenarnya proses penetapan cagub terjadi. Mengapa mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut yang beberapa bulan terakhir disebut-sebut jagoan utama dari PDIP, sampai terjungkal dari bursa pencalonan PDIP. “Jadi ada pihak-pihak yang sebenarnya salah kalkulasi, nama RE dikunci hingga saat akhir pendaftaran. Ini semata-mata agar RE tidak punya pilihan. Namun buktinya, kita bersyukur RE tetap dicalonkan partai lain walau hanya ditempatkan sebagai calon wakil. Saya pikir sepertinya ada yang mengulang kesalahan sama seperti lima tahun lalu,” katanya.

Saat ditanya kemana dukungan resmi partai? Sahat hanya menyatakan yang pasti dirinya sebagai Sekjen, belum memberi tandatangan dukungan. “Jadi saya belum tandatangan. Karena saya tidak mau pragmatis. Ini juga sebagai bentuk pelajaran, supaya jangan terbiasa. Karena dibalik semua ini, kita harus memiliki kesetiaan terhadap apa yang kita yakini,” katanya.

Apalagi khususnya untuk Sumut, yang notabene merupakan kampung halaman. Sahat melihat betapa perlunya arti sebuah kesetiaan dibangun. Dimana itu akan membuktikan, bahwa pilihan yang ditetapkan murni berdasarkan nurani dan tidak sekedar manuver politik. “Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang membangunnya. Di sana kita banyak kawan-kawan dan telah berproses cukup lama. Makanya saya akan terobos dan tetap mendukung RE karena saya yakin ia merupakan tokoh yang paling tepat membawa Sumut ke arah lebih baik,” katanya.

Mengapa Sahat begitu kukuh mendukung RE? Karena RE sangat dicintai begitu luar biasa oleh mayoritas masyarakat Sumut. “Bahkan banyak yang hampir-hampir tidak percaya, kalau di saat-saat akhir masa pendaftaran, beliau terancam tidak ikut pencalonan, ujarnya. (gir/ari)

JAKARTA-Partai Damai Sejahtera (PDS) ‘pecah’ dalam memberikan dukungan terhadap calon gubernur Sumatera Utara. Sebagian pihak menyatakan berkoalisi dengan PDI Perjuangan, sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDS, Sahat Sinaga, menyatakan tetap mendukung RE Nainggolan, sebagaimana sedari awal partai ini telah menyatakan sedari awal.

“Beberapa kawan memilih untuk berpolitik pragmatis. Tapi saya sebagaimana sedari awal menyatakan, tetap akan mendukung RE Nainggolan secara maksimal. Karena beliau merupakan figur yang paling tepat untuk memimpin Sumut lima tahun ke depan,” katanya secara khusus kepada koran ini di Jakarta, Minggu (18/11).

Untuk itu Sahat berjanji akan ikut menjelaskan pada ‘Sahabat RE’ bagaimana sebenarnya proses penetapan cagub terjadi. Mengapa mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut yang beberapa bulan terakhir disebut-sebut jagoan utama dari PDIP, sampai terjungkal dari bursa pencalonan PDIP. “Jadi ada pihak-pihak yang sebenarnya salah kalkulasi, nama RE dikunci hingga saat akhir pendaftaran. Ini semata-mata agar RE tidak punya pilihan. Namun buktinya, kita bersyukur RE tetap dicalonkan partai lain walau hanya ditempatkan sebagai calon wakil. Saya pikir sepertinya ada yang mengulang kesalahan sama seperti lima tahun lalu,” katanya.

Saat ditanya kemana dukungan resmi partai? Sahat hanya menyatakan yang pasti dirinya sebagai Sekjen, belum memberi tandatangan dukungan. “Jadi saya belum tandatangan. Karena saya tidak mau pragmatis. Ini juga sebagai bentuk pelajaran, supaya jangan terbiasa. Karena dibalik semua ini, kita harus memiliki kesetiaan terhadap apa yang kita yakini,” katanya.

Apalagi khususnya untuk Sumut, yang notabene merupakan kampung halaman. Sahat melihat betapa perlunya arti sebuah kesetiaan dibangun. Dimana itu akan membuktikan, bahwa pilihan yang ditetapkan murni berdasarkan nurani dan tidak sekedar manuver politik. “Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang membangunnya. Di sana kita banyak kawan-kawan dan telah berproses cukup lama. Makanya saya akan terobos dan tetap mendukung RE karena saya yakin ia merupakan tokoh yang paling tepat membawa Sumut ke arah lebih baik,” katanya.

Mengapa Sahat begitu kukuh mendukung RE? Karena RE sangat dicintai begitu luar biasa oleh mayoritas masyarakat Sumut. “Bahkan banyak yang hampir-hampir tidak percaya, kalau di saat-saat akhir masa pendaftaran, beliau terancam tidak ikut pencalonan, ujarnya. (gir/ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/