30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Kapal Pesiar Hangus Terbakar

PADANG- Kapal pesiar Kaimana II bersandar di hanggar Pelabuhan Nusantara TPI Bungus, terbakar, kemarin (19/4) sekitar pukul 11.00 WIB. Diduga kapal itu terbakar akibat percikan api yang berasal dari bagian belakang kapal. Kerugian diperkirakan Rp1,5 miliar.

“Kapal itu baru tiga bulan saya beli di Jakarta dan belum bisa dioperasikan karena masih dalam perbaikan. Rencananya, kapal itu akan digunakan untuk transportasi wisata Sikuai dan Mentawai,” ungkap Ferry alias Koeng (62) pemilik kapal pesiar itu kepada wartawan.

Warga Cendana Mataair, Padang Selatan, beserta anggota keluarga hanya bisa terdiam ketika menyaksikan kejadian itu. Bahkan, dia menolak memberikan komentar kepada wartawan, penyebab terbakarnya kapal tersebut.

Parman (49), salah satu saksi mata mengatakan, peristiwa tersebut diduga adanya percikan api dari bagian belakang kapal. “Awalnya saya melihat api di bagian belakang kapal. Kemudian api itu membesar dan merembes ke bagian lainnya,” ungkap Parman.

Mengetahui kejadian itu, TNI Angkatan Laut (AL), polisi, Dinas Pemadam Kebakaran dan tim Basarnas turun ke lokasi kejadian. Selama proses pemadaman, tiga unit mobil pemadam dikerahkan. Namun karena kondisi kapal sempit dan jarak antara pelabuhan Bungus dengan Kantor Pemadam Kebakaran terlalu jauh, juga menjadi salah satu penyebab kapal tersebut tidak bisa terselamatkan,  akibatnya seluruh titik api tidak bisa dimatikan.

Sementara itu, Kepala Administrasi Pelabuhan (Adpel) Teluk Bayur, Jonggung S mengatakan, tiga kapal pemadam kebakaran di  Pelabuhan Teluk Bayur tak bisa dikerahkan untuk memadamkan api kapal pesiar itu. “Ini dikarenakan kondisi pelabuhan dangkal,” ungkapnya. (mg6/jpnn)

PADANG- Kapal pesiar Kaimana II bersandar di hanggar Pelabuhan Nusantara TPI Bungus, terbakar, kemarin (19/4) sekitar pukul 11.00 WIB. Diduga kapal itu terbakar akibat percikan api yang berasal dari bagian belakang kapal. Kerugian diperkirakan Rp1,5 miliar.

“Kapal itu baru tiga bulan saya beli di Jakarta dan belum bisa dioperasikan karena masih dalam perbaikan. Rencananya, kapal itu akan digunakan untuk transportasi wisata Sikuai dan Mentawai,” ungkap Ferry alias Koeng (62) pemilik kapal pesiar itu kepada wartawan.

Warga Cendana Mataair, Padang Selatan, beserta anggota keluarga hanya bisa terdiam ketika menyaksikan kejadian itu. Bahkan, dia menolak memberikan komentar kepada wartawan, penyebab terbakarnya kapal tersebut.

Parman (49), salah satu saksi mata mengatakan, peristiwa tersebut diduga adanya percikan api dari bagian belakang kapal. “Awalnya saya melihat api di bagian belakang kapal. Kemudian api itu membesar dan merembes ke bagian lainnya,” ungkap Parman.

Mengetahui kejadian itu, TNI Angkatan Laut (AL), polisi, Dinas Pemadam Kebakaran dan tim Basarnas turun ke lokasi kejadian. Selama proses pemadaman, tiga unit mobil pemadam dikerahkan. Namun karena kondisi kapal sempit dan jarak antara pelabuhan Bungus dengan Kantor Pemadam Kebakaran terlalu jauh, juga menjadi salah satu penyebab kapal tersebut tidak bisa terselamatkan,  akibatnya seluruh titik api tidak bisa dimatikan.

Sementara itu, Kepala Administrasi Pelabuhan (Adpel) Teluk Bayur, Jonggung S mengatakan, tiga kapal pemadam kebakaran di  Pelabuhan Teluk Bayur tak bisa dikerahkan untuk memadamkan api kapal pesiar itu. “Ini dikarenakan kondisi pelabuhan dangkal,” ungkapnya. (mg6/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/