29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Program-Program Baru SMK Dimunculkan

Program-program baru SMK bermunculan.
Program-program baru SMK bermunculan.

 

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Program keahlian yang di ajarkan di SMK diperbaharui. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menginginkan lulusan SMK tidak ketinggalan terhadap perkembangan dunia industri saat ini. Sebaliknya program sepi peminat ditutup.

Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud Mustaghfirin Amin mengatakan, pada pembaharuan berjalan 2014 ini ada program keahlian yang dilebur, ditutup, hingga pemunculan program keahlian baru. Dia mengatakan tahun lalu program keahlian di SMK ada 300-an jenis, tetapi tahun ini dipadatkan menjadi 128 jenis program keahlian.

Mustaghfirin mengatakan, banyak program keahlian baru yang dimunculkan sesuai hasil kajian Kemendikbud. Contohnya adalah program keahlian energi terbarukan, mekatronika, otomasi industri, dan bidang keahlian di kehutanan. “Program keahlian mekatronika ini bisa disebut all in one,” katanya kemarin. Sebab di dalam mekatronika dikombinasikan keahlian teknik mesin, elektronika, dan teknik komputer.

Kemudian program keahlian otomasi industri merupakan bidang keahlian baru sebagai wujud jawaban perkembangan industry dan perusahaan terkini. Mustaghfirin mengatakan sekarang alur produksi sudah banyak yang menggunakan robot. Jika kemampuan siswa SMA tidak ditingkatkan, maka akan kalah bersaing dengan robot.

Selain menghadirkan program keahlian baru, Kemendikbud juga menutup program-program yang selama ini sudah ada. “Diantara yang ditutup adalah program keahlian dalang perwayangan,” katanya. Dia menegaskan bahwa penutupan itu bersifat sementara dan hanya di daerah-daerah tertentu. Ketika ada peminat program dalang, maka akan dibuka lagi.

Program lain sudah dihilangkan adalah program teknik radio. Dia mengatakan teknik radio ini sudah tidak ada, karua dimasukkan dalam program keahlian audio-visual. “Pada era sekarang, siapa yang masih memiliki radio (peralatan radio murni, red). Tentu radionya sudah gabung dengan HP atau lainnya,” paparnya.

Program lain yang sedang dikaji untuk dihapus adalah teknik instalasi listrik. Dia mengatakan program ini sudah tidak relevan dengan posisi lulusan SMK. Mustaghfirin mengatakan keahlian teknik instalasi listrik saja, sekarang sudah bisa dilakukan kuli-kuli lepas harian. “Teknik instalasi listrik akan di-upgrade menjadi teknik pengendalian listrik. Jadi lulusannya tidak hanya mbobol-mbobol tembok,” paparnya.

Mustaghfirin mengatakan pembaruan program keahlian ini juga akan diikuti dengan penambahan kapasitas daya tampung SMK secara nasional. Caranya adalah dengan membuka akses lebih besar kepada masyarakat atau swata untuk mengajukan pendirian unit sekolah baru (USB).

Bahkan selain akses dibuka lebar, Mustaghfirin mengatakan Kemendikbud memberikan sumbangan dana untuk pendirian USB oleh pihak swasta. Tahun ini dialokasikan dana bantuan untuk 23 unit USB di seluruh Indonesia, dengan anggaran masing-masing Rp 1,7 miliar.

Menurutnya pendidikan USB oleh pemerintah daerah sulit berkembang saat ini. Pasalnya pemerintah daerah kesulitan menjadi lahan untuk pendirian sekolah baru. Berbeda dengan pihak swasta yang leluasa mencari lahan untuk pendirian sekolah baru. (wan)

Program-program baru SMK bermunculan.
Program-program baru SMK bermunculan.

 

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Program keahlian yang di ajarkan di SMK diperbaharui. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menginginkan lulusan SMK tidak ketinggalan terhadap perkembangan dunia industri saat ini. Sebaliknya program sepi peminat ditutup.

Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud Mustaghfirin Amin mengatakan, pada pembaharuan berjalan 2014 ini ada program keahlian yang dilebur, ditutup, hingga pemunculan program keahlian baru. Dia mengatakan tahun lalu program keahlian di SMK ada 300-an jenis, tetapi tahun ini dipadatkan menjadi 128 jenis program keahlian.

Mustaghfirin mengatakan, banyak program keahlian baru yang dimunculkan sesuai hasil kajian Kemendikbud. Contohnya adalah program keahlian energi terbarukan, mekatronika, otomasi industri, dan bidang keahlian di kehutanan. “Program keahlian mekatronika ini bisa disebut all in one,” katanya kemarin. Sebab di dalam mekatronika dikombinasikan keahlian teknik mesin, elektronika, dan teknik komputer.

Kemudian program keahlian otomasi industri merupakan bidang keahlian baru sebagai wujud jawaban perkembangan industry dan perusahaan terkini. Mustaghfirin mengatakan sekarang alur produksi sudah banyak yang menggunakan robot. Jika kemampuan siswa SMA tidak ditingkatkan, maka akan kalah bersaing dengan robot.

Selain menghadirkan program keahlian baru, Kemendikbud juga menutup program-program yang selama ini sudah ada. “Diantara yang ditutup adalah program keahlian dalang perwayangan,” katanya. Dia menegaskan bahwa penutupan itu bersifat sementara dan hanya di daerah-daerah tertentu. Ketika ada peminat program dalang, maka akan dibuka lagi.

Program lain sudah dihilangkan adalah program teknik radio. Dia mengatakan teknik radio ini sudah tidak ada, karua dimasukkan dalam program keahlian audio-visual. “Pada era sekarang, siapa yang masih memiliki radio (peralatan radio murni, red). Tentu radionya sudah gabung dengan HP atau lainnya,” paparnya.

Program lain yang sedang dikaji untuk dihapus adalah teknik instalasi listrik. Dia mengatakan program ini sudah tidak relevan dengan posisi lulusan SMK. Mustaghfirin mengatakan keahlian teknik instalasi listrik saja, sekarang sudah bisa dilakukan kuli-kuli lepas harian. “Teknik instalasi listrik akan di-upgrade menjadi teknik pengendalian listrik. Jadi lulusannya tidak hanya mbobol-mbobol tembok,” paparnya.

Mustaghfirin mengatakan pembaruan program keahlian ini juga akan diikuti dengan penambahan kapasitas daya tampung SMK secara nasional. Caranya adalah dengan membuka akses lebih besar kepada masyarakat atau swata untuk mengajukan pendirian unit sekolah baru (USB).

Bahkan selain akses dibuka lebar, Mustaghfirin mengatakan Kemendikbud memberikan sumbangan dana untuk pendirian USB oleh pihak swasta. Tahun ini dialokasikan dana bantuan untuk 23 unit USB di seluruh Indonesia, dengan anggaran masing-masing Rp 1,7 miliar.

Menurutnya pendidikan USB oleh pemerintah daerah sulit berkembang saat ini. Pasalnya pemerintah daerah kesulitan menjadi lahan untuk pendirian sekolah baru. Berbeda dengan pihak swasta yang leluasa mencari lahan untuk pendirian sekolah baru. (wan)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/