26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Gara-gara Jereng-jerengan Saat Isi BBM

Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos/JPNN Pasukan Marinir tiba di Mako Brimob untuk membantu melakukan pengaman terkait insiden anatara Brimob Polda Kepri dengan Yonif 134, Rabu (19/11).
Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos/JPNN
Pasukan Marinir tiba di Mako Brimob untuk membantu melakukan pengaman terkait insiden antara Brimob Polda Kepri dengan Yonif 134, Rabu (19/11).

BATAM, SUMUTPOS.CO – Kondisi di Batam masih mencekam. ’Perang’ antara anggota TNI Yonif 134 Tuah Sakti melawan Brimob Polda Kepulauan Riau,

Rabu (19/11), berlangsung hingga malam. Mako Brimob di kawasan Balerang terus ditembaki dari beberapa sisi, meski sedang dalam upaya damai.

“Mako Brimob ini terus ditembaki dari luar. Dari belakang dan samping kiri kanan,” kata Wakil Gubernur Riau Soerya Respationo saat diwawancara secara live di Metro TV.

Soeryo mengaku terjebak di dalam Mako Brimob. Keberadaannya di markas Brimob itu adalah untuk menenangkan dan mendamaikan kedua belah pihak. Menurutnya saat ini, sedang berlangsung pertemuan antara para petinggi TNI dan Polri di Batam. Yakni Pangdam, Kapolda, Danrem, Kasat Brimob dan lainnya.

“Pokoknya malam ini juga permalasahan ini harus tuntas,” ujarnya dengan nada tegas. Lebih lanjut dia menuturkan bahwa listik di sekitar Mako Brimob masih dipadamkan.

Warga menyebut kontak senjata itu berlangsung sejak sore. Kondisi tersebut membuat suasana di kawasan Balerang mencekam. Warga mengaku heran meski terjadi kontak senjata, Mako Brimob terus dijaga Polisi Militer TNI AD.

Suasana di Mako Brimob Polda Kepri di Tembesi, Batam, Rabu (19/11) pagi mendadak mencekam. Suara tembakan terdengar di lingkungan markas. Mendengar suara tembakan tersebut, anak-anak yang ada di lokasi menangis histeris, begitu juga para ibu mereka. Sebagian anak-anak dan ibu-ibu istri dari anggota Brimobda Kepri kemudian diamankan di dalam mobil Gegana namun sebagian masih di dalam rumah.

Kejadian tersebut terjadi menyusul adanya penyerangan anggota Yonif 134 Tuah Sakti ke Barak Teratai Brimob Polda Kepri. Peristiwa penyerangan ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.

Menurut informasi, anggota TNI berpakaian sipil datang mengendarai sepeda motor dan membawa parang dan broti. Mereka memecahkan kaca sebelah kiri pintu Barak Teratai. Tak berselang lama, mereka buru-buru kabur.

Penyerangan bermula akibat anggota TNI selisih paham dengan beberapa anggota Brimob. “Itu berawal dari masalah sepele tadi pagi,” ujar seorang sumber yang mengetahui kejadian tersebut. Menurutnya, sekitar pukul 10.15 terjadi perselisihan antara anggota Brimob Polda Kepri dan oknum anggota Yonif 134 Tuah Sakti.

Sementara penuturan sumber lain, anggota Yonif 134 Tuah Sakti yang terlibat perselisihan adalah Pratu NY dan Praka BD. Sedangkan anggota Brimob yang terlibat adalah Bripda SM dan Bripda SL.

Lebih lanjut sumber itu menceritakan perselisihan bermula saat Pratu NY dan Praka BD yang berboncengan motor mengisi BBM eceran di sebuah warung nasi. Warung tersebut terletak di seberang Mako Brimob, Jalan Trans Balerang.

Tak lama kemudian ada dua anggota Brimob Polda Kepri Bripda SM dan Bripda SL melintas menggunakan sepeda. “Anggota TNI dan Brimob itu saling beradu pandang,” ujar sumber yang tak mau ditulis namanya tersebut.

Setelah pergi beberapa saat, ternyata dua Brimob kembali dan mendatangi Pratu NY dan Praka BD. “Apa kau lihat-lihat, mau main lagi kita?” celetuknya. Pratu NY pun menjawab, “Kalo mau main jangan di sini, malu dilihat orang sipil.”

Dua Brimob pun pergi. Saat itu juga Pratu NY menelepon temannya Bripka Agus yang merupakan anggota Resmob. Dia meminta Agus segera datang ke tempatnya lantaran dirinya terlibat masalah dengan anggota Brimob.

Sekitar pukul 10.20, Bripka SM kembali mendatangi Pratu NY yang masih ada di warung nasi. Kali ini dia membawa empat orang temannya. Yakni, Bripda SLB, Bripda SLL, Bripda SIA, dan Bripda HK. Untungnya, tak berselang lama Bripka Agus bersama anggota Provost Brimob Brigadir Made datang.

“Akhirnya kelima Brimob yang hendak berkelahi bubar,” ujar sumber tersebut.

Selanjutnya Bripka Agus dan Made memberikan pengertian kepada dua anggota Yonif 134 Tuah Saktu itu agar bisa menahan diri. “Tapi pukul 10.30 sekitar 30 anggota Yonif Tuah Sakti datang ke TKP karena tak terima dengan perlakuan oknum Brimob itu,” ujarnya. Dan melakukan penyerangan ke markas Brimob.

Komandan Resimen Militer (Danrem) 033 Wira Pratama (WP), Brigadir Jenderal (Brigjend) TNI Eko Margiono mengakui bahwa pelaku penyerangan Barak Teratai Satuan Brimob Polda Kepri di Tembesi adalah anggotanya dari Yonif 134 Tuah Sakti (TS).

Margiono menceritakan, peristiwa itu dikarenakan adanya saling pandang antara dua aparat saat mengisi bahan bakar minyak di salah satu tempat penjual bensin eceran di perumahan Buana Mas, Tembesi.

Keributan itupun berujung pada perusakan bangunan Barak Teratai Satbrimob Polda Kepri. Akibatnya, kaca bagian depan Barak Teratai pecah, namun tak menimbulkan korban jiwa.

“Itu akibat darah muda. Hanya karena lirik-lirikan mereka sampai emosi. Sekarang situasi sudah aman. Kita sudah mengendalikan semua situasi,” katanya.

Kemarin , keduanya sudah didamaikan. Dimediasi Wakil Gubernur Kepri Soeryo Respationo, pimpinan TNI dan Polri bertemu di Markas Brimob, Rabu (19/11) siang. Hadir dalam mediasi itu, Danrem Wira Pratama 033 Brigjen TNI Eko M dan Kasat Brimob Polda Kepri Kombes Tory Christianto.

Perselisihan antara anggota Yonif-134 dan personel Brimob terjadi di depan Markas Brimob, Rabu(19/11) berawal saat Pratu Nuryanto dan Praka Budiono bertemu 2 anggota Brimob di kios eceran Jalan Trans Barelang, Kecamatan Sagulum. Entah kenapa mereka adu mulut.

“Kejadian itu menyebar pada sejumlah anggota Batalion Infanteri lainnya. Sedikitnya 30 orang mendatangi markas Brimob untuk mengklarifikasi,” kata Brigjen Eko M.

Kombes Tory Christianto mengatakan hal yang sama. Dua anggota Brimob yang adu mulut dengan anggota TNI adalah Bripda E Simanjuntak dengan Bripda S Purba. “Sekarang sudah didamaikan,” katanya.

Sekadar mengingatkan, 21 September 2014 lalu, anggota TNI dan Brimob juga bentrok di Markas Brimob. Bahkan sempat ada tembakan. 4 anggota TNI terluka karena terkena tembakan pantulan. (fat/mas/boy/gir/net/bbs/jpnn)

Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos/JPNN Pasukan Marinir tiba di Mako Brimob untuk membantu melakukan pengaman terkait insiden anatara Brimob Polda Kepri dengan Yonif 134, Rabu (19/11).
Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos/JPNN
Pasukan Marinir tiba di Mako Brimob untuk membantu melakukan pengaman terkait insiden antara Brimob Polda Kepri dengan Yonif 134, Rabu (19/11).

BATAM, SUMUTPOS.CO – Kondisi di Batam masih mencekam. ’Perang’ antara anggota TNI Yonif 134 Tuah Sakti melawan Brimob Polda Kepulauan Riau,

Rabu (19/11), berlangsung hingga malam. Mako Brimob di kawasan Balerang terus ditembaki dari beberapa sisi, meski sedang dalam upaya damai.

“Mako Brimob ini terus ditembaki dari luar. Dari belakang dan samping kiri kanan,” kata Wakil Gubernur Riau Soerya Respationo saat diwawancara secara live di Metro TV.

Soeryo mengaku terjebak di dalam Mako Brimob. Keberadaannya di markas Brimob itu adalah untuk menenangkan dan mendamaikan kedua belah pihak. Menurutnya saat ini, sedang berlangsung pertemuan antara para petinggi TNI dan Polri di Batam. Yakni Pangdam, Kapolda, Danrem, Kasat Brimob dan lainnya.

“Pokoknya malam ini juga permalasahan ini harus tuntas,” ujarnya dengan nada tegas. Lebih lanjut dia menuturkan bahwa listik di sekitar Mako Brimob masih dipadamkan.

Warga menyebut kontak senjata itu berlangsung sejak sore. Kondisi tersebut membuat suasana di kawasan Balerang mencekam. Warga mengaku heran meski terjadi kontak senjata, Mako Brimob terus dijaga Polisi Militer TNI AD.

Suasana di Mako Brimob Polda Kepri di Tembesi, Batam, Rabu (19/11) pagi mendadak mencekam. Suara tembakan terdengar di lingkungan markas. Mendengar suara tembakan tersebut, anak-anak yang ada di lokasi menangis histeris, begitu juga para ibu mereka. Sebagian anak-anak dan ibu-ibu istri dari anggota Brimobda Kepri kemudian diamankan di dalam mobil Gegana namun sebagian masih di dalam rumah.

Kejadian tersebut terjadi menyusul adanya penyerangan anggota Yonif 134 Tuah Sakti ke Barak Teratai Brimob Polda Kepri. Peristiwa penyerangan ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.

Menurut informasi, anggota TNI berpakaian sipil datang mengendarai sepeda motor dan membawa parang dan broti. Mereka memecahkan kaca sebelah kiri pintu Barak Teratai. Tak berselang lama, mereka buru-buru kabur.

Penyerangan bermula akibat anggota TNI selisih paham dengan beberapa anggota Brimob. “Itu berawal dari masalah sepele tadi pagi,” ujar seorang sumber yang mengetahui kejadian tersebut. Menurutnya, sekitar pukul 10.15 terjadi perselisihan antara anggota Brimob Polda Kepri dan oknum anggota Yonif 134 Tuah Sakti.

Sementara penuturan sumber lain, anggota Yonif 134 Tuah Sakti yang terlibat perselisihan adalah Pratu NY dan Praka BD. Sedangkan anggota Brimob yang terlibat adalah Bripda SM dan Bripda SL.

Lebih lanjut sumber itu menceritakan perselisihan bermula saat Pratu NY dan Praka BD yang berboncengan motor mengisi BBM eceran di sebuah warung nasi. Warung tersebut terletak di seberang Mako Brimob, Jalan Trans Balerang.

Tak lama kemudian ada dua anggota Brimob Polda Kepri Bripda SM dan Bripda SL melintas menggunakan sepeda. “Anggota TNI dan Brimob itu saling beradu pandang,” ujar sumber yang tak mau ditulis namanya tersebut.

Setelah pergi beberapa saat, ternyata dua Brimob kembali dan mendatangi Pratu NY dan Praka BD. “Apa kau lihat-lihat, mau main lagi kita?” celetuknya. Pratu NY pun menjawab, “Kalo mau main jangan di sini, malu dilihat orang sipil.”

Dua Brimob pun pergi. Saat itu juga Pratu NY menelepon temannya Bripka Agus yang merupakan anggota Resmob. Dia meminta Agus segera datang ke tempatnya lantaran dirinya terlibat masalah dengan anggota Brimob.

Sekitar pukul 10.20, Bripka SM kembali mendatangi Pratu NY yang masih ada di warung nasi. Kali ini dia membawa empat orang temannya. Yakni, Bripda SLB, Bripda SLL, Bripda SIA, dan Bripda HK. Untungnya, tak berselang lama Bripka Agus bersama anggota Provost Brimob Brigadir Made datang.

“Akhirnya kelima Brimob yang hendak berkelahi bubar,” ujar sumber tersebut.

Selanjutnya Bripka Agus dan Made memberikan pengertian kepada dua anggota Yonif 134 Tuah Saktu itu agar bisa menahan diri. “Tapi pukul 10.30 sekitar 30 anggota Yonif Tuah Sakti datang ke TKP karena tak terima dengan perlakuan oknum Brimob itu,” ujarnya. Dan melakukan penyerangan ke markas Brimob.

Komandan Resimen Militer (Danrem) 033 Wira Pratama (WP), Brigadir Jenderal (Brigjend) TNI Eko Margiono mengakui bahwa pelaku penyerangan Barak Teratai Satuan Brimob Polda Kepri di Tembesi adalah anggotanya dari Yonif 134 Tuah Sakti (TS).

Margiono menceritakan, peristiwa itu dikarenakan adanya saling pandang antara dua aparat saat mengisi bahan bakar minyak di salah satu tempat penjual bensin eceran di perumahan Buana Mas, Tembesi.

Keributan itupun berujung pada perusakan bangunan Barak Teratai Satbrimob Polda Kepri. Akibatnya, kaca bagian depan Barak Teratai pecah, namun tak menimbulkan korban jiwa.

“Itu akibat darah muda. Hanya karena lirik-lirikan mereka sampai emosi. Sekarang situasi sudah aman. Kita sudah mengendalikan semua situasi,” katanya.

Kemarin , keduanya sudah didamaikan. Dimediasi Wakil Gubernur Kepri Soeryo Respationo, pimpinan TNI dan Polri bertemu di Markas Brimob, Rabu (19/11) siang. Hadir dalam mediasi itu, Danrem Wira Pratama 033 Brigjen TNI Eko M dan Kasat Brimob Polda Kepri Kombes Tory Christianto.

Perselisihan antara anggota Yonif-134 dan personel Brimob terjadi di depan Markas Brimob, Rabu(19/11) berawal saat Pratu Nuryanto dan Praka Budiono bertemu 2 anggota Brimob di kios eceran Jalan Trans Barelang, Kecamatan Sagulum. Entah kenapa mereka adu mulut.

“Kejadian itu menyebar pada sejumlah anggota Batalion Infanteri lainnya. Sedikitnya 30 orang mendatangi markas Brimob untuk mengklarifikasi,” kata Brigjen Eko M.

Kombes Tory Christianto mengatakan hal yang sama. Dua anggota Brimob yang adu mulut dengan anggota TNI adalah Bripda E Simanjuntak dengan Bripda S Purba. “Sekarang sudah didamaikan,” katanya.

Sekadar mengingatkan, 21 September 2014 lalu, anggota TNI dan Brimob juga bentrok di Markas Brimob. Bahkan sempat ada tembakan. 4 anggota TNI terluka karena terkena tembakan pantulan. (fat/mas/boy/gir/net/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/