25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Terorganisir… Gafatar Punya Bupati dan Camat Sendiri

FOTO: Rakyat Kalbar Mobil Bupati Gafatar (paling kanan). 
FOTO: Rakyat Kalbar
Mobil Bupati Gafatar (paling kanan).

KAYONG UTARA, SUMUTPOS.CO – Dugaan para pendatang, yang akhirnya terungkap bahwa mereka adalah eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), masuk ke Kalimantan Barat secara teroganisir tak salah. Hasil penelusuran Rakyat Kalbar (grup JPNN), akhirnya terungkap bahwa Gafatar memang terorganisir secara rapi. 
Di Kabupaten Kayong Utara (KKU) ada salah seorang anggota Gafatar bernama Aji yang menceritakan secara gamblang bagaimana manajerial di Gafatar. Eks Gafatar di KKU menyebut di kelompok mereka, ada yang disebut sebagai Bupati Gafatar yang mengendalikan organisasi tersebut. Struktur organisasi terendah mereka, dimulai dari Camat.

Dari hasil investigasi lebih mendalam, ada inisial Fm. Pria kelahian Jakarta tahun 1981 itu tinggal di rumah kontrakan di Jalan Sepakat, Desa Sutera, Kecamatan Sukadana, Kalbar.

Kepastian Fm sebagai Sang ‘Bupati’ diperoleh dari salah satu anggotanya berinisial Fa, pria asal Jogjakarta yang mengontrak di Jalan Tanah Merah, Desa Sutera, Kecamatan Sukadana.

Menurut Fa, Fm memiliki wewenang untuk mengatur logistik, koordinasi antar koordinator (‘Camat’). Misalnya, melakukan koordinasi dengan Jk di Desa Sedahan Jaya, Sir selaku koordinator Melinsum Desa Sejahtera, dan sejumlah koordinator lainnya. Fm pun memiliki keistimewaan.

“Punya fasilitas (mobil dan rumah,red) dan pengawal yang berbadan tegap plus sangar,” tutur Fa.

Sebagai pemimpin di kelompok itu, Fm menempati rumah permanen lengkap dengan pendingin ruangan di tengah Kota Sukadana. Juga satu unit mobil Toyota Innova berplat KB 1647 HG.

Dia tinggal di rumah tersebut bersama istri dan lima anaknya serta Si Bodyguard. “Saya beda dengan dia (Fm). Ibarat di kelas, saya ini murid, mereka Dewan Guru dan kepala sekolah,” beber Fa.

FOTO: Rakyat Kalbar Mobil Bupati Gafatar (paling kanan). 
FOTO: Rakyat Kalbar
Mobil Bupati Gafatar (paling kanan).

KAYONG UTARA, SUMUTPOS.CO – Dugaan para pendatang, yang akhirnya terungkap bahwa mereka adalah eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), masuk ke Kalimantan Barat secara teroganisir tak salah. Hasil penelusuran Rakyat Kalbar (grup JPNN), akhirnya terungkap bahwa Gafatar memang terorganisir secara rapi. 
Di Kabupaten Kayong Utara (KKU) ada salah seorang anggota Gafatar bernama Aji yang menceritakan secara gamblang bagaimana manajerial di Gafatar. Eks Gafatar di KKU menyebut di kelompok mereka, ada yang disebut sebagai Bupati Gafatar yang mengendalikan organisasi tersebut. Struktur organisasi terendah mereka, dimulai dari Camat.

Dari hasil investigasi lebih mendalam, ada inisial Fm. Pria kelahian Jakarta tahun 1981 itu tinggal di rumah kontrakan di Jalan Sepakat, Desa Sutera, Kecamatan Sukadana, Kalbar.

Kepastian Fm sebagai Sang ‘Bupati’ diperoleh dari salah satu anggotanya berinisial Fa, pria asal Jogjakarta yang mengontrak di Jalan Tanah Merah, Desa Sutera, Kecamatan Sukadana.

Menurut Fa, Fm memiliki wewenang untuk mengatur logistik, koordinasi antar koordinator (‘Camat’). Misalnya, melakukan koordinasi dengan Jk di Desa Sedahan Jaya, Sir selaku koordinator Melinsum Desa Sejahtera, dan sejumlah koordinator lainnya. Fm pun memiliki keistimewaan.

“Punya fasilitas (mobil dan rumah,red) dan pengawal yang berbadan tegap plus sangar,” tutur Fa.

Sebagai pemimpin di kelompok itu, Fm menempati rumah permanen lengkap dengan pendingin ruangan di tengah Kota Sukadana. Juga satu unit mobil Toyota Innova berplat KB 1647 HG.

Dia tinggal di rumah tersebut bersama istri dan lima anaknya serta Si Bodyguard. “Saya beda dengan dia (Fm). Ibarat di kelas, saya ini murid, mereka Dewan Guru dan kepala sekolah,” beber Fa.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/