25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Panitia SNMPTN Rahasiakan Sekolah yang Di-blacklist

JAKARTA-Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)2014 merahasiakan tujuh hingga 10 nama sekolah yang masuk daftar hitam (blacklist) di sejumlah universitas negeri.

Ketua Panitia SNMPTN 2014 Ganjar Kurnia berdalih, pihaknya tidak mau membuka aib sekolah yang  dihapus dari daftar sekolah peserta SNMPTN tahun ini.

“Kami sudah berkomitmen untuk tidak menyebut nama-nama sekolah karena itu aib,” ujar Ganjar, yang juga Rektor Universitas Padjajaran Bandung itu, saat dihubungi koran ini kemarin (20/2).

Sekedar diketahui, untuk wilayah Sumut, SMAN 5 Medan pernah masuk daftar blacklist pada 2013. Ini lantaran ada dugaan pamalsuan data prestasi para siswa berupa nilai rapor ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Nah, ditanya apakah untuk tahun ini SMAN 5 Medan masih masuk daftar hitam, Ganjar masih enggan buka mulut.

Yang pasti, kata pria bergelar profesor itu, ketika sekolah masuk daftar blacklist, maka sistem yang dirancang Panitia SNMPTN akan menolak data yang dimasukkan sekolah itu.

Nah, saat sistem komputerisasi itu menolak data, di layar akan muncul tulisan, yang meminta agar sekolah itu mengklarifikasi dulu persoalan ke pihak universitas, tempat sekolah itu mengirim data palsu siswa pada SNMPTN 2013.

“Yang pertama mengentri data itu sekolah. Selanjutnya masing-masing siswa. Nah, ketika siswanya itu juga tak bisa memasukkan data ke sistem, maka otomatis pihak siswa akan bertanya ke pihak sekolah,” kata Ganjar.

Dijelaskan, pihak Panitia sebenarnya juga tidak kaku. Ketika sekolah itu mau segera mengklarifikasi masalahnya ke pihak universitas dan universitas menerima penjelasan, maka Panitia akan membuka blokir data.

“Kalau sudah diklarifikasi dan universitas menerima, lantas universitas lapor ke Panitia. Maka kami akan langsung membuka sistemnya untuk sekolah itu,” beber Ganjar.

Lantaran tidak kaku itulah, kata dia, jumlah sekolah yang masuk daftar hitam berkurang terus. Semula, pada 2013, ada 72 sekolah yang masuk daftar. Lantas, sekarang menyusut tinggal tujuh hingga 10 sekolah saja. (sam/ije)

JAKARTA-Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)2014 merahasiakan tujuh hingga 10 nama sekolah yang masuk daftar hitam (blacklist) di sejumlah universitas negeri.

Ketua Panitia SNMPTN 2014 Ganjar Kurnia berdalih, pihaknya tidak mau membuka aib sekolah yang  dihapus dari daftar sekolah peserta SNMPTN tahun ini.

“Kami sudah berkomitmen untuk tidak menyebut nama-nama sekolah karena itu aib,” ujar Ganjar, yang juga Rektor Universitas Padjajaran Bandung itu, saat dihubungi koran ini kemarin (20/2).

Sekedar diketahui, untuk wilayah Sumut, SMAN 5 Medan pernah masuk daftar blacklist pada 2013. Ini lantaran ada dugaan pamalsuan data prestasi para siswa berupa nilai rapor ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Nah, ditanya apakah untuk tahun ini SMAN 5 Medan masih masuk daftar hitam, Ganjar masih enggan buka mulut.

Yang pasti, kata pria bergelar profesor itu, ketika sekolah masuk daftar blacklist, maka sistem yang dirancang Panitia SNMPTN akan menolak data yang dimasukkan sekolah itu.

Nah, saat sistem komputerisasi itu menolak data, di layar akan muncul tulisan, yang meminta agar sekolah itu mengklarifikasi dulu persoalan ke pihak universitas, tempat sekolah itu mengirim data palsu siswa pada SNMPTN 2013.

“Yang pertama mengentri data itu sekolah. Selanjutnya masing-masing siswa. Nah, ketika siswanya itu juga tak bisa memasukkan data ke sistem, maka otomatis pihak siswa akan bertanya ke pihak sekolah,” kata Ganjar.

Dijelaskan, pihak Panitia sebenarnya juga tidak kaku. Ketika sekolah itu mau segera mengklarifikasi masalahnya ke pihak universitas dan universitas menerima penjelasan, maka Panitia akan membuka blokir data.

“Kalau sudah diklarifikasi dan universitas menerima, lantas universitas lapor ke Panitia. Maka kami akan langsung membuka sistemnya untuk sekolah itu,” beber Ganjar.

Lantaran tidak kaku itulah, kata dia, jumlah sekolah yang masuk daftar hitam berkurang terus. Semula, pada 2013, ada 72 sekolah yang masuk daftar. Lantas, sekarang menyusut tinggal tujuh hingga 10 sekolah saja. (sam/ije)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/