JAKARTA – Matahari tepat berada di atas kepala ketika Menteri BUMN Dahlan Iskan berjalan kaki menelusuri gang sempit di Jalan Petamburan III, Slipi, Jakarta Barat, kemarin (20/4). Tanpa rencana sebelumnya, dia tergerak untuk pergi mengunjungi drs Suyadi alias Pak Raden yang tinggal di salah satu rumah kontrakan di gang itu.
Keinginan bersilaturahmi dengan pencipta boneka Si Unyil ini muncul setelah Dahlan menunaikan salat Jumat di Masjid Jami’ al Islam, Petamburan, Jakarta. Kebetulan, kediaman Pak Raden hanya tiga gang dari masjid.
Mengenakan stelan kemeja warna putih, celana hitam dipadu dengan sepatu kets, Dahlan langsung masuk ke rumah Pak Raden. Pria berusia 79 itu sedang duduk di dalam rumahnya. Dia kaget karena kedatangan Dahlan secara tiba-tiba tanpa direncanakan sebelumnya. Pak Raden menyambut Dahlan dengan wajah sumringah. Keduanya lalu duduk berdampingan di kursi sederhana. Dahlan menjelaskan maksud kedatangannya untuk bersilaturahmi. Dia juga bertanya soal kondisi kesehatan Pak Raden.
Deretan lukisan karya Pak Raden yang digantungkan di dinding menyedot perhatian Dahlan. Di usia yang sudah senja, pria dengan suara khas itu memang masih rajin melukis. Hasil lukisannya dijual untuk penyambung hidup. Dahlan juga melongok ke ruang depan yang dipakai untuk studio lukisan.
Kunjungan Menteri BUMN yang hanya berlangsung sekitar 7 menit itu tidak disia-siakan oleh Pak Raden. Dia menceritakan seputar sengketa hak cipta boneka Si Unyil yang kini sedang ramai diberitakan.
Pak Raden memang sedang menuntut Perusahaan Film Nasional (PFN), salah satu perusahaan BUMN, atas hak royalti. Sementara PFN menyatakan memiliki hak paten atas Si Unyil. Perusahaan ini sendiri sedang dililit utang dan terancam akan dilikuidasi.
Menanggapi hal itu, Dahlan menyatakan tidak akan mencampuri masalah hukum terkait hak cipta Si Unyil. (jpnn)