26 C
Medan
Monday, February 17, 2025

Hary Tanoe Potensial Jadi Cawapres Jokowi

ISTIMEWA FOR SUMUT POS
BUKA: Presiden RI Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, membuka secara resmi Rapimnas II Perindo di Jakarta, belum lama ini.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO -Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing, merespon survei Lembaga Media Survei Nasional (Median), dan menilai sosok Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo tepat disandingkan dengan Joko Widodo di Pemilu Presiden 2019 mendatang. Menurutnya, kedua tokoh ini akan menjadi kekuatan baru dalam menata Indonesia.

“Ya, karena dari sudut leadership (Jokowi-Hary Tanoe), akan tumbuh kekuatan baru menata negeri ini,” tutur Emrus, baru-baru ini.

Seperti diketahui, Median menerbitkan hasil survei elektabilitas kandidat capres-cawapres di Pilpres 2019. Pasangan Jokowi-Hary Tanoe disebut memiliki elektabilitas sebesar 41,8 persen. Pada survei yang sama, Partai Perindo yang dinakhodai oleh Hary Tanoe itu, juga dinyatakan menjadi partai baru terkuat.

Emrus memaparkan, Indonesia memerlukan sosok pemimpin negarawan, pluralis, dan mampu merangkul semua lapisan masyarakat. Hal tersebut karena Indonesia memiliki segudang persoalan dari berbagai aspek, seperti ekonomi, hukum, dan bidang lainnya.

Sosok tersebut, dinilai cocok disematkan pada Hary Tanoe yang bukan semata populer atau cerdas, namun juga memiliki visi misi jelas bersama partai yang dipimpinnya, yakni Partai Perindo. “Pak Hary Tanoe punya semua itu. Ia mampu menjadi role model bagi masyarakat. Fenomenal sudah, sukses apalagi. Jiwa kepemimpinan bagus, itu poin penting,” kata Emrus.

Dosen ilmu komunikasi dan politik ini, menjelaskan, seorang pemimpin juga harus mampu merangkul semua golongan dan bertindak adil, termasuk dalam menyebarluaskan pemerataan pembangunan, dan mampu memberikan fasilitas atau kemudahan untuk seluruh rakyat. “Banyak tantangan lain Indonesia ke depan, yang bukan hanya meningkatkan pendapatan negara, tapi bagaimana seorang pemimpin mampu meratakan pembangunan,” ungkap Emrus.

Bahkan Emrus menjelaskan, kedua sosok tersebut memiliki kecocokan visi. Dalam setiap kesempatan, seringkali gagasan Hary Tanoe melengkapi Jokowi. “Pandangan Hary Tanoe ada sangkut pautnya dengan gagasan Presiden Joko Widodo. Seperti bagaimana membangun infrastruktur dan membangun IT di Indonesia, karena dengan IT semua cita-cita pembangunan, perbankan, dan pelayanan publik, semakin terbuka,” jelasnya.

Selain itu, Emrus mengatakan, pada Pilpres 2019, diperlukan pasangan capres-cawapres yang mampu menyajikan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain itu, peduli dengan budaya dan martabat bangsa. “Pak Hary Tanoe adalah tokoh yang mampu merangkul semua suku, agama, ras, dan seluruh lapisan masyarakat. Jadi, tepat rasanya jika disandingkan dengan Jokowi,” pungkasnya. (ram/saz)

 

ISTIMEWA FOR SUMUT POS
BUKA: Presiden RI Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, membuka secara resmi Rapimnas II Perindo di Jakarta, belum lama ini.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO -Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing, merespon survei Lembaga Media Survei Nasional (Median), dan menilai sosok Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo tepat disandingkan dengan Joko Widodo di Pemilu Presiden 2019 mendatang. Menurutnya, kedua tokoh ini akan menjadi kekuatan baru dalam menata Indonesia.

“Ya, karena dari sudut leadership (Jokowi-Hary Tanoe), akan tumbuh kekuatan baru menata negeri ini,” tutur Emrus, baru-baru ini.

Seperti diketahui, Median menerbitkan hasil survei elektabilitas kandidat capres-cawapres di Pilpres 2019. Pasangan Jokowi-Hary Tanoe disebut memiliki elektabilitas sebesar 41,8 persen. Pada survei yang sama, Partai Perindo yang dinakhodai oleh Hary Tanoe itu, juga dinyatakan menjadi partai baru terkuat.

Emrus memaparkan, Indonesia memerlukan sosok pemimpin negarawan, pluralis, dan mampu merangkul semua lapisan masyarakat. Hal tersebut karena Indonesia memiliki segudang persoalan dari berbagai aspek, seperti ekonomi, hukum, dan bidang lainnya.

Sosok tersebut, dinilai cocok disematkan pada Hary Tanoe yang bukan semata populer atau cerdas, namun juga memiliki visi misi jelas bersama partai yang dipimpinnya, yakni Partai Perindo. “Pak Hary Tanoe punya semua itu. Ia mampu menjadi role model bagi masyarakat. Fenomenal sudah, sukses apalagi. Jiwa kepemimpinan bagus, itu poin penting,” kata Emrus.

Dosen ilmu komunikasi dan politik ini, menjelaskan, seorang pemimpin juga harus mampu merangkul semua golongan dan bertindak adil, termasuk dalam menyebarluaskan pemerataan pembangunan, dan mampu memberikan fasilitas atau kemudahan untuk seluruh rakyat. “Banyak tantangan lain Indonesia ke depan, yang bukan hanya meningkatkan pendapatan negara, tapi bagaimana seorang pemimpin mampu meratakan pembangunan,” ungkap Emrus.

Bahkan Emrus menjelaskan, kedua sosok tersebut memiliki kecocokan visi. Dalam setiap kesempatan, seringkali gagasan Hary Tanoe melengkapi Jokowi. “Pandangan Hary Tanoe ada sangkut pautnya dengan gagasan Presiden Joko Widodo. Seperti bagaimana membangun infrastruktur dan membangun IT di Indonesia, karena dengan IT semua cita-cita pembangunan, perbankan, dan pelayanan publik, semakin terbuka,” jelasnya.

Selain itu, Emrus mengatakan, pada Pilpres 2019, diperlukan pasangan capres-cawapres yang mampu menyajikan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain itu, peduli dengan budaya dan martabat bangsa. “Pak Hary Tanoe adalah tokoh yang mampu merangkul semua suku, agama, ras, dan seluruh lapisan masyarakat. Jadi, tepat rasanya jika disandingkan dengan Jokowi,” pungkasnya. (ram/saz)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/