25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Parang Segoni Masuk Batam

Rombongan Ormas Asal Medan Diduga Telah Tiba

BATAM-Bentrok berdarah di Batam beberapa hari lalu diduga akan kembali berulang. Diduga rombongan Ormas dari Medan telah tiba di Batam. Dan, sekarung senjata tajam pun ditemukan dari penumpang Kapal Motor (KM) Kelud yang berlayar dari Belawan Medan saat tiba di Batam.

Polisi menemukan senjata tajam berupa belasan buah parang dan sebuah senapan angin ketika menggelar razia di Pelabuhan Sekupang, Batam, Rabu (20/6). Senjata tajam ini diperoleh dari salah seorang penumpang KM Kelud di pintu keluar Pelabuhan Sekupang.

Batam Pos (grup Sumut Pos) melaporkan, penumpang yang belum diketahui namanya ini menyimpan parang-parang dalam karung. Sedangkan senapan angin ia balutkan di tikar berukuran besar. Hingga kini belum diketahui motif senjata-senjata ini ia masukan ke Batam. Polisi sendiri masih melakukan pemeriksaan intensif.

Aparat gabungan yang terdiri dari TNI, Polri dan Satpol PP sudah disiagakan sejak bentrokan dua kubu di depan Hotel Planet Holiday, Senin (18/6) lalu. Ini dilakukan untuk menghindari kerusuhan lanjutan. KM Kelud yang tiba dari Belawan, Sumatera Utara sudah diantisipasi aparat.
Pelabuhan Sekupang ini merupakan penghubung antara Batam dan Belawan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Penumpang KM Kelud dari Belawan yang tiba di Batam dirazia aparat.

“Tidak hanya di sini, pelabuhan lain juga dijaga. Di TKP (tempat kejadian perkara) Planet juga masih ada dua pleton yang ditempatkan,” kata Kabag Ops Polres Barelang, Kompol Anton Sudjarwo, kemarin.

Tapi, Anton Sudjarwo membantah adanya rombongan organisasi masyarakat (Ormas) dari Medan yang tiba di Batam. Menurutnya kabar itu hanya isu yang sengaja dikembangkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

“Tujuannya, tetap untuk stabilitas. Nggak ada, isu itu. Ini terkait antisipasi saja,” kata Anton.

Kabar adanya rombongan Ormas dari Medan sempat menyeruak menyusul tewasnya Johan Sihombing dalam bentrokan di depan Hotel Planet Holiday, Senin (18/6) lalu.

Kericuhan ini berawal ini ketika Massa dari dua kubu berbeda yang saling bersengketa lahan bentrok di Area Hotel Planet Holiday, Batam, Senin (18/6) sekitar pukul 15.00. Akibatnya, 11 orang terkapar terkena sabetan parang dan pedang.

Dari korban yang terkapar itu satu di antaranya tewas yang belakangan diketahui bernama Johan Sihombing. Sedangkan Hotel Planet Holiday yang menjadi lokasi kerusuhan, kaca-kacanya hancur berantakan.

Bentrokan berdarah ini dipicu perebutan lahan PT Hyundai Metal Indonesia (PT HMI) di Batuampar oleh kubu Toni Fernando (Manager Operasional dan Pemasaran PT HMI) dengan kubu PT Lord Way Accommodation Engineering (PT LWAE) yang didukung Basri. Pada 14 Juni lalu sengketa lahan seluas 4.300 meter persegi antara PT LWAE dengan PT HMI diputus di Pengadilan Negeri (PN) Kota Batam.

Dalam putusannya, PN Batam memenangkan sebagian gugatan PT LAE. Namun pihak PT HMI langsung menyatakan banding atas putusan tersebut, mengingat banyak fakta persidangan yang diabaikan pengadilan.

Johan Sihobing Diterbangkan ke Medan

Sementara itu, Johan Shombing, korban tewas dalam kerusuhan di Planet Holiday diberangkatkan ke kampung halamannya di Medan. Korban diberangkatkan melalui Bandara Hang Nadim ke Bandara Polonia Medan menggunakan pesawat Lion Air, kemarin pagi.
“Johan tadi di antar tiga orang keluarganya,” ujar Kapolsek Kawasan Bandara Hang Nadim Batam, Iptu Heri Sujati.

Tiga orang kerabat Johan langsung menuju pintu keberangkatan. Sementara jasad korban dibawa melalui cargo Bandara. Tidak ada yang istimewa dalam keberangkatan jenazah Johan. Tokoh masyarakat, maupun teman korban tidak ada yang mengantarkannya ke Bandara.”Hanya tiga orang keluarganya saja,” jelasnya.

Menurut salah satu kelurganya, korban akan dikebumikan di Medan yang menjadi tanah kelahirannya.”Keluarga di Medan juga udah berada di Bandara untuk menjemput,” ujar salah satu kelurga korban yang enggan disebutkan namanya. (spt/hgt/rpg/jpnn)

Rombongan Ormas Asal Medan Diduga Telah Tiba

BATAM-Bentrok berdarah di Batam beberapa hari lalu diduga akan kembali berulang. Diduga rombongan Ormas dari Medan telah tiba di Batam. Dan, sekarung senjata tajam pun ditemukan dari penumpang Kapal Motor (KM) Kelud yang berlayar dari Belawan Medan saat tiba di Batam.

Polisi menemukan senjata tajam berupa belasan buah parang dan sebuah senapan angin ketika menggelar razia di Pelabuhan Sekupang, Batam, Rabu (20/6). Senjata tajam ini diperoleh dari salah seorang penumpang KM Kelud di pintu keluar Pelabuhan Sekupang.

Batam Pos (grup Sumut Pos) melaporkan, penumpang yang belum diketahui namanya ini menyimpan parang-parang dalam karung. Sedangkan senapan angin ia balutkan di tikar berukuran besar. Hingga kini belum diketahui motif senjata-senjata ini ia masukan ke Batam. Polisi sendiri masih melakukan pemeriksaan intensif.

Aparat gabungan yang terdiri dari TNI, Polri dan Satpol PP sudah disiagakan sejak bentrokan dua kubu di depan Hotel Planet Holiday, Senin (18/6) lalu. Ini dilakukan untuk menghindari kerusuhan lanjutan. KM Kelud yang tiba dari Belawan, Sumatera Utara sudah diantisipasi aparat.
Pelabuhan Sekupang ini merupakan penghubung antara Batam dan Belawan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Penumpang KM Kelud dari Belawan yang tiba di Batam dirazia aparat.

“Tidak hanya di sini, pelabuhan lain juga dijaga. Di TKP (tempat kejadian perkara) Planet juga masih ada dua pleton yang ditempatkan,” kata Kabag Ops Polres Barelang, Kompol Anton Sudjarwo, kemarin.

Tapi, Anton Sudjarwo membantah adanya rombongan organisasi masyarakat (Ormas) dari Medan yang tiba di Batam. Menurutnya kabar itu hanya isu yang sengaja dikembangkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

“Tujuannya, tetap untuk stabilitas. Nggak ada, isu itu. Ini terkait antisipasi saja,” kata Anton.

Kabar adanya rombongan Ormas dari Medan sempat menyeruak menyusul tewasnya Johan Sihombing dalam bentrokan di depan Hotel Planet Holiday, Senin (18/6) lalu.

Kericuhan ini berawal ini ketika Massa dari dua kubu berbeda yang saling bersengketa lahan bentrok di Area Hotel Planet Holiday, Batam, Senin (18/6) sekitar pukul 15.00. Akibatnya, 11 orang terkapar terkena sabetan parang dan pedang.

Dari korban yang terkapar itu satu di antaranya tewas yang belakangan diketahui bernama Johan Sihombing. Sedangkan Hotel Planet Holiday yang menjadi lokasi kerusuhan, kaca-kacanya hancur berantakan.

Bentrokan berdarah ini dipicu perebutan lahan PT Hyundai Metal Indonesia (PT HMI) di Batuampar oleh kubu Toni Fernando (Manager Operasional dan Pemasaran PT HMI) dengan kubu PT Lord Way Accommodation Engineering (PT LWAE) yang didukung Basri. Pada 14 Juni lalu sengketa lahan seluas 4.300 meter persegi antara PT LWAE dengan PT HMI diputus di Pengadilan Negeri (PN) Kota Batam.

Dalam putusannya, PN Batam memenangkan sebagian gugatan PT LAE. Namun pihak PT HMI langsung menyatakan banding atas putusan tersebut, mengingat banyak fakta persidangan yang diabaikan pengadilan.

Johan Sihobing Diterbangkan ke Medan

Sementara itu, Johan Shombing, korban tewas dalam kerusuhan di Planet Holiday diberangkatkan ke kampung halamannya di Medan. Korban diberangkatkan melalui Bandara Hang Nadim ke Bandara Polonia Medan menggunakan pesawat Lion Air, kemarin pagi.
“Johan tadi di antar tiga orang keluarganya,” ujar Kapolsek Kawasan Bandara Hang Nadim Batam, Iptu Heri Sujati.

Tiga orang kerabat Johan langsung menuju pintu keberangkatan. Sementara jasad korban dibawa melalui cargo Bandara. Tidak ada yang istimewa dalam keberangkatan jenazah Johan. Tokoh masyarakat, maupun teman korban tidak ada yang mengantarkannya ke Bandara.”Hanya tiga orang keluarganya saja,” jelasnya.

Menurut salah satu kelurganya, korban akan dikebumikan di Medan yang menjadi tanah kelahirannya.”Keluarga di Medan juga udah berada di Bandara untuk menjemput,” ujar salah satu kelurga korban yang enggan disebutkan namanya. (spt/hgt/rpg/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/