Jakarta – Megawati Soekarnoputri menilai tak selamanya dinasti politik itu buruk. Mantan Presiden RI itu mengambil contoh dinasti John F. Kennedy di Amerika Serikat (AS).
Bahkan, jika John Fitzgerald Kennedy (JF Kennedy) tak menjadi Presiden AS ke-35, maka Barack Obama tak bakal jadi Presiden AS seperti sekarang. Megawati berani bertaruh untuk analisisnya ini.
“Coba nggak ada Keneddy, Obama nggak bakal jadi presiden, taruhan, nggak bisa jadi dia,” kata Megawati, Senin (21/10/2013).
Megawati berbicara saat jumpa pers di Restoran Padang Simpang Raya, di Rest Area Tol Karang Tengah Tangerang arah Jakarta, KM 14.
Dinasti politik Kennedy, menurut Megawati, telah berjasa menghapuskan rasisme di kalangan masyarakat AS. Bahkan JF Kennedy mati gara-gara kepemimpinannya yang konsisten menghilangkan rasisme itu.
“Akhirnya JF Kennedy ditembak mati. Dulu AS belum bisa menerima perbedaan ras. Akhirnya Kennedy berhasil (mengurangi rasisme),” kata Megawati.
Menurut Ketua Umum PDIP ini, dinasti politik Kennedy membuktikan bahwa dinasti politik tak melulu identik dengan hal-hal negatif dalam kekuasaan. Segenap keluarga Kennedy berjuang demi bangsanya, bukan demi keluarganya.
“Joseph Patrick Kennedy (saudara JF Kennedy) harusnya direkrut sebagai capres AS. Tapi dia ikut perang dan akhirnya meninggal. Maka diberikan kepada JF Kennedy,” kisahnya.
Begitu pula di India, dinasti politik Mahatma Gandhi juga tak kalah heroiknya. Sejumlah tokoh politik dinasti Gandhi harus meregang nyawa memperjuangkan kepentingan bangsanya.
“Kita lihat keluarga Gandhi. Nehru masuk penjara, Indira Gandhi ditembak mati, Sanjay, Rajiv, semua dihabisi karena sebuah keyakinan,” tuturnya.
Maka yang terpenting, menurut Megawati, bukan soal hubungan kekeluargaan an sich yang harus diributkan, melainkan masyarakat harus lebih menyoroti kapabilitas seorang calon pemimpin secara langsung.
“Masalah dinasti politik, kita tidak bisa bersikap selalu negatif thinking,” ucapnya.(kl/in)