Salah Artikan Surat Al Ikhlas
ACEH-Orang tua murid SDN Matang Seulemak, Nurussalam, Aceh Timur mendadak resah. Pasalnya, ada oknum guru melakukan penyesatan dan pendangkalan akidah Islam.
Para bocah yang masih duduk di bangku kelas II Sekolah Dasar (SD) tersebut pun tak sadar, jika mereka sudah menerima ajaran menyalah dari seorang oknum guru di Bakhti Murni berinisial ZH di SDN Matang Seulemak, Kecamatan Nurussalam –Bagok Aceh Timur.
Kepada Metro Aceh (group Sumut Pos), Razali (30) salah satu orang tua murid, Sabtu (21/1) siang menunjukkan sejumlah bukti-bukti. Menurut warga Desa Asan Tanjung, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur itu mengakui sudah dilaporkan mereka kepada Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Timur.
Dugaan pedangkalan Akidah terungkap melalui buku tulis beberapa murid kelas II. Di dalamnya terdapat pelajaran mengenal surat Al Ikhlas. “Surat Al Ikhlas terdiri dari empat ayat, Al Ikhlas artinya tulus, Allah itu satu, Allah itu beranak, Allah itu beribu, Allah itu Maha Esa,” ujar Razali sembari menyatakan ajaran ditulis anak-anak dari guru ZH. Bahkan bahkan tulisan tersebut diberi nilai angka 70 hingga 100.
Atas kejadian ini, Razali mengaku sangat terkejut. Ia semula tidak percaya, karena kasus ini mulai didengar dari wali murid lainnya saat berada di warung kopi. Selanjutnya memeriksa catatan di dalam buku anaknya, hingga melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
“Saya sangat terkejut begitu melihat buku tulis pelajaran Agama. Juga ada tulisan Allah itu beranak dan Allah itu beribu. Saya sangat kecewa atas kejadian ini.
Karena arti surat Al Ikhlas diajarkan kepada anak kami jauh melenceng dari arti yang sebenarnya. Bahkan anak saya dengan tulisan demikian dibukunya mendapat nilai 100,ini sangat aneh,” ujar Razali.
Terkait kejadian ini, Ketua MPU Kecamatan Nurussalam, Tgk. H. Dliauddin, saat dihubungi Metro Aceh, membenarkankan laporan itu “Segera pihak MPU akan melakukan proses terhadap oknum guru tersebut. Karena tulisan yang ada dibuka murid di sana jelas salah dan menyimpang dari Aqidah Islamiah,” jelas Tgk.
H. Dliauddin. Pihaknya pun berjanji dalam waktu dekat akan mengelar rapat, dengan pihak Muspika terkait persoalan tersebut.
Sementara itu, Kepala SDN Matang Seuleumak, Yusufsah ditemui diruang kerjanyamengaku tindakan penyesatan murid tersebut.
“Oknum ZH adalah guru Bhakti Murni, yang sekarang menetap di Kecamatan Julok. Dia telah mengajar disekolah itu sejak tahun 2007.
Untuk sementara ia mengaku silaf dan telah mengetahui kejadian tersebut serta mengumpulkan sejumlah buku tulis agama murid kelas II/ A,” terang Yusufsyah. (yas/jpnn)