28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Bawang Turun, Cabe Naik

JAKARTA – Lonjakan harga bahan pangan seakan datang bertubi-tubi. Setelah harga komoditas bawang putih yang sempat meroket kembali turun, kini giliran harga komoditas cabe yang mulai merangkak naik.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan, pihaknya sudah menerima informasi terkait harga cabe yang terus merangkak naik dalam beberapa hari terakhir. “Ini sedang kita lihat akar masalahnya,” ujarnya saat ditemui usai penyerahan SPT Pajak di Kantor Kementerian Keuangan kemarin (21/3)n
Menurut Suswono, kenaikan harga cabe ini juga langsung mendapat perhatian dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) karena dikhawatirkan terjadi aksi permainan harga dari pihak-pihak tertentu. “Kita kaji apa benar ada permainan harga dari pedagang, atau memang karena kurang suplai,” katanya.

Suswono mengakui, cabe merupakan salah satu komoditas pangan yang rentan terhadap gangguan cuaca. Karena itu, Kementerian Pertanian juga terus memantau seberapa besar akibat hujan ekstrem selama Januari-Februari lalu terhadap panen cabe. “Tapi, gangguan faktor alam itu memang tidak terduga,” ucapnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, sejak awal tahun, bawang dan cabe memang cukup berperan dalam kenaikan inflasi. “Kalau curah hujan tinggi, cabe rawan karena mudah membusuk,” katanya.

Sementara itu, terkait harga bawang putih, Suswono mengatakan jika harga di pasar yang semppat menembus Rp80 ribu per kilogram (kg) sudah berangsur-angsur turun. Itu merupakan imbas dari dilepasnya kontainer bawang putih impor yang sempat tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. “Minggu ini sudah turun, janjinya pengusaha akan melepas di harga Rp15 ribu per kilogram,” ucapnya.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengakui, pemerintah kecolongan terkait lonjakan harga bawang yang tidak bisa diantisipasi sejak awal. “Ini mengesalkan,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia, pemerintah akan mengusut tuntas dugaan adanya permainan kartel maupun importer nakal yang sengaja mencari keuntungan dengan menaikkan harga di atas kewajaran. “Dalam hal ini, Kemendag dan Kementan harus solid, jangan sampai ada importer abal-abal,” katanya.
Hatta berjanji, pemerintah akan memperbaiki sistem perizinan impor bawang, termasuk verifikasi terhadap perusahaan yang sudah mendapat izin impor. Tujuannya, agar tidak ada importer yang sengaja menimbun bawang dan baru melepasnya ketika harga naik. “Sebab, yang seperti itu akan menimbulkan kerusakan,” ucapnya. (owi/jpnn)

JAKARTA – Lonjakan harga bahan pangan seakan datang bertubi-tubi. Setelah harga komoditas bawang putih yang sempat meroket kembali turun, kini giliran harga komoditas cabe yang mulai merangkak naik.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan, pihaknya sudah menerima informasi terkait harga cabe yang terus merangkak naik dalam beberapa hari terakhir. “Ini sedang kita lihat akar masalahnya,” ujarnya saat ditemui usai penyerahan SPT Pajak di Kantor Kementerian Keuangan kemarin (21/3)n
Menurut Suswono, kenaikan harga cabe ini juga langsung mendapat perhatian dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) karena dikhawatirkan terjadi aksi permainan harga dari pihak-pihak tertentu. “Kita kaji apa benar ada permainan harga dari pedagang, atau memang karena kurang suplai,” katanya.

Suswono mengakui, cabe merupakan salah satu komoditas pangan yang rentan terhadap gangguan cuaca. Karena itu, Kementerian Pertanian juga terus memantau seberapa besar akibat hujan ekstrem selama Januari-Februari lalu terhadap panen cabe. “Tapi, gangguan faktor alam itu memang tidak terduga,” ucapnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, sejak awal tahun, bawang dan cabe memang cukup berperan dalam kenaikan inflasi. “Kalau curah hujan tinggi, cabe rawan karena mudah membusuk,” katanya.

Sementara itu, terkait harga bawang putih, Suswono mengatakan jika harga di pasar yang semppat menembus Rp80 ribu per kilogram (kg) sudah berangsur-angsur turun. Itu merupakan imbas dari dilepasnya kontainer bawang putih impor yang sempat tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. “Minggu ini sudah turun, janjinya pengusaha akan melepas di harga Rp15 ribu per kilogram,” ucapnya.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengakui, pemerintah kecolongan terkait lonjakan harga bawang yang tidak bisa diantisipasi sejak awal. “Ini mengesalkan,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia, pemerintah akan mengusut tuntas dugaan adanya permainan kartel maupun importer nakal yang sengaja mencari keuntungan dengan menaikkan harga di atas kewajaran. “Dalam hal ini, Kemendag dan Kementan harus solid, jangan sampai ada importer abal-abal,” katanya.
Hatta berjanji, pemerintah akan memperbaiki sistem perizinan impor bawang, termasuk verifikasi terhadap perusahaan yang sudah mendapat izin impor. Tujuannya, agar tidak ada importer yang sengaja menimbun bawang dan baru melepasnya ketika harga naik. “Sebab, yang seperti itu akan menimbulkan kerusakan,” ucapnya. (owi/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/