27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

PT Ferrostaal Investasikan Rp20 Triliun

JAKARTA-Kawasan Industri Sei Mangkei bakal menjadi rebutan para invstor level internasional. Anggota Komisi VI DPR Nasril Bahar menilai, yang menjadi daya tarik utama kawasan tersebut adalah terintegrasinya Seimangkei dengan Pelabuhan Kualatanjung.

“Ini sangat representatif di tingkat dunia. Inilah kekuatan utama Seimangkei. Saya yakin Seimangkei bakal menarik investasi sebesar-besarnya,” ujar Nasril Bahar yang duduk di komisi yang membidangi masalah industri itu, kepada koran ini di Jakarta, kemarin (21/6).

Nasril mengaku belum punya data pasti berapa investor yang sudah masuk ke Sei Mangkei. Namun, dari dokumen yang sudah dikeluarkan Kementerian Perindustrian, selain Unilever, juga ada perusahaan kelas kakap yang bakal investasi ke Sei Mangkei, yakni PT Ferrostaal Indonesia, yang akan bergerak di industri hilir skala besar, dengan nilai investasi Rp20 Triliun.

Data dari kementerian perindustrian juga menyebut ada lagi sebuah perusahaan besar dari Eropa yang akan membangun pabrik di Kawasan Industri Sei Mangkei. Selain penambahan pabrik kelapa sawit (PKS) milik PTPN 3 dengan kapasitas total 75 ton per jam, juga akan dibangun beberapa industri lainnya. Mulai dari pembangkit listrik 2×35 megawatt, juga akan dibangun pabrik minyak inti sawit berkapsitas 400 liter per hari, pabrik biodiesel, betacaroten, fatty acid, fatty alkohol dan oleokimia lainnya.

Nasril mengingatkan, jika infrastruktur jalan sudah bagus, maka investor makin berebutan ingin masuk ke Seimangkei. “Pembangunan infrastruktur jalan harus dikebut. Jalan darat juga sangat penting,” pesan politisi dari PAN itu.

Keterangan di situs resmi PTPN III,  PT Ferrostaal Indonesia memang terpilih sebagai partner perusahaan plat merah itu PTPN III membangun pengembangan usaha (Project Development, Kontraktor EPCC).

PT Ferrostaal Indonesia dianggap memiliki tiga aspek penting mendasar yang dibutuhkan PTPN III yaitu adanya modal, teknologi dan pasar yang luas di Eropa.

Usaha Patungan tersebut akan diberi nama PT Sinergi Oleo Nusantara yang nantinya akan mendirikan industri hilir minyak sawit terdiri dari industri biodiesel terintegrasi dengan industri surfactant dan beta carotene (600.000 ton/tahun), industri oleokimia-fatty alcohol 90.000 ton/tahun dan industri refinery-olein/cooking oil dengan kapasitas 600.000 ton/tahun.

Durasi pembangunan kelima pabrik baik biodiesel, cooking oil, fatty alcohol, tocotrioenol/beta carotene dan surfactant (MES) berkisar 10 hingga 24 bulan. Target penyelesaian pembangunan pabrik biodiesel 250 ton per tahun pada Januari 2013, cooking oil pada Juni 2013, fatty alcohol 90.000 ton per tahun pada Desember 2013, biodiesel 350.000 ton per tahun pada Desember 2014, tocotrienol/beta carotene 500-800 ton per tahun pada Juni 2015 dan pabrik surfactant (MES) 100.000 ton per tahun pada Juni 2015.

Target penyelesain 2015 itu sepertinya disesuiakan dengan ketentuan di Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 Tahun 2012 tentang KEK Seimangkei, yang menyebutkan bahwa kawasan ekonomi seluas 2002,77 hektar yang terletak dalam wilayah Kecamatan Bosar Maligas itu harus sudah siap beroperasi awal 2015. (sam)

JAKARTA-Kawasan Industri Sei Mangkei bakal menjadi rebutan para invstor level internasional. Anggota Komisi VI DPR Nasril Bahar menilai, yang menjadi daya tarik utama kawasan tersebut adalah terintegrasinya Seimangkei dengan Pelabuhan Kualatanjung.

“Ini sangat representatif di tingkat dunia. Inilah kekuatan utama Seimangkei. Saya yakin Seimangkei bakal menarik investasi sebesar-besarnya,” ujar Nasril Bahar yang duduk di komisi yang membidangi masalah industri itu, kepada koran ini di Jakarta, kemarin (21/6).

Nasril mengaku belum punya data pasti berapa investor yang sudah masuk ke Sei Mangkei. Namun, dari dokumen yang sudah dikeluarkan Kementerian Perindustrian, selain Unilever, juga ada perusahaan kelas kakap yang bakal investasi ke Sei Mangkei, yakni PT Ferrostaal Indonesia, yang akan bergerak di industri hilir skala besar, dengan nilai investasi Rp20 Triliun.

Data dari kementerian perindustrian juga menyebut ada lagi sebuah perusahaan besar dari Eropa yang akan membangun pabrik di Kawasan Industri Sei Mangkei. Selain penambahan pabrik kelapa sawit (PKS) milik PTPN 3 dengan kapasitas total 75 ton per jam, juga akan dibangun beberapa industri lainnya. Mulai dari pembangkit listrik 2×35 megawatt, juga akan dibangun pabrik minyak inti sawit berkapsitas 400 liter per hari, pabrik biodiesel, betacaroten, fatty acid, fatty alkohol dan oleokimia lainnya.

Nasril mengingatkan, jika infrastruktur jalan sudah bagus, maka investor makin berebutan ingin masuk ke Seimangkei. “Pembangunan infrastruktur jalan harus dikebut. Jalan darat juga sangat penting,” pesan politisi dari PAN itu.

Keterangan di situs resmi PTPN III,  PT Ferrostaal Indonesia memang terpilih sebagai partner perusahaan plat merah itu PTPN III membangun pengembangan usaha (Project Development, Kontraktor EPCC).

PT Ferrostaal Indonesia dianggap memiliki tiga aspek penting mendasar yang dibutuhkan PTPN III yaitu adanya modal, teknologi dan pasar yang luas di Eropa.

Usaha Patungan tersebut akan diberi nama PT Sinergi Oleo Nusantara yang nantinya akan mendirikan industri hilir minyak sawit terdiri dari industri biodiesel terintegrasi dengan industri surfactant dan beta carotene (600.000 ton/tahun), industri oleokimia-fatty alcohol 90.000 ton/tahun dan industri refinery-olein/cooking oil dengan kapasitas 600.000 ton/tahun.

Durasi pembangunan kelima pabrik baik biodiesel, cooking oil, fatty alcohol, tocotrioenol/beta carotene dan surfactant (MES) berkisar 10 hingga 24 bulan. Target penyelesaian pembangunan pabrik biodiesel 250 ton per tahun pada Januari 2013, cooking oil pada Juni 2013, fatty alcohol 90.000 ton per tahun pada Desember 2013, biodiesel 350.000 ton per tahun pada Desember 2014, tocotrienol/beta carotene 500-800 ton per tahun pada Juni 2015 dan pabrik surfactant (MES) 100.000 ton per tahun pada Juni 2015.

Target penyelesain 2015 itu sepertinya disesuiakan dengan ketentuan di Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 Tahun 2012 tentang KEK Seimangkei, yang menyebutkan bahwa kawasan ekonomi seluas 2002,77 hektar yang terletak dalam wilayah Kecamatan Bosar Maligas itu harus sudah siap beroperasi awal 2015. (sam)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/