Tertolong Penguatan Nilai Rupiah
JAKARTA-Panitia kerja (panja) biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) Komisi VIII DPR dan Kementerian Agama (Kemenag) tadi malam (21/7) menggelar paripurna pembahasan BPIH. Dari paripurna tersebut, panja memutuskan ongkos naik haji sebesar Rp30.771.900. Nilai ini turun dibandingkan BPIH 2010 lalu yang sebesar Rp31.080.600.
Besaran BPIH yang digodok dalamn paripurna panja BPIH tadi malam juga lebih rendah dengan usulan BPIH versi Kemenag beberapa waktu lalu sebesar Rp34.623.000. Anggota panja Komisi VIII DPR Zulkarnain Djabar menjelaskan, meskipun BPIH tahun ini turun dibandingkan tahun lalu, pelayanan kepada jamaah harus tetap optimal. “Termasuk pemondokan dan makanan,” ujar politikus asal Partai Golkar itu.
Sejatinya, jika dikonversikan dengan USD (dolar Amerika) ongkos naik haji tahun ini lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu. BPIH yang sudah digedok sebesar Rp30.771.900 itu, menggunakan acuan 1 USD sama dengan Rp8.700. Jadi, jika dihitung dalam dolar Amerika, BPIH tahun ini sebesar 3.537 USD. Bandingkan dengan tahun lalu, BPIH digedok sebesar 3.342 USD.
Jadi, penurunan BPIH tahun ini murni terbantu dengan penurunan nila mata uang dolar Amerika dibandingkan rupiah. Belum terlihat efisiensi penggunaan anggaran dalam pelaksanaan BPIH.
Panja BPIH menyepakati ongkos untuk pengeluarkan transportasi Indonesia-Arab Saudi komplit dengan airport tax sebesar 2.010 USD. Tahun lalu, pos anggaran transportasi ini hanya sebesar 1.734 USD. Anggota panja BPIH Komisi VIII DPR Asep A. Maoshul Affandy menuturkan, pihak maskapai dan pemerintah tetap bersikukuh menaikan biaya transportasi ini karena mengikuti harga minya dunia.
Asep mengatakan, tahun ini pemberangkatan jamaah kemungkinan besar masih menggunakan dua maskapai. Yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines. “Tapi jika ada swasta yang mau ikut, silahkan dengan pemerintah. Tugas panja hanya merumuskan besaran BPIH,” tandas politisi asal PPP itu.
Selain disebabkan karena harga dolar Amerika yang jatuh, penurunan BPIH tahun ini disebabkan karena panja memangkas biaya General Service. Tahun lalu, pengeluaran untuk general service sebesar 276 USD. Sementara untuk tahun ini dipatok sebesar 110 USD.
Pos anggaran yang diputuskan tidak naik dan tidak turun adalah untuk living cost. Pada pos anggaran ini, tahun ini ditetapkan sama dengan tahun lalu sebesar 405 USD.
Bagaimana dengan pemondokan di Makah dan Madinah” Dalam rapat panja tadi malam besaran pemondokan tersebut tidak ditentukan. DPR memberikan kebebasan kepada pemerintah untuk menggunakan sisa anggaran untuk urusan pemondokan. Sisa anggaran untuk pemondokan ini setelah duit dari jamaah dipotong biaya penerbangan, general service, dan living cost. “Kira-kira masih ada 9.000-an, USD yang bisa digunakan untuk pemondokan,” sambung Asep.(wan/agm/jpnn/ari)