30 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Besok Kloter I Tiba di Medan, Jamaah Langsung Divaksin Booster

SUMUTPOS.CO – Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Utara (Sumut) tengah mempersiapkan penyambutan kepulangan jamaah haji asal Sumut besok, Sabtu (23/7). Nantinya, sebanyak 3.795 jamaah haji berikut petugas haji, akan dipulangkan dalam 10 kloter yang dibagi dalam dua gelombang.

“Kita memberangkatkan jamaah dari Sumatera Utara, berserta dengan petugasnya berjumlah 3.798 orang. Dalam perjalanannya, 3 orang diantaranya telah dipanggil Allah Swt, mereka wafat di tanah suci,” kata Kepala Kanwil Kemenag Sumut, H Abd Amri Siregar kepada wartawan, Kamis (21/7).

Amri berharap, dalam kepulangan jamaah haji ke Tanah Air, semoga nantinya diberikan panjang umur dan jamaah yang sakit segera pulih agar bisa berkumpul kembali bersama keluarga. “Pada jamaah yang meninggal ini, kami dari Kemenag Sumut telah bertakziah ke rumah duka, di Serdangberdagai maupun di Kota Medan,” kata Amri yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan.

Amri menjelaskan, pada 23 Juli 2022 nanti, akan menyambut jamaah haji Kloter I asal Kabupaten Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, dan Kota Medan, yang akan mendarat di Bandara Kualanamu. “Akan menyambut kloter I pada tanggal 23 Juli ini sekitar pukul 9.55 Wib. Dan itu akan terus berlanjut sampai tanggal 1 bulan 8,” sebutnya.

Kemudian, katanya, para jamaah akan dibawa ke Asrama Haji Debarkasi Medan, untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan cek suhu tubuh. “Mereka akan jemput oleh sejumlah bus Damri dan dibawa ke Debarkasi Medan. Pemeriksaan barang-barang ditiadakan di Asrama Haji. Penyambutan kita nanti di Aula Madinatul Hujjaj,” jelasnya.

Setelah melalui proses pemeriksaan serangkaian kesehatan, kata Amri, para jamaah nantinya dipersilahkan mengambil air zamzam, yang telah disediakan oleh panitia. “Dalam segi anggaran, panitia hanya diberi biaya untuk memberi snack dan minum air kopi panas. Kenapa, kalau sudah tiba disini, mereka sudah tidak sabar lagi mau pulang,” pungkasnya.

Sementara, Jefri dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang turut hadir menjelaskan, bahwa seluruh kepulangan jamaah akan dilakukan swab antigen dan divaksin booster. “Kita hanya mengikuti apa yang di intruksikan kepada kita melalui menteri kesehatan. Kami sudah menyiapkan, hal-hal terkait dengan ini. Dan kami telah menyiapkan tenaga swabber sebanyak 16 orang,” katanya.

Hasil swabnya nanti, terangnya, jika positif maka akan dilakukan swab PCR di klinik Asrama Haji. Jika hasilnya positif juga, maka akan dilakukan prosedur isolasi. “Kemudian yang disampaikan gubernur, bahwa pelaksanaan booster akan dilakukan di Asrama haji. Jadi jamaah ini tidak ada yang belum vaksin booster lagi, diperkirakan sekira 30 persen belum di vaksin booster,” jelasnya.

Menurut dia, vaksin booster terhadap jamaah dilakukan dikarenakan jumlah angka covid di Indonesia terus meningkat lagi. “Dari evaluasi yang sudah dilakukan di embarkasi-embarkasi lain yang sudah pulang, pada waktu itu dilakukan sampling 10 persen saja, itu sudah 85 yang positif,” pungkasnya.

Wajib Tes Antigen

Kebijakan skrining antisipasi penularan Covid-19 bagi jamaah haji berubah. Kementerian Kesehatan kini mewajibkan seluruh jamaah haji yang tiba di Tanah Air untuk melakoni tes swab antigen setiba di bandara.

Perubahan kebijakan tersebut menyusul ditemukannya 18 kasus positif Covid-19 hingga Rabu (20/7). Sebanyak 17 orang di embarkasi Surabaya dan satu orang di Solo. Meski ada perubahan kebijakan, pemerintah meminta jamaah tidak khawatir.

Sebaliknya, jamaah diminta fokus menjaga kesehatan dan tetap mematuhi protokol kesehatan. “Seluruh jamaah Indonesia agar tetap tenang dan tidak khawatir terhadap perkembangan informasi terkait adanya jemaah yang terpapar Covid-19 dan adanya keharusan mengikuti antigen setiba di Indonesia,” kata Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Akhmad Fauzin di Jeddah kemarin (20/7).

Begitu pula pihak keluarga. Menurut Fauzin, keluarga tidak perlu khawatir dengan kondisi jamaah yang masih berada di Tanah Suci maupun dalam perjalanan pulang ke Indonesia. Hingga kemarin, sebanyak 38 kloter atau lebih dari 15 ribu jemaah haji telah tiba di Indonesia.

Sementara, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana menyebutkan, jumlah jamaah haji Indonesia yang positif Covid-19 setelah kembali dari Tanah Suci Makkah bertambah menjadi 18 orang per Rabu (20/7). “Jadi, total ada 18 jamaah haji terkonfirmasi positif,” kata Budi Sylvana.

Budi mengungkapkan, 17 jamaah haji yang positif Covid-19 berada di Surabaya. Sedangkan, satu orang lainnya berada di Solo. Semua disebut mengalami gejala ringan sehingga bisa menjalani isolasi mandiri.

Karenanya, Kementerian Kesehatan mewajibkan seluruh anggota jamaah haji Indonesia yang pulang dari Arab Saudi menjalani screening kesehatan di setiap debarkasi untuk mencegah importasi kasus Covid-19. Ketentuan pemeriksaan screening antigen Covid-19 awalnya dilakukan acak terhadap 10 persen dari jumlah jemaah haji setiap kloter.

Namun, pemeriksaan screening itu kini berubah dengan dilakukan kepada seluruh jemaah haji yang kembali ke Indonesia. Ketentuan tersebut diatur dalam Surat Pemberitahuan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Nomor SR.03.4/C/3519/2022 tentang Perubahan Ketentuan Bagi Pengawasan yang berlaku per 15 Juli 2022.

Skrining kesehatan dilakukan di debarkasi masing-masing. Jemaah haji yang dinyatakan reaktif atas hasil pemeriksaan antigen, langsung menjalani tes RT-PCR. “Bagi jemaah haji yang sehat, nanti mereka bisa kembali ke rumahnya masing-masing, tapi tetap diharuskan melakukan pemantauan secara mandiri selama 21 hari ke depan,” katanya.

Budi menambahkan sudah 15 ribu lebih jemaah haji yang kini telah tiba di Indonesia. Sementara itu, sekitar 85 ribu lainnya masih berada di Arab Saudi untuk menanti giliran pulang.

Sementara, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief mengingatkan jamaah haji Indonesia, khususnya yang masih berada di Arab Saudi untuk tetap waspada. Jamaah harus mengantisipasi segala potensi terjadinya penularan Covid-19.

Dia mengaku, setelah puncak haji ada sejumlah jamaah dan petugas yang mengalami flu berat. Beruntung mereka sampai saat ini teratasi dengan meminum obat dan vitamin. “Kami tentu saja di sini terus melakukan sosialisasi dan penyadaran, penguatan kesadaran kepada seluruh jamaah bahwa kehati-hatian tetap perlu dilakukan,” kata Hilman kepada wartawan, Kamis (21/7).

Sebagai upaya preventif penularan Covid-19, Hilman menyampaikan empat imbauan yang perlu dilakukan jemaah. Pertama, mawas diri dan patuhi protokol kesehatan. Apalagi, akses ke Masjidil Haram saat ini juga semakin longgar, sehingga protokol kesehatan harus tetap diterapkan.

Kedua, gunakan masker. Menurut Hilman, masker bukan hanya untuk menghindarkan diri dari Covid-19, tapi juga untuk melindungi dari debu dan lainnya. “Jadi sebetulnya sebagaimana informasi dari para dokter, tenaga medis, bahwa penggunaan masker itu agar pernafasan kita lebih terjaga, lebih tersaring,” sebutnya.

Ketiga, makan teratur. Jamaah diimbau tidak mengabaikan masalah konsumsi dan makan tepat waktu. Konsumsi buah-buahan juga penting untuk menjaga imunitas. Keempat, disiplin mengatur waktu. Kesehatan juga berkaitan dengan kedisiplinan dalam mengatur waktu. Jamaah dan juga petugas Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah atau KBIHU diimbau dapat mengatur kapan waktu yang tepat untuk beribadah agar tidak terlalu capai, tidak terlalu kepanasan, dan lainnya. “Ini langkah-langkah yang terus kita sosialisasikan melalui kloter atau pun kasektor yang ada di beberapa wilayah,” tandasnya. (man/jpc/idx/adz)

SUMUTPOS.CO – Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Utara (Sumut) tengah mempersiapkan penyambutan kepulangan jamaah haji asal Sumut besok, Sabtu (23/7). Nantinya, sebanyak 3.795 jamaah haji berikut petugas haji, akan dipulangkan dalam 10 kloter yang dibagi dalam dua gelombang.

“Kita memberangkatkan jamaah dari Sumatera Utara, berserta dengan petugasnya berjumlah 3.798 orang. Dalam perjalanannya, 3 orang diantaranya telah dipanggil Allah Swt, mereka wafat di tanah suci,” kata Kepala Kanwil Kemenag Sumut, H Abd Amri Siregar kepada wartawan, Kamis (21/7).

Amri berharap, dalam kepulangan jamaah haji ke Tanah Air, semoga nantinya diberikan panjang umur dan jamaah yang sakit segera pulih agar bisa berkumpul kembali bersama keluarga. “Pada jamaah yang meninggal ini, kami dari Kemenag Sumut telah bertakziah ke rumah duka, di Serdangberdagai maupun di Kota Medan,” kata Amri yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan.

Amri menjelaskan, pada 23 Juli 2022 nanti, akan menyambut jamaah haji Kloter I asal Kabupaten Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, dan Kota Medan, yang akan mendarat di Bandara Kualanamu. “Akan menyambut kloter I pada tanggal 23 Juli ini sekitar pukul 9.55 Wib. Dan itu akan terus berlanjut sampai tanggal 1 bulan 8,” sebutnya.

Kemudian, katanya, para jamaah akan dibawa ke Asrama Haji Debarkasi Medan, untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan cek suhu tubuh. “Mereka akan jemput oleh sejumlah bus Damri dan dibawa ke Debarkasi Medan. Pemeriksaan barang-barang ditiadakan di Asrama Haji. Penyambutan kita nanti di Aula Madinatul Hujjaj,” jelasnya.

Setelah melalui proses pemeriksaan serangkaian kesehatan, kata Amri, para jamaah nantinya dipersilahkan mengambil air zamzam, yang telah disediakan oleh panitia. “Dalam segi anggaran, panitia hanya diberi biaya untuk memberi snack dan minum air kopi panas. Kenapa, kalau sudah tiba disini, mereka sudah tidak sabar lagi mau pulang,” pungkasnya.

Sementara, Jefri dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang turut hadir menjelaskan, bahwa seluruh kepulangan jamaah akan dilakukan swab antigen dan divaksin booster. “Kita hanya mengikuti apa yang di intruksikan kepada kita melalui menteri kesehatan. Kami sudah menyiapkan, hal-hal terkait dengan ini. Dan kami telah menyiapkan tenaga swabber sebanyak 16 orang,” katanya.

Hasil swabnya nanti, terangnya, jika positif maka akan dilakukan swab PCR di klinik Asrama Haji. Jika hasilnya positif juga, maka akan dilakukan prosedur isolasi. “Kemudian yang disampaikan gubernur, bahwa pelaksanaan booster akan dilakukan di Asrama haji. Jadi jamaah ini tidak ada yang belum vaksin booster lagi, diperkirakan sekira 30 persen belum di vaksin booster,” jelasnya.

Menurut dia, vaksin booster terhadap jamaah dilakukan dikarenakan jumlah angka covid di Indonesia terus meningkat lagi. “Dari evaluasi yang sudah dilakukan di embarkasi-embarkasi lain yang sudah pulang, pada waktu itu dilakukan sampling 10 persen saja, itu sudah 85 yang positif,” pungkasnya.

Wajib Tes Antigen

Kebijakan skrining antisipasi penularan Covid-19 bagi jamaah haji berubah. Kementerian Kesehatan kini mewajibkan seluruh jamaah haji yang tiba di Tanah Air untuk melakoni tes swab antigen setiba di bandara.

Perubahan kebijakan tersebut menyusul ditemukannya 18 kasus positif Covid-19 hingga Rabu (20/7). Sebanyak 17 orang di embarkasi Surabaya dan satu orang di Solo. Meski ada perubahan kebijakan, pemerintah meminta jamaah tidak khawatir.

Sebaliknya, jamaah diminta fokus menjaga kesehatan dan tetap mematuhi protokol kesehatan. “Seluruh jamaah Indonesia agar tetap tenang dan tidak khawatir terhadap perkembangan informasi terkait adanya jemaah yang terpapar Covid-19 dan adanya keharusan mengikuti antigen setiba di Indonesia,” kata Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Akhmad Fauzin di Jeddah kemarin (20/7).

Begitu pula pihak keluarga. Menurut Fauzin, keluarga tidak perlu khawatir dengan kondisi jamaah yang masih berada di Tanah Suci maupun dalam perjalanan pulang ke Indonesia. Hingga kemarin, sebanyak 38 kloter atau lebih dari 15 ribu jemaah haji telah tiba di Indonesia.

Sementara, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana menyebutkan, jumlah jamaah haji Indonesia yang positif Covid-19 setelah kembali dari Tanah Suci Makkah bertambah menjadi 18 orang per Rabu (20/7). “Jadi, total ada 18 jamaah haji terkonfirmasi positif,” kata Budi Sylvana.

Budi mengungkapkan, 17 jamaah haji yang positif Covid-19 berada di Surabaya. Sedangkan, satu orang lainnya berada di Solo. Semua disebut mengalami gejala ringan sehingga bisa menjalani isolasi mandiri.

Karenanya, Kementerian Kesehatan mewajibkan seluruh anggota jamaah haji Indonesia yang pulang dari Arab Saudi menjalani screening kesehatan di setiap debarkasi untuk mencegah importasi kasus Covid-19. Ketentuan pemeriksaan screening antigen Covid-19 awalnya dilakukan acak terhadap 10 persen dari jumlah jemaah haji setiap kloter.

Namun, pemeriksaan screening itu kini berubah dengan dilakukan kepada seluruh jemaah haji yang kembali ke Indonesia. Ketentuan tersebut diatur dalam Surat Pemberitahuan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Nomor SR.03.4/C/3519/2022 tentang Perubahan Ketentuan Bagi Pengawasan yang berlaku per 15 Juli 2022.

Skrining kesehatan dilakukan di debarkasi masing-masing. Jemaah haji yang dinyatakan reaktif atas hasil pemeriksaan antigen, langsung menjalani tes RT-PCR. “Bagi jemaah haji yang sehat, nanti mereka bisa kembali ke rumahnya masing-masing, tapi tetap diharuskan melakukan pemantauan secara mandiri selama 21 hari ke depan,” katanya.

Budi menambahkan sudah 15 ribu lebih jemaah haji yang kini telah tiba di Indonesia. Sementara itu, sekitar 85 ribu lainnya masih berada di Arab Saudi untuk menanti giliran pulang.

Sementara, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief mengingatkan jamaah haji Indonesia, khususnya yang masih berada di Arab Saudi untuk tetap waspada. Jamaah harus mengantisipasi segala potensi terjadinya penularan Covid-19.

Dia mengaku, setelah puncak haji ada sejumlah jamaah dan petugas yang mengalami flu berat. Beruntung mereka sampai saat ini teratasi dengan meminum obat dan vitamin. “Kami tentu saja di sini terus melakukan sosialisasi dan penyadaran, penguatan kesadaran kepada seluruh jamaah bahwa kehati-hatian tetap perlu dilakukan,” kata Hilman kepada wartawan, Kamis (21/7).

Sebagai upaya preventif penularan Covid-19, Hilman menyampaikan empat imbauan yang perlu dilakukan jemaah. Pertama, mawas diri dan patuhi protokol kesehatan. Apalagi, akses ke Masjidil Haram saat ini juga semakin longgar, sehingga protokol kesehatan harus tetap diterapkan.

Kedua, gunakan masker. Menurut Hilman, masker bukan hanya untuk menghindarkan diri dari Covid-19, tapi juga untuk melindungi dari debu dan lainnya. “Jadi sebetulnya sebagaimana informasi dari para dokter, tenaga medis, bahwa penggunaan masker itu agar pernafasan kita lebih terjaga, lebih tersaring,” sebutnya.

Ketiga, makan teratur. Jamaah diimbau tidak mengabaikan masalah konsumsi dan makan tepat waktu. Konsumsi buah-buahan juga penting untuk menjaga imunitas. Keempat, disiplin mengatur waktu. Kesehatan juga berkaitan dengan kedisiplinan dalam mengatur waktu. Jamaah dan juga petugas Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah atau KBIHU diimbau dapat mengatur kapan waktu yang tepat untuk beribadah agar tidak terlalu capai, tidak terlalu kepanasan, dan lainnya. “Ini langkah-langkah yang terus kita sosialisasikan melalui kloter atau pun kasektor yang ada di beberapa wilayah,” tandasnya. (man/jpc/idx/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/