25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Soal Tokoh yang Maju Pilkada

IPW: Jenderal Polisi Sulit Terpilih

JAKARTA-Banyaknya aksi kekerasan yang dilakukan sejumlah oknum aparat kepolisian akhir-akhir ini, diyakini akan berimbas pada para jenderal yang akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Baik di Sumatera Utara maupun sejumlah daerah lainnya.

Apalagi tindak kekerasan dan perbuatan kurang terpuji lainnya, tidak hanya dilakukan di satu tempat, namun diberbagai tempat di tanah air. Demikian dikemukakan Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane, di Jakarta, Minggu (21/10).

Menurut Neta, jal ini terjadi, karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian menurun. Apalagi bukannya menurun, justru perbuatan kurang menyenangkan terus kembali terulang. Di antaranya seperti yang terjadi di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan. Pascabentrok mahasiswa dengan polisi, sepuluh mahasiswa ditahan.

“Kasus bentrokan polisi dengan mahasiswa di Unpam ini, membuat jenderal-jenderal polisi yang ikut pilkada, akan makin sulit terpilih. Sikap antipati publik melihat arogansi polisi akan menjadi fakta yang akan mengecewakan para jenderal Polri itu di pilkada,” kata Neta.

Apalagi menurutnya, tindakan aparat yang cukup mengecewakan publik, juga terjadi di banyak tempat. Salah satunya seperti yang terjadi di Binjai Sumatera Utara beberapa waktu lalu. Dimana pascabentrok, aparat kepolisian mengerahkan pasukan besar-besaran dengan kendaraan roda dua, lengkap dengan senjata laras panjang, berkeliling berputar-putar di kota tersebut. “Padahal bentroknya kan sudah berlalu sekitar seminggu lebih. Jadi seolah-olah masyarakat melihat tindakan tersebut sebagai wujud unjuk kekuatan,” katanya.

Peristiwa serupa juga terjadi baru-baru ini, dimana untuk menjemput salah seorang penyidiknya yang dipinjamkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kepolisian sampai mengerahkan puluhan aparat dan itu dilakukan tengah malam. “Jadi ada banyak hal dan tentu itu semua masih terekam jelas dalam ingatan masyarakat,” kata Neta kemudian. (gir)

IPW: Jenderal Polisi Sulit Terpilih

JAKARTA-Banyaknya aksi kekerasan yang dilakukan sejumlah oknum aparat kepolisian akhir-akhir ini, diyakini akan berimbas pada para jenderal yang akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Baik di Sumatera Utara maupun sejumlah daerah lainnya.

Apalagi tindak kekerasan dan perbuatan kurang terpuji lainnya, tidak hanya dilakukan di satu tempat, namun diberbagai tempat di tanah air. Demikian dikemukakan Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane, di Jakarta, Minggu (21/10).

Menurut Neta, jal ini terjadi, karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian menurun. Apalagi bukannya menurun, justru perbuatan kurang menyenangkan terus kembali terulang. Di antaranya seperti yang terjadi di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan. Pascabentrok mahasiswa dengan polisi, sepuluh mahasiswa ditahan.

“Kasus bentrokan polisi dengan mahasiswa di Unpam ini, membuat jenderal-jenderal polisi yang ikut pilkada, akan makin sulit terpilih. Sikap antipati publik melihat arogansi polisi akan menjadi fakta yang akan mengecewakan para jenderal Polri itu di pilkada,” kata Neta.

Apalagi menurutnya, tindakan aparat yang cukup mengecewakan publik, juga terjadi di banyak tempat. Salah satunya seperti yang terjadi di Binjai Sumatera Utara beberapa waktu lalu. Dimana pascabentrok, aparat kepolisian mengerahkan pasukan besar-besaran dengan kendaraan roda dua, lengkap dengan senjata laras panjang, berkeliling berputar-putar di kota tersebut. “Padahal bentroknya kan sudah berlalu sekitar seminggu lebih. Jadi seolah-olah masyarakat melihat tindakan tersebut sebagai wujud unjuk kekuatan,” katanya.

Peristiwa serupa juga terjadi baru-baru ini, dimana untuk menjemput salah seorang penyidiknya yang dipinjamkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kepolisian sampai mengerahkan puluhan aparat dan itu dilakukan tengah malam. “Jadi ada banyak hal dan tentu itu semua masih terekam jelas dalam ingatan masyarakat,” kata Neta kemudian. (gir)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/