26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ibas Minta Kader Istiqamah

Sesaat setelah penetapan Anas Urbaningrum sebagai tersangka, kediaman ketua umum DPP Partai Demokrat itu seketika menjadi ramai. Sejumlah pengurus PD terus berdatangan ke rumah Anas di Jalan Teluk Langsa, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum  Sekjen Demokrat Edhi Baskoro, saat mendaftar  kantor KPU pusat, Jakarta, beberapa waktu lalu.//UKON FURKON SUKANDA/INDOPOS/JPNN
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen Demokrat Edhi Baskoro, saat mendaftar ke kantor KPU pusat, Jakarta, beberapa waktu lalu.//UKON FURKON SUKANDA/INDOPOS/JPNN

“Di antara yang tampak hadir adalah Wasekjen DPP PD Saan Mustopa, Ketua DPP Umar Arsal, dan beberapa pengurus lainnya. Kuasa hukum Anas, Firman Wijaya juga langsung merapat ke rumah mantan ketua umum PB HMI itu.

Wajah-wajah tegang terlihat dari mereka yang hadir.

“Nanti, nanti, semua akan kami bicarakan dulu,” kata Firman Wijaya sesaat setelah turun dari mobilnya.

Dia hanya menyatakan bahwa ada banyak hal yang tidak lazim dalam proses hukum yang dihadapi kliennya. Salah satunya, dia menyinggung soal bocornya surat perintah penyidikan (sprindik) KPK sebelum ada keputusan resmi. “Selama karir saya, ini baru pertama kali, ini aneh, seakan ada sesuatu,” katanya.

Wasekjend Partai Demokrat Saan Mustopa didampingi Ketua DPP Bidang Komunikasi Publik I Gede Pasek, serta Ketua DPP Bidang Bencana, Umar Arsyal tadi malam memberikan keterangan pers. “Mas Anas sangat menghargai dan menghormati proses hukum, karena nagera ini bukan negara kekuasaan. Sampai saat ini mas Anas masih bingung, ini peristiwa politik atau peristiwa hukum,” katanya.

Selanjutnya, kata dia, Anas pasti akan melakukan upaya hukum. “Nanti pasti mencari keadilan, menemukan kebenaran, dan akan membangun momentum buat kebaikan negera ke depan,” tegas.

Selain itu, dia juga mengungkapkan kalau hari ini rencananya Anas akan menggelar jumpa pers.” Apakah sudah komunikasi dengan Majelis Tinggi” “Saya tidak tahu kalau itu,” ujar Saan.

Bukan hanya didatangi para pengurus PD, rumah Anas tadi malam juga dipadati warga sekitar. Sebagian mereka hanya ingin melihat langsung suasana kediaman pria asal Blitar, Jatim itu pasca ditetapkan sebagai tersangka.

Sejak sekitar maghrib, sejumlah jurnalis sudah datang. Saat itu, terdengar dari luar, suara beberapa orang melantunkan dzikir dari dalam rumah secara bersama-sama.

Hingga malam hari, Anas dan keluarganya belum bisa dipastikan tetap ada di rumah atau di luar. Para penjaga secara ketat menyeleksi orang-orang yang berniat masuk ke rumah. “Tapi, Mas Anas akan tetap di Indonesia, tidak akan ke mana-mana,” jamin Firman.

Sementara itu, rumah orangtua Anas di Blitar, Jatim tadi malam tampak lengang. Menurut para tetangga, ibunda Anas, Hj Sriati dan kakak sulung Anas, Agus Nasiruddin sejak Kamis (21/2) berangkat ke Jakarta. Sementara, yang ada di rumah hanya Kholis, adik Anas. Meski demikian, pintu rumah yang berada di Desa Ngaglik, Srengat, Blitar itu tadi malam tertutup rapat.

Sementara itu, Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) meminta seluruh kader untuk tetap solid pasca penetapan status tersangka bagi ketua umumnya.

Ibas juga mengajak seluruh kader untuk bersabar, istiqamah, dan bersatu menghadapi peristiwa yang dianggap musibah tersebut. “Kami anggap semua ini merupakan musibah atas berbagai musibah terdahulu yang ada pada kami (Partai Demokrat),” katanya kemarin (22/2).

Selanjutnya, dia menegaskan, DPP Partai Demokrat akan membahas dan menunggu arahan langsung dari Ketua Majelis Partai Demokrat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait dengan kelanjutan status Anas dalam kepengurusan.

“Kami yakin akan ada solusi terbaik yang dilakukan ketua majelis tinggi partai untuk kebersamaan dan kebesaran partai ke depan,” tambahnya.
Ibas juga mengingatkan agar penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bertindak objektif serta transparan dalam menangani kasus Anas. “Kami menghormati segala keputusan KPK. Tentunya kami berharap mereka benar-benar objektif dan transparan dalam menyelesaikan masalah Hambalang ini secara klir dan fair,” ungkapnya. “Ke depan, Ibas akan mengawal proses hukum yang dijalani Anas.

Selain itu, DPP memastikan tidak akan melepas Anas begitu saja dalam menangani kasusnya. Ibas menegaskan, DPP akan memberikan bantuan hukum. “Kami akan mengawal proses hukumnya, mengikuti secara saksama proses hukum dan memberikan bantuan hukum yang maksimal jika dibutuhkan,” ujarnya. (dyn/c5/agm/nw/jpnn)

Sesaat setelah penetapan Anas Urbaningrum sebagai tersangka, kediaman ketua umum DPP Partai Demokrat itu seketika menjadi ramai. Sejumlah pengurus PD terus berdatangan ke rumah Anas di Jalan Teluk Langsa, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum  Sekjen Demokrat Edhi Baskoro, saat mendaftar  kantor KPU pusat, Jakarta, beberapa waktu lalu.//UKON FURKON SUKANDA/INDOPOS/JPNN
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen Demokrat Edhi Baskoro, saat mendaftar ke kantor KPU pusat, Jakarta, beberapa waktu lalu.//UKON FURKON SUKANDA/INDOPOS/JPNN

“Di antara yang tampak hadir adalah Wasekjen DPP PD Saan Mustopa, Ketua DPP Umar Arsal, dan beberapa pengurus lainnya. Kuasa hukum Anas, Firman Wijaya juga langsung merapat ke rumah mantan ketua umum PB HMI itu.

Wajah-wajah tegang terlihat dari mereka yang hadir.

“Nanti, nanti, semua akan kami bicarakan dulu,” kata Firman Wijaya sesaat setelah turun dari mobilnya.

Dia hanya menyatakan bahwa ada banyak hal yang tidak lazim dalam proses hukum yang dihadapi kliennya. Salah satunya, dia menyinggung soal bocornya surat perintah penyidikan (sprindik) KPK sebelum ada keputusan resmi. “Selama karir saya, ini baru pertama kali, ini aneh, seakan ada sesuatu,” katanya.

Wasekjend Partai Demokrat Saan Mustopa didampingi Ketua DPP Bidang Komunikasi Publik I Gede Pasek, serta Ketua DPP Bidang Bencana, Umar Arsyal tadi malam memberikan keterangan pers. “Mas Anas sangat menghargai dan menghormati proses hukum, karena nagera ini bukan negara kekuasaan. Sampai saat ini mas Anas masih bingung, ini peristiwa politik atau peristiwa hukum,” katanya.

Selanjutnya, kata dia, Anas pasti akan melakukan upaya hukum. “Nanti pasti mencari keadilan, menemukan kebenaran, dan akan membangun momentum buat kebaikan negera ke depan,” tegas.

Selain itu, dia juga mengungkapkan kalau hari ini rencananya Anas akan menggelar jumpa pers.” Apakah sudah komunikasi dengan Majelis Tinggi” “Saya tidak tahu kalau itu,” ujar Saan.

Bukan hanya didatangi para pengurus PD, rumah Anas tadi malam juga dipadati warga sekitar. Sebagian mereka hanya ingin melihat langsung suasana kediaman pria asal Blitar, Jatim itu pasca ditetapkan sebagai tersangka.

Sejak sekitar maghrib, sejumlah jurnalis sudah datang. Saat itu, terdengar dari luar, suara beberapa orang melantunkan dzikir dari dalam rumah secara bersama-sama.

Hingga malam hari, Anas dan keluarganya belum bisa dipastikan tetap ada di rumah atau di luar. Para penjaga secara ketat menyeleksi orang-orang yang berniat masuk ke rumah. “Tapi, Mas Anas akan tetap di Indonesia, tidak akan ke mana-mana,” jamin Firman.

Sementara itu, rumah orangtua Anas di Blitar, Jatim tadi malam tampak lengang. Menurut para tetangga, ibunda Anas, Hj Sriati dan kakak sulung Anas, Agus Nasiruddin sejak Kamis (21/2) berangkat ke Jakarta. Sementara, yang ada di rumah hanya Kholis, adik Anas. Meski demikian, pintu rumah yang berada di Desa Ngaglik, Srengat, Blitar itu tadi malam tertutup rapat.

Sementara itu, Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) meminta seluruh kader untuk tetap solid pasca penetapan status tersangka bagi ketua umumnya.

Ibas juga mengajak seluruh kader untuk bersabar, istiqamah, dan bersatu menghadapi peristiwa yang dianggap musibah tersebut. “Kami anggap semua ini merupakan musibah atas berbagai musibah terdahulu yang ada pada kami (Partai Demokrat),” katanya kemarin (22/2).

Selanjutnya, dia menegaskan, DPP Partai Demokrat akan membahas dan menunggu arahan langsung dari Ketua Majelis Partai Demokrat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait dengan kelanjutan status Anas dalam kepengurusan.

“Kami yakin akan ada solusi terbaik yang dilakukan ketua majelis tinggi partai untuk kebersamaan dan kebesaran partai ke depan,” tambahnya.
Ibas juga mengingatkan agar penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bertindak objektif serta transparan dalam menangani kasus Anas. “Kami menghormati segala keputusan KPK. Tentunya kami berharap mereka benar-benar objektif dan transparan dalam menyelesaikan masalah Hambalang ini secara klir dan fair,” ungkapnya. “Ke depan, Ibas akan mengawal proses hukum yang dijalani Anas.

Selain itu, DPP memastikan tidak akan melepas Anas begitu saja dalam menangani kasusnya. Ibas menegaskan, DPP akan memberikan bantuan hukum. “Kami akan mengawal proses hukumnya, mengikuti secara saksama proses hukum dan memberikan bantuan hukum yang maksimal jika dibutuhkan,” ujarnya. (dyn/c5/agm/nw/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/