29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Kontak Tembak di Sekitar Bandara Dekai, Satu KST Tewas

SUMUTPOS.CO – Kontak tembak antara prajurit TNI dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) kembali terjadi pada Kamis (22/2). Kali ini Satuan Tugas (Satgas) TNI yang terlibat dalam kontak tembak di wilayah Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Pasca kontak tembak tersebut, mereka berhasil menangkap dua KST dan menembak seorang KST hingga meninggal dunia.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Infanteri Candra Kurniawan menyampaikan bahwa kontak tembak tersebut terjadi dalam upaya pengejaran pelaku penembakan pesawat Wings Air akhir pekan lalu. Kemarin, prajurit TNI yang bersiaga di Distrik Dekai mendapat laporan dari masyarakat. Mereka melihat anggota KST mendekati Bandara Nop Goliat. Laporan itu langsung direspons oleh Satgas TNI.

Satgas tersebut, kata Candra, langsung menyisir lokasi yang disebut dalam laporan masyarakat. Sesuai laporan itu, mereka mendapati sejumlah anggota KST mendekati Bandara Nop Goliat dengan membawa senjata api. Sekitar pukul 12.05 WIT, kontak tembak terjadi ketika satgas itu berusaha menyergap anggota KST sebelum beraksi. “Akibat kejadian kontak tembak itu, gerombolan KST berhasil diamankan,” ungkap dia, kemarin.

Perwira menengah TNI AD itu menyatakan bahwa secara keseluruhan ada tiga KST yang diamankan usai kontak tembak tersebut. Dua orang ditangkap dalam keadaan selamat, satu lainnya sudah meninggal dunia akibat tertembak oleh Satgas TNI. “Sisanya melarikan diri,” ujar Candra. Saat ini, lanjut dia, Satgas TNI masih bersiaga untuk mengantisipasi aksi atau gangguan KST lainnya.

Tidak hanya, Satgas TNI juga berkoordinasi dengan Polri untuk menindaklanjuti KST yang berhasil melarikan diri. “Gerombolan KST memang sering melakukan teror dan penembakan kepada masyarakat dan aparat keamanan, bahkan mobilitas pesawat terbang sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat,” terang Candra. Untuk itu, langkah tegas dilakukan oleh TNI bersama Polri.

Sesuai arahan panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, pengamanan di sekitar Bandara Nop Goliat sudah diperketat. Candra pun memastikan, personel TNI dan Polri akan langsung merespons setiap laporan yang masuk dari masyarakat. Tujuannya tidak lain untuk memastikan KST tidak beraksi dan mengganggu aktivitas masyarakat di Kabupaten Yahukimo. Menurut dia, penembakan pesawat sipil beberapa hari lalu membuat masyarakat setempat kesulitan.

Terpisah, Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III Kolonel Czi I. G. N. Suriastawa menyampaikan bahwa di waktu nyaris bersamaan dengan kontak tembak di Distrik Dekai, terjadi kontak tembak di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Dalam kontak tembak itu, KST berhadapan dengan Satgas TNI dari Yonif 411/Pandawa. “Dilaporkan satu KST terkena tembakan, namun berhasil ditarik dan dibawa lari oleh KST lainnya,” terang Suriastawa.

Sementara itu, Satgas Operasi Damai Cartenz memindahkan Alenus Tabuni, seorang anggota KST yang tertangkap pekan lalu. Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno mengatakan bahwa Alenus Tabuni dipindahkan dari Ilaga ke Kabupaten Mimika. “Pemindahan dilakukan Kamis pagi (22/2),” paparnya.

Alenus Tabuni saat ini sedang dalam pemeriksaan mendalam. Utamanya untuk mengetahui peran yang bersangkutan dalam sebelaa kejahatan yang dilakukan. “Masih diperiksa,” terangnya. Diketahui Alenus Tabuni diduga terkait dengan sebelas kejahatan. Dari penembakan, pembunuhan hingga pembakaran fasilitas umum di Papua. (jpn/azw)

SUMUTPOS.CO – Kontak tembak antara prajurit TNI dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) kembali terjadi pada Kamis (22/2). Kali ini Satuan Tugas (Satgas) TNI yang terlibat dalam kontak tembak di wilayah Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Pasca kontak tembak tersebut, mereka berhasil menangkap dua KST dan menembak seorang KST hingga meninggal dunia.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Infanteri Candra Kurniawan menyampaikan bahwa kontak tembak tersebut terjadi dalam upaya pengejaran pelaku penembakan pesawat Wings Air akhir pekan lalu. Kemarin, prajurit TNI yang bersiaga di Distrik Dekai mendapat laporan dari masyarakat. Mereka melihat anggota KST mendekati Bandara Nop Goliat. Laporan itu langsung direspons oleh Satgas TNI.

Satgas tersebut, kata Candra, langsung menyisir lokasi yang disebut dalam laporan masyarakat. Sesuai laporan itu, mereka mendapati sejumlah anggota KST mendekati Bandara Nop Goliat dengan membawa senjata api. Sekitar pukul 12.05 WIT, kontak tembak terjadi ketika satgas itu berusaha menyergap anggota KST sebelum beraksi. “Akibat kejadian kontak tembak itu, gerombolan KST berhasil diamankan,” ungkap dia, kemarin.

Perwira menengah TNI AD itu menyatakan bahwa secara keseluruhan ada tiga KST yang diamankan usai kontak tembak tersebut. Dua orang ditangkap dalam keadaan selamat, satu lainnya sudah meninggal dunia akibat tertembak oleh Satgas TNI. “Sisanya melarikan diri,” ujar Candra. Saat ini, lanjut dia, Satgas TNI masih bersiaga untuk mengantisipasi aksi atau gangguan KST lainnya.

Tidak hanya, Satgas TNI juga berkoordinasi dengan Polri untuk menindaklanjuti KST yang berhasil melarikan diri. “Gerombolan KST memang sering melakukan teror dan penembakan kepada masyarakat dan aparat keamanan, bahkan mobilitas pesawat terbang sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat,” terang Candra. Untuk itu, langkah tegas dilakukan oleh TNI bersama Polri.

Sesuai arahan panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, pengamanan di sekitar Bandara Nop Goliat sudah diperketat. Candra pun memastikan, personel TNI dan Polri akan langsung merespons setiap laporan yang masuk dari masyarakat. Tujuannya tidak lain untuk memastikan KST tidak beraksi dan mengganggu aktivitas masyarakat di Kabupaten Yahukimo. Menurut dia, penembakan pesawat sipil beberapa hari lalu membuat masyarakat setempat kesulitan.

Terpisah, Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III Kolonel Czi I. G. N. Suriastawa menyampaikan bahwa di waktu nyaris bersamaan dengan kontak tembak di Distrik Dekai, terjadi kontak tembak di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Dalam kontak tembak itu, KST berhadapan dengan Satgas TNI dari Yonif 411/Pandawa. “Dilaporkan satu KST terkena tembakan, namun berhasil ditarik dan dibawa lari oleh KST lainnya,” terang Suriastawa.

Sementara itu, Satgas Operasi Damai Cartenz memindahkan Alenus Tabuni, seorang anggota KST yang tertangkap pekan lalu. Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno mengatakan bahwa Alenus Tabuni dipindahkan dari Ilaga ke Kabupaten Mimika. “Pemindahan dilakukan Kamis pagi (22/2),” paparnya.

Alenus Tabuni saat ini sedang dalam pemeriksaan mendalam. Utamanya untuk mengetahui peran yang bersangkutan dalam sebelaa kejahatan yang dilakukan. “Masih diperiksa,” terangnya. Diketahui Alenus Tabuni diduga terkait dengan sebelas kejahatan. Dari penembakan, pembunuhan hingga pembakaran fasilitas umum di Papua. (jpn/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/