JAKARTA– Mendadak nama Darin Mumtazah meroket. Dia terkait dengan kasus daging sapi. Tapi dia tidak dihubungkan dengan sang ‘don juan’ Ahmad Fathanah. Darin justru tersangkut dengan Luthfi Hasan Ishaq. Siswi SMK ini disebut-sebut tinggal sekamar dengan mantan ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Hubungan khusus antara Luthfi dan Darin kian santer tercium. Hal itu dapat dilihat dari komunikasi antara kedua orang tersebut di kediaman sendiri di kawasan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur.
Suyitno, suami pembantu di rumah Darin, mengaku sempat bertemu Luthfi Hasann
Pada November 2012 lalu. Saat itu, Luthfi meminta jasa Suyitno untuk memijat punggungnya. Saat itu, orangtua Darin memperkenalkan Luthfi kepada Suyitno sebagai suami anaknya.
“Dia (Luthfi) rupanya sudah satu malam di situ, tinggalnya sekamar dengan Darin di kamar lantai bawah. Istri saya juga ngomong itu,” ujarnya.
Sesaat sebelum pijat, tutur Suyitno, Luthfi memanggil Darin dengan sebutan ‘Mah’. “Saya dengar, si Luthfi manggil, ‘Mah ada minyak kayu putih enggak buat papa pijat’. Enggak lama si Darin datang, ‘ini Pa minyaknya’, gitu,” ujarnya.
Di dalam rumah dengan luas sekitar 300 meter persegi dan berlantai dua tersebut, terdapat enam kamar. Tiga kamar di lantai bawah dan tiga lantai lagi di lantai atas. Namun, hanya kamar di lantai bawah yang digunakan untuk tidur. Satu kamar digunakan untuk memelihara kucing, satu kamar untuk orangtua Darin, dan satu kamar lainnya digunakan untuk Darin serta Luthfi.
Meski demikian, Yuni dan Suyitno mengatakan, orangtua Darin tak pernah menceritakan kontribusi Luthfi Hasan terhadap keluarga kecil tersebut, terlebih dari segi finansial. Yang jelas, Darin bersama keluarganya sudah menyewa sebuah rumah besar dengan harga 180 juta 2 tahun. Sebelum kenal Luthfi, Darin hanya tinggal di rumah sederhana dengan biaya 600 ribu per bulan.
Kini, Darin sekeluarganya meninggalkan rumah kontrakan. Mereka meninggalkan rumah sekitar dua bulan lalu, tepatnya ketika kasus suap penambahan kuota daging sapi mencuat di media massa. Tak ada tetangga yang mengetahui tinggal di mana sekeluarga itu. Meski demikian, sesekali Umi sempat datang ke rumahnya untuk memberikan makan belasan kucing peliharaannya.
Sebelumnya, ibunda Darin, yang ditemui wartawan, Selasa (21/5) sore, membantah jika anaknya dan Luthfi memiliki hubungan khusus. Ia menampik aneka pemberitaan di media. “Kalau di berita memang begitu (memiliki hubungan khusus). Jadi, ya jangan gampang percaya,” katanya.
Tidak hanya membantah soal kedekatan khusus Darin dengan Luthfi, ia juga membantah jika Luthfi kerap menginap di rumahnya. “Enggak, siapa yang bilang begitu,” ujar Umi.
Darin adalah seorang pelajar SMK di Jakarta Timur yang pernah dipanggil KPK sebagai saksi kasus dugaan pencucian uang Luthfi. Ia diduga punya hubungan dengan Luthfi.
Darin adalah siswa Kelas XII salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) di bilangan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur. Remaja yang diketahui memiliki paras cantik itu telah usai mengikuti ujian sekolah beberapa waktu lalu. Kini, ia pun diketahui tengah libur ujian nasional.
Ngontrak Rumah Anggota BIN
Menariknya ternyata rumah yang dikontrak Darin itu merupakan milik seorang anggota BIN, Saut Situmorang. Pria ini disebut pernah bertugas di Kedutaan Besar (Kedubes) RI untuk Australia. Kabarnya Saut-lah yang juga membantu ketika Fathanah mendapatkan masalah di Australia
Seperti diketahui, Fathanah pernah tersandung kasus human trafficking. Menurut media Australia, Ahmad Fathanah, atau yang dikenal sebagai Olong Ahmad, ketika itu dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Saat itu dia terlibat penyelundupan 353 warga asal Iraq, Kuwait, Afghanistan, Aljazair, Palestina dan Iran. Entah bagaimana ceritanya, Fathanah”dibebaskan dari penjara Australia.
Ketua RT 10 Lisan membenarkan jika rumah itu milik Saut Situmorang. Saat ditunjukkan foto Saut yang anggota BIN, Lisan membenarkan. “Benar pemilik rumah yang dikontrak orangtua Darin itu ya Pak Saut ini,” papar Lisan. Namun dia tidak tahu apa hubungan orangtua Darin dengan Saut selama ini.
Jubir KPK Johan Budi S.P belum mengetahui dengan pasti apakah Darin perlu dipanggil kembali oleh KPK. Apalagi, menjelang naiknya berkas perkara LHI ke penuntutan. “Darin pernah dipanggil dua kali. Apakah akan dipanggil lagi, tergantung penyidik masih membutuhkan keterangannya atau tidak,” jelas Johan.
Besar kemungkinan pelajar itu tidak dipanggil karena Johan menyebut kalau berkas perkara LHI bakal selesai dalam satu atau dua hari ke depan. (bbs/gun/dim/jpnn)