27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Bang Yos: Rusuh Tolikara Sudah Terendus sejak 11 Juli

Foto: dok.Jawa Pos Kepala Badan Intelijen Negara, Sutiyoso.
Foto: dok.Jawa Pos
Kepala Badan Intelijen Negara, Sutiyoso.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengungkapkan kalau institusi yang dipimpinnya sudah memberikan informasi potensi kerusuhan di Tolikara, Papua, sejak 11 Juli.

Menurut dia, informasi dari BIN itu juga sudah direspon dengan baik. Polres setempat langsung mengadakan rapat dengan muspida. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah tokoh agama juga dilibatkan, termasuk presiden GDI.

“Itu sudah respon yang baik, pada hari-H tanggal 17 (Juli), dia (aparat keamanan) jaga,” beber Sutiyoso, saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin (22/7).

Atas hal itu pula lah, dia menolak anggapan sejumlah pihak yang menyatakan kalau BIN lambat memberikan informasi. Sebab, tupoksi BIN untuk memberi informasi sudah diberikan jauh-jauh hari.

Lebih lanjut, dia menganggap, ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan peristiwa Tolikara untuk menyerang pemerintahan Jokowi.

“Menyerang Pak Jokowi, menyerang saya sebagai kepala BIN, menyerang kapolri, itu sudah biasa,” kata mantan ketua umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu.

Dia memandang, masih terjadinya insiden meski informasi dan antisipasi sudah dilakukan, lebih karena situasi di lapangan. Yaitu, karena petugas keamanan harus menghadapi massa yang brutal. “Ini bukan di Tolikara saja, dimana-mana kalau menghadapi massa brutal ya seperti itu,” tandasnya.

Disinggung menyangkut indikasi adanya aktor intelektual di balik insiden, Sutiyoso menyatakan kalau semuanya belum bisa disimpulkan saat ini. Harus ada investigasi terlebih dulu untuk menjawabnya.

“Kan kita nggak bisa menuduh sembarang orang, penyelidikan polisi masih panjang. Bisa saja (ada) keterlibatan pihak asing,” imbuhnya. (dyn)

Foto: dok.Jawa Pos Kepala Badan Intelijen Negara, Sutiyoso.
Foto: dok.Jawa Pos
Kepala Badan Intelijen Negara, Sutiyoso.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengungkapkan kalau institusi yang dipimpinnya sudah memberikan informasi potensi kerusuhan di Tolikara, Papua, sejak 11 Juli.

Menurut dia, informasi dari BIN itu juga sudah direspon dengan baik. Polres setempat langsung mengadakan rapat dengan muspida. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah tokoh agama juga dilibatkan, termasuk presiden GDI.

“Itu sudah respon yang baik, pada hari-H tanggal 17 (Juli), dia (aparat keamanan) jaga,” beber Sutiyoso, saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin (22/7).

Atas hal itu pula lah, dia menolak anggapan sejumlah pihak yang menyatakan kalau BIN lambat memberikan informasi. Sebab, tupoksi BIN untuk memberi informasi sudah diberikan jauh-jauh hari.

Lebih lanjut, dia menganggap, ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan peristiwa Tolikara untuk menyerang pemerintahan Jokowi.

“Menyerang Pak Jokowi, menyerang saya sebagai kepala BIN, menyerang kapolri, itu sudah biasa,” kata mantan ketua umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu.

Dia memandang, masih terjadinya insiden meski informasi dan antisipasi sudah dilakukan, lebih karena situasi di lapangan. Yaitu, karena petugas keamanan harus menghadapi massa yang brutal. “Ini bukan di Tolikara saja, dimana-mana kalau menghadapi massa brutal ya seperti itu,” tandasnya.

Disinggung menyangkut indikasi adanya aktor intelektual di balik insiden, Sutiyoso menyatakan kalau semuanya belum bisa disimpulkan saat ini. Harus ada investigasi terlebih dulu untuk menjawabnya.

“Kan kita nggak bisa menuduh sembarang orang, penyelidikan polisi masih panjang. Bisa saja (ada) keterlibatan pihak asing,” imbuhnya. (dyn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/