26 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Ringankan Beban Warga Kurang Mampu, Jokowi Kagum Fasilitas SMKN Jateng

SUMUTPOS.CO – PRESIDEN RI Joko Widodo (Jokowi) kepincut dengan keberadaan SMKN Jawa Tengah (Jateng) di Kota Semarang yang telah meringankan warga kurang mampu. Jokowi siap menerapkan konsep sekolah itu ke ranah nasional di provinsi lain.

SMKN Jateng merupakan sekolah gratis untuk siswa miskin meliputi asrama, sera-gam, makan-minum, serta biaya sekolah. Sekolah ini diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah waktu itu, Ganjar Pranowo. Sejak kali pertama berdiri pada 2014, sekolah asrama gratis khusus siswa miskin itu telah meluluskan ribuan siswa. Total sudah ada tujuh angkatan dengan 1.837 orang lulusan.

“Saya kira ini sebuah inisiatif yang sangat bagus dari Gubernur Jateng. Ini dulunya BLK, digeser menjadi SMK, dan khusus untuk keluarga yang tidak mampu,” kata Jokowi saat berkunjung ke SMKN Jateng di Semarang, Rabu (30/8).

Menurut Presiden, ada dua alasan yang membuatnya kepincut SMK Jateng. Pertama, itu bagus untuk keluarga yang tidak mampu dan tidak dipungut biaya. Justru sekolah dibiayai semua oleh Pemerintah Provinsi Jateng, meliputi seragam, sepatu, makan, hingga boarding school yang sangat bagus.

“Kedua, saya melihat sarana dan prasarana, kalau saya melihat SMK di provinsi lainnya jauh lebih bagus mesin-mesinnya, CNC sampai ke mesin dasar semua ada,” tambahnya.

Kemudian, lanjut Jokowi, lulusannya juga telah dihubungkan (link) ke semua industri. Selain itu juga, ada kursus bahasa Jepang untuk lulusan yang mendapatkan beasiswa melanjutkan pendidikan di Jepang. Jokowi menilai hal ini bagus untuk penanganan kemiskinan. “Nanti saya akan perintah Mendikbud untuk datang ke sini. Dievaluasi lagi agar bisa diperluas ke provinsi lain,” tambahnya.

Siswa SMKN Jateng Yunita Indriyani Kurnia mengaku terbantu karena bisa sekolah di SMKN Jateng. Dengan bersekolah di SMK Jateng, diharapkan bisa membantu ekonomi keluarga.”Harapannya, semoga SMK lebih maju lagi walaupun jabatan Gubernur Jateng Pak Ganjar Pranowo telah usai. Semoga Pak Ganjar bisa menjadi Presiden Indonesia,” ucapnya.

Siswa peserta kursus Bahasa Jepang Hilmy Nur Aditiyawan menerangkan, dia merupakan lulusan SMK Jateng yang saat ini menempuh kuliah beasiswa di Jepang.”SMK Jateng sangat bermanfaat karena saya dari keluarga pas-pasan. Harapan kami sekolah full beasiswa ini bisa diangkat sebagai program nasional,” lanjutnya.

Gubernur Ganjar Pranowo mengaku senang dan terharu, karena lulusan SMKN Jawa Tengah menjadi rebutan perusahaan-perusahaan dalam merekrut tenaga kerja. Selain itu juga mampu menembus seleksi masuk perguruan tinggi.

“Saya senang karena lulusan SMKN Jateng sudah 70 persen terserap di dunia kerja. Bahkan ada beberapa yang zooming karena sudah bekerja di luar negeri. Ada yang ke Jerman dan juga diterima di perguruan tinggi,” tuturnya.

Layak Dicontoh SMKN di Sumut

Menanggapi keberadaan SMKN Jawa Tengah (Jateng) di Kota Semarang, yang telah meringankan warga kurang mampu, Pengamat Pendidikan dari Universitas Negeri Medan (Unimed), Prof Dr Khairil Ansari MPd mengungkapkan bahwa SMKN Jateng layak dicontoh oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumut. Khairil mengungkapkan banyak yang bisa ditiru atau dicontoh terkait dengan sistem yang diterapkan SMKN Jateng. Apa lagi, keberadaan sekolah berkualitas untuk masyarakat tidak mampu sangat diperlukan.

Khairil juga mengakui kualitas SMKN Jateng sangat bagus. Ditambah lagi, para lulusan sekolah menjadi incaran bagi perusahaan di tanah air dan luar negeri. ‘’Sekolah ini khusus untuk keluarga yang tidak mampu. Kemudian, lulusannya siap bekerja di perusahaan. Ini sistem sekolah sangat baik,” kata Khairil. Karena itu, Khairil mendorong agar Sumut dapat segera melakukan realisasi menghadirkan sekolah seperti SMKN Jateng ini. (rel/gus/tri)

SUMUTPOS.CO – PRESIDEN RI Joko Widodo (Jokowi) kepincut dengan keberadaan SMKN Jawa Tengah (Jateng) di Kota Semarang yang telah meringankan warga kurang mampu. Jokowi siap menerapkan konsep sekolah itu ke ranah nasional di provinsi lain.

SMKN Jateng merupakan sekolah gratis untuk siswa miskin meliputi asrama, sera-gam, makan-minum, serta biaya sekolah. Sekolah ini diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah waktu itu, Ganjar Pranowo. Sejak kali pertama berdiri pada 2014, sekolah asrama gratis khusus siswa miskin itu telah meluluskan ribuan siswa. Total sudah ada tujuh angkatan dengan 1.837 orang lulusan.

“Saya kira ini sebuah inisiatif yang sangat bagus dari Gubernur Jateng. Ini dulunya BLK, digeser menjadi SMK, dan khusus untuk keluarga yang tidak mampu,” kata Jokowi saat berkunjung ke SMKN Jateng di Semarang, Rabu (30/8).

Menurut Presiden, ada dua alasan yang membuatnya kepincut SMK Jateng. Pertama, itu bagus untuk keluarga yang tidak mampu dan tidak dipungut biaya. Justru sekolah dibiayai semua oleh Pemerintah Provinsi Jateng, meliputi seragam, sepatu, makan, hingga boarding school yang sangat bagus.

“Kedua, saya melihat sarana dan prasarana, kalau saya melihat SMK di provinsi lainnya jauh lebih bagus mesin-mesinnya, CNC sampai ke mesin dasar semua ada,” tambahnya.

Kemudian, lanjut Jokowi, lulusannya juga telah dihubungkan (link) ke semua industri. Selain itu juga, ada kursus bahasa Jepang untuk lulusan yang mendapatkan beasiswa melanjutkan pendidikan di Jepang. Jokowi menilai hal ini bagus untuk penanganan kemiskinan. “Nanti saya akan perintah Mendikbud untuk datang ke sini. Dievaluasi lagi agar bisa diperluas ke provinsi lain,” tambahnya.

Siswa SMKN Jateng Yunita Indriyani Kurnia mengaku terbantu karena bisa sekolah di SMKN Jateng. Dengan bersekolah di SMK Jateng, diharapkan bisa membantu ekonomi keluarga.”Harapannya, semoga SMK lebih maju lagi walaupun jabatan Gubernur Jateng Pak Ganjar Pranowo telah usai. Semoga Pak Ganjar bisa menjadi Presiden Indonesia,” ucapnya.

Siswa peserta kursus Bahasa Jepang Hilmy Nur Aditiyawan menerangkan, dia merupakan lulusan SMK Jateng yang saat ini menempuh kuliah beasiswa di Jepang.”SMK Jateng sangat bermanfaat karena saya dari keluarga pas-pasan. Harapan kami sekolah full beasiswa ini bisa diangkat sebagai program nasional,” lanjutnya.

Gubernur Ganjar Pranowo mengaku senang dan terharu, karena lulusan SMKN Jawa Tengah menjadi rebutan perusahaan-perusahaan dalam merekrut tenaga kerja. Selain itu juga mampu menembus seleksi masuk perguruan tinggi.

“Saya senang karena lulusan SMKN Jateng sudah 70 persen terserap di dunia kerja. Bahkan ada beberapa yang zooming karena sudah bekerja di luar negeri. Ada yang ke Jerman dan juga diterima di perguruan tinggi,” tuturnya.

Layak Dicontoh SMKN di Sumut

Menanggapi keberadaan SMKN Jawa Tengah (Jateng) di Kota Semarang, yang telah meringankan warga kurang mampu, Pengamat Pendidikan dari Universitas Negeri Medan (Unimed), Prof Dr Khairil Ansari MPd mengungkapkan bahwa SMKN Jateng layak dicontoh oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumut. Khairil mengungkapkan banyak yang bisa ditiru atau dicontoh terkait dengan sistem yang diterapkan SMKN Jateng. Apa lagi, keberadaan sekolah berkualitas untuk masyarakat tidak mampu sangat diperlukan.

Khairil juga mengakui kualitas SMKN Jateng sangat bagus. Ditambah lagi, para lulusan sekolah menjadi incaran bagi perusahaan di tanah air dan luar negeri. ‘’Sekolah ini khusus untuk keluarga yang tidak mampu. Kemudian, lulusannya siap bekerja di perusahaan. Ini sistem sekolah sangat baik,” kata Khairil. Karena itu, Khairil mendorong agar Sumut dapat segera melakukan realisasi menghadirkan sekolah seperti SMKN Jateng ini. (rel/gus/tri)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/