26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

1 Tewas Terkejut, 4 Luka-luka

Panik pasca gempa.
Panik pasca gempa.

BANDA ACEH-Gempa 5,4 SR menggoncang wilayah Nanggroe Aceh Darussalam. Gempa mengakibatkan korban jiwa 1 orang meninggal, dan 4 orang lainnya luka-luka.

“Berdasarkan data sementara kita peroleh, dapat kita laporkan ada 1 orang meninggal dunia dan 4 orang lainnya luka luka akibat dari dampak gempa itu,” kata Kapolres Aceh Pidie, AKBP Sunarya, Selasa (22/10).

Abu Bakar Rasyid (90) warga Kecamatan Mane meninggal dunia setelah terkejut mendegar gempa. Sedangkan korban luka yakni Denis (4) mengalami luka sobek pada kaki kiri setelah terkena batu bata, Nadiatul Husna (12) mengalami patah kaki akibat terkena reruntuhan, Azmi (50) mengalami luka bocor di bagian kepala setelah terkena reruntuhan, dan Ajni (45) terkena gigitan tawon yang jatuh dari pohon.

“Saat ini korban meninggal sudah dikebumikan dan korban luka dilarikan ke RS Pidie,” katanya.

Menurutnya, sementara situasi di Kecamatan Tangse masih terkendali. Pihaknya bersama Muspida masih terus memantau keadaan korban gempa di lokasi. Sedangkan untuk bantuan masa panik sudah disalurkan oleh Bupati.

“Ada 30 personel polisi kita turunkan untuk membantu warga dan menjaga keamanan rumah korban gempa dari aksi pencurian,” ujarnya.

Selain itu, ada kerusakan rumah sebanyak 83 rumah yang tersebar di beberapa desa di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie menyebutkan jumlah kerusakan mencapai 164 rumah, 2 rumah ibadah rusak dan 4 sekolah rusak parah. Sedangkan data yang dihimpun oleh RAPI Aceh, kerusakan sekitar 83 rumah rusak di antaranya di desa Pulo Kawa 17 rumah, Pulo Sunong 22 rumah dan Neubok Badeuk sebanyak 44 rumah.

“Ini masih data awal, besar kemungkinan kerusakan akan bertambah,” kata salah seorang petugas Basarnas, Barqah.

Kata Barqah, data tersebut diperoleh dari petugas RAPI yang sudah berada di lokasi bencana di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie.

Sementara itu ada dua orang warga yang cedera akibat gempa yaitu Nazaratul Yusri (12) patah kaki saat berlarian ketika terjadi gempa dan Azni luka di kepala akibat jatuh reruntuhan bangunan saat sedang terjadi gempa. “Kedua warga itu masyarakat Pulo Kawa, Kecamatan Tangse, saat ini mereka sudah dirawat di Puskesmas terdekat,” tambahnya.

Gempa berkekuatan 5,6 SR yang berpusat di sebelah barat daya Kabupaten Aceh Besar juga berdampak pada lima desa di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.

“Lima desa yang terkena imbas adalah Lubuk Baduek, Pulo Kawa, Pulo Sunong, Kude Tangse, dan Blang Bungong. Yang paling parah Nubok Badeuk,” kata Sapto Sutopo, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Gempa akibat pergerakan lempeng tektonik itu mengguncang wilayah Aceh pada pukul 12 siang tadi selama 8-10 detik. Warga sempat berhamburan karena panik. Namun menurut Sapto, gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

“Penyebab gempa adalah sesar Sumatera yang juga menyebabkan gempa di Aceh pada Juli silam” ujar Sapto. Perihal gempa susulan, Sapto mengatakan tak bisa memperkirakan dengan pasti. Meski belum ada pengungsi, BNBP sudah menyiapkan tenda-tenda evakuasi dan dapur umum di Kecamatan Tangse.

Beberapa kecamatan belum melaporkan dampak di wilayah masing-masing, sehingga menurut Sapto laporan lengkap baru akan diterima esok. Akibat gempa, BNBP mencatat ada satu orang meninggal dunia dan dua orang korban luka. Kerugian materiil meliputi kerusakan 164 rumah, 2 rumah ibadah, dan 4 sekolah. “Kami tetap melakukan pendataan untuk mengetahui perkembangan akibat gempa,” ujar Sapto.

Berdasarkan data BMKG, gempa terjadi sekitar pukul 12.40 WIB, Selasa (22/10). Pusat gempa berada di darat dengan kedalaman 10 km dan berjarak 16 km barat daya Aceh Besar atau 32 km tenggara Banda Aceh. (net/bbs)

Panik pasca gempa.
Panik pasca gempa.

BANDA ACEH-Gempa 5,4 SR menggoncang wilayah Nanggroe Aceh Darussalam. Gempa mengakibatkan korban jiwa 1 orang meninggal, dan 4 orang lainnya luka-luka.

“Berdasarkan data sementara kita peroleh, dapat kita laporkan ada 1 orang meninggal dunia dan 4 orang lainnya luka luka akibat dari dampak gempa itu,” kata Kapolres Aceh Pidie, AKBP Sunarya, Selasa (22/10).

Abu Bakar Rasyid (90) warga Kecamatan Mane meninggal dunia setelah terkejut mendegar gempa. Sedangkan korban luka yakni Denis (4) mengalami luka sobek pada kaki kiri setelah terkena batu bata, Nadiatul Husna (12) mengalami patah kaki akibat terkena reruntuhan, Azmi (50) mengalami luka bocor di bagian kepala setelah terkena reruntuhan, dan Ajni (45) terkena gigitan tawon yang jatuh dari pohon.

“Saat ini korban meninggal sudah dikebumikan dan korban luka dilarikan ke RS Pidie,” katanya.

Menurutnya, sementara situasi di Kecamatan Tangse masih terkendali. Pihaknya bersama Muspida masih terus memantau keadaan korban gempa di lokasi. Sedangkan untuk bantuan masa panik sudah disalurkan oleh Bupati.

“Ada 30 personel polisi kita turunkan untuk membantu warga dan menjaga keamanan rumah korban gempa dari aksi pencurian,” ujarnya.

Selain itu, ada kerusakan rumah sebanyak 83 rumah yang tersebar di beberapa desa di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie menyebutkan jumlah kerusakan mencapai 164 rumah, 2 rumah ibadah rusak dan 4 sekolah rusak parah. Sedangkan data yang dihimpun oleh RAPI Aceh, kerusakan sekitar 83 rumah rusak di antaranya di desa Pulo Kawa 17 rumah, Pulo Sunong 22 rumah dan Neubok Badeuk sebanyak 44 rumah.

“Ini masih data awal, besar kemungkinan kerusakan akan bertambah,” kata salah seorang petugas Basarnas, Barqah.

Kata Barqah, data tersebut diperoleh dari petugas RAPI yang sudah berada di lokasi bencana di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie.

Sementara itu ada dua orang warga yang cedera akibat gempa yaitu Nazaratul Yusri (12) patah kaki saat berlarian ketika terjadi gempa dan Azni luka di kepala akibat jatuh reruntuhan bangunan saat sedang terjadi gempa. “Kedua warga itu masyarakat Pulo Kawa, Kecamatan Tangse, saat ini mereka sudah dirawat di Puskesmas terdekat,” tambahnya.

Gempa berkekuatan 5,6 SR yang berpusat di sebelah barat daya Kabupaten Aceh Besar juga berdampak pada lima desa di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.

“Lima desa yang terkena imbas adalah Lubuk Baduek, Pulo Kawa, Pulo Sunong, Kude Tangse, dan Blang Bungong. Yang paling parah Nubok Badeuk,” kata Sapto Sutopo, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Gempa akibat pergerakan lempeng tektonik itu mengguncang wilayah Aceh pada pukul 12 siang tadi selama 8-10 detik. Warga sempat berhamburan karena panik. Namun menurut Sapto, gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

“Penyebab gempa adalah sesar Sumatera yang juga menyebabkan gempa di Aceh pada Juli silam” ujar Sapto. Perihal gempa susulan, Sapto mengatakan tak bisa memperkirakan dengan pasti. Meski belum ada pengungsi, BNBP sudah menyiapkan tenda-tenda evakuasi dan dapur umum di Kecamatan Tangse.

Beberapa kecamatan belum melaporkan dampak di wilayah masing-masing, sehingga menurut Sapto laporan lengkap baru akan diterima esok. Akibat gempa, BNBP mencatat ada satu orang meninggal dunia dan dua orang korban luka. Kerugian materiil meliputi kerusakan 164 rumah, 2 rumah ibadah, dan 4 sekolah. “Kami tetap melakukan pendataan untuk mengetahui perkembangan akibat gempa,” ujar Sapto.

Berdasarkan data BMKG, gempa terjadi sekitar pukul 12.40 WIB, Selasa (22/10). Pusat gempa berada di darat dengan kedalaman 10 km dan berjarak 16 km barat daya Aceh Besar atau 32 km tenggara Banda Aceh. (net/bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/