27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

79 Jenazah Dievakuasi

Tragedi Kapal Imigran Gelap di Tulungagung  

TULUNGAGUNG – Berapa jumlah penumpang kapal naas tersebut memang masih belum bisa dipastikan.

Namun, jumlahnya dipastikan bisa mencapai lebih dari 150. Ini setelah tim SAR gabungan kembali berhasil menemukan 38 jenazah lagi. 37 ditemukan di Banyuwangi, dan satu lagi ditemukan di Pantai Popoh, Tulungagung.

Dengan demikian total jenazah yang berhasil dievakuasi dari laut mencapai 79 orang. “Ditambah dengan korban selamat 49 orang, maka jumlahnya mencapai 128 penumpang,” ucap penanggung jawab wilayah Satgas imigran Brigjen Pol Eddi Sumantri. Hanya, Eddi belum berani memastikan berapa jumlah penumpang yang naik kapal tersebut.

Rincian penemuan jenazah ini sebagai berikut. Pencarian di Pantai Rowo Biru, Siliragung menemukan tiga jenazah pria, dan tiga perempuan. Di Pantai Kelampok Grajakan, Purwoharjo ditemukan empat pria, dua perempuan, dan satu anak. Kemudian di Pantai Trianggul Asri Tegaldlimo ditemukan 33 jenazah. Selanjutnya, KRI Untung Surapati mengevakuasijenazah enam pria dan dua perempuan, serita KRI Oswald Siahaan menemukan 16 jenazah pria, tiga perempuan, dan dua anak. Sisa empat orang lagi ditemukan di Pantai Popoh dan Sine, Tulungaung.

Eddi mengatakan bahwa dengan perkembangan ini, pencarian tidak lagi diberi deadline seminggu seperti sebelumnya. “Kami tidak akan kaku dengan aturan yang ada. Kami akan terus mencari sampai batas waktu yang tak ditentukan,” tutur pria yang juga Wakapolda Jatim tersebut. Selain itu, radius pencarian pun juga diteruskan di sepanjang pantai Selatan Jawa-Bali.

Di bagian lain, perkembangan penyelidikan kasus people smuggling belum menunjukkan perkembangan berarti. Setelah empat nelayan, dua PNS, dan empat oknum tentara (tiga dari Koramil Besuki, Tulungagung, dan satu dari Kodim Sampang), masih belum ada tambahan pemeriksaan.

“Semuanya kini sudah ditangani oleh Satgas Imigran,” kata Kapolres Tulungagung AKBP Agus Wijayanto. Menurut perwira dengan dua melati di pundak tersebut, Satgas tersebut merupakan tim gabungan dari Bareskrim Mabes Polri dan Polda Jatim. Juga ada kerjasama koordinasi dengan pihak terkait lainnya, seperti TNI-AD.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos menyebutkan bahwa para oknum tentara tersebut mendapat upah sekitar Rp 5 juta.

“Boleh dibilang ini sebenarnya merupakan sambilan dari mereka saja. Mereka juga mengaku terkejut dan kaget, sekaligus panik, ketika tahu kapal tersebut tenggelam,” terang sumber di Satgas.

Hanya, penyidikan atas kasus tersebut kini sedikit terhambat oleh birokrasi. Karena korlapnya adalah anggota militer aktif, maka penanganannya dilakukan oleh Denpom. Kendati TNI-AD sendiri sudah kooperatif. (ono/jpnn)

Tragedi Kapal Imigran Gelap di Tulungagung  

TULUNGAGUNG – Berapa jumlah penumpang kapal naas tersebut memang masih belum bisa dipastikan.

Namun, jumlahnya dipastikan bisa mencapai lebih dari 150. Ini setelah tim SAR gabungan kembali berhasil menemukan 38 jenazah lagi. 37 ditemukan di Banyuwangi, dan satu lagi ditemukan di Pantai Popoh, Tulungagung.

Dengan demikian total jenazah yang berhasil dievakuasi dari laut mencapai 79 orang. “Ditambah dengan korban selamat 49 orang, maka jumlahnya mencapai 128 penumpang,” ucap penanggung jawab wilayah Satgas imigran Brigjen Pol Eddi Sumantri. Hanya, Eddi belum berani memastikan berapa jumlah penumpang yang naik kapal tersebut.

Rincian penemuan jenazah ini sebagai berikut. Pencarian di Pantai Rowo Biru, Siliragung menemukan tiga jenazah pria, dan tiga perempuan. Di Pantai Kelampok Grajakan, Purwoharjo ditemukan empat pria, dua perempuan, dan satu anak. Kemudian di Pantai Trianggul Asri Tegaldlimo ditemukan 33 jenazah. Selanjutnya, KRI Untung Surapati mengevakuasijenazah enam pria dan dua perempuan, serita KRI Oswald Siahaan menemukan 16 jenazah pria, tiga perempuan, dan dua anak. Sisa empat orang lagi ditemukan di Pantai Popoh dan Sine, Tulungaung.

Eddi mengatakan bahwa dengan perkembangan ini, pencarian tidak lagi diberi deadline seminggu seperti sebelumnya. “Kami tidak akan kaku dengan aturan yang ada. Kami akan terus mencari sampai batas waktu yang tak ditentukan,” tutur pria yang juga Wakapolda Jatim tersebut. Selain itu, radius pencarian pun juga diteruskan di sepanjang pantai Selatan Jawa-Bali.

Di bagian lain, perkembangan penyelidikan kasus people smuggling belum menunjukkan perkembangan berarti. Setelah empat nelayan, dua PNS, dan empat oknum tentara (tiga dari Koramil Besuki, Tulungagung, dan satu dari Kodim Sampang), masih belum ada tambahan pemeriksaan.

“Semuanya kini sudah ditangani oleh Satgas Imigran,” kata Kapolres Tulungagung AKBP Agus Wijayanto. Menurut perwira dengan dua melati di pundak tersebut, Satgas tersebut merupakan tim gabungan dari Bareskrim Mabes Polri dan Polda Jatim. Juga ada kerjasama koordinasi dengan pihak terkait lainnya, seperti TNI-AD.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos menyebutkan bahwa para oknum tentara tersebut mendapat upah sekitar Rp 5 juta.

“Boleh dibilang ini sebenarnya merupakan sambilan dari mereka saja. Mereka juga mengaku terkejut dan kaget, sekaligus panik, ketika tahu kapal tersebut tenggelam,” terang sumber di Satgas.

Hanya, penyidikan atas kasus tersebut kini sedikit terhambat oleh birokrasi. Karena korlapnya adalah anggota militer aktif, maka penanganannya dilakukan oleh Denpom. Kendati TNI-AD sendiri sudah kooperatif. (ono/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/