JAKARTA- Akhirnya Wakil Ketua Bidang Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra M Hamzah angkat bicara soal semua tudingan Nazaruddin yang diarahkan kepadanya.
Dalam konferensi pers di auditorium KPK, Jumat (23/9), Chandra tidak membantah pernah bertemu dengan mantan anggota DPR RI tersebut. Chandra menuturkan sempat empat kali bertemu dengan Nazaruddin. Tapi mengenai tudingan ada deal khusus dan penerimaan uang terkait kasus, Chandra membantah keras.
Dia mengungkapkan, pertama kali mengenal politisi dari Partai Demokrat itu pada tahun 2008. Pertemuan pertama mereka diprakasai Saan Mustofa, yang adalah teman aktivitas Chandara ketika kuliah.
“2008 Saan minta ketemuan. Saya mengiyakan. Saat saya datang di sana ada Anas (Anas Urbaningrum) dan ada orang yang baru saya tahu namanya Nazaruddin,” tukasnya.
Chandra mengatakan, niatnya memang ingin bertemu Saan. Selanjutnya pertemuan kedua dilakukan kafe di Jakarta pada 2009. “Saya bertemu Saan sebelum saya ditahan di Bareskrim. Saan mengajak Anas dan Nazaruddin, mereka menanyakan soal kriminalisasi saya dan Pak Bibit,” ungkapnya.
Selanjutnya, pertemuan ketiga dilakukan setelah Chandra ditahan di Mako Brimob dan Bareskrim. “Pertemuan di rumahnya Nazaruddin,” katanya. Menurut mantan pengacara ini, yang mengundang pertemuan tersebut adalah Nazar sendiri melalui Blackberry Messenger (BBM).
“Katanya Benny K Harman ingin bertemu. Ini pertama kali saya ke rumah Nazaruddin. Dalam pertemuan ini saya menceritakan pada Benny mengenai kriminalisasi yang saya alami, posisi Benny saat itu Ketua Komisi III,” ujarnya.
Pertemuan keempat dilakukan pada tahun 2010 seminggu setelah lebaran. Chandra mengaku, Nazaruddin yang mengundangnya dengan alasan Benny K Harman mau ketemu. “BBM-nya masih ada. Saat itu bicara umum-umum mengenai pemberantasan korupsi,” ujarnya.
Pengakuan Chandra ini berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh Nazaruddin. Mantan Bendahara Demokrat itu mengirim rilis ada 5 kali bertemua Chandra.(gel/jpnn)